Rendang Tembus Pasar Amerika Serikat


Rendang daging. Foto: ist
MerahPutih.com - Setiap daerah di Indonesia memiliki kuliner khas, salah satunya adalah Rendang. Masakan dari Padang, Sumatera Barat, yang sudah terkenal kelezatannya berpeluang tembus pasar Amerika Serikat karena permintaan terhadap produk itu mulai datang dari pengusaha di Chicago.
"Informasi dari Konsulat Jendral RI di Chicago, pasca acara I Heart Halal di kota besar negara bagian Illinois itu 13-15 April 2018, banyak permintaan ekspor untuk rendang," kata Kepala Biro Humas Sekretariat Provinsi Sumbar Jasman di Padang, Kamis (19/4)
Sebagaimana dilansir Antara, ia mengatakan itu terkait peluang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terutama di bidang kuliner untuk bisa masuk ke pasar internasional.
Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Provinsi Sumbar Heri Nofiardi mengatakan pemerintah daerah siap untuk menfasilitasi UMKM kuliner rendang untuk mengembangkan peluang usaha hingga ke AS

Namun perlu adanya standarisasi yang jelas untuk produk yang disiapkan agar tidak mengecewakan konsumen. Standarisasi itu mulai dari rasa, bentuk hingga ke kemasan.
"Rendang ini banyak ragamnya. Meski sama-sama rendang daging, tetapi antara satu UMKM dengan yang lain bisa berbeda rasa. Ini tentu perlu menjadi perhatian," katanya.
Hal itu berkaitan erat dengan banyak permintaan yang harus dipenuhi. Semakin banyak permintaan, akan semakin banyak UMKM yang harus dilibatkan agar pengiriman bisa tepat waktu.
Selain itu perlu juga ada kajian terhadap keinginan konsumen di luar negeri. "Rendang seperti apa yang diinginkan, apakah rendang khas Minang atau rendang yang disesuaikan dengan lidah mereka," ujar dia.

Selain itu proses ekspor impor juga memiliki mekanisme yang harus dipahami dan dipatuhi. Rata-rata UMKM di Sumbar belum memahami hal itu karenanya perlu sosialisasi yang lebih intens pada mereka.
Atau, Pemprov Sumbar bisa mencarikan pihak ketiga yang telah memiliki pengalaman ekspor impor agar prosesnya berjalan lebih cepat dan lancar.
Sebelumnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengunjungi Chicago AS Minggu (25/3) untuk mempromosikan potensi daerah, salah satunya rendang.
Salah satu hasil kunjungan itu rendang Minang dipamerkan dalam acara I Heart Halal di Chicago 13-15 April 2018.
Ketika Payakumbuh Jadikan Rendang Ikon Kota
Pemerintah Payakumbuh berencana menjadikan rendang sebagai ikon kota karena kuliner khas Minang tersebut sudah dikenal luas dan rendang khas Payakumbuh punya cita rasa yang khas.
"Rendang bisa dijadikan produk Payakumbuh yang memiliki daya saing kuat sampai ke level internasional," kata Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi di Payakumbuh, dilansir Antara.
Menurutnya untuk bisa maju suatu daerah harus memiliki ikon dan merek tersendiri yang memiliki daya saing di level nasional dan internasional.
"Misalnya Jepang diasosiasikan dengan Toyota, Jerman dengan Mercedes, Amerika dengan Apple dan Italia dengan Hugo Boss dan Prada, kalau Indonesia saat ini asosiasi di luar negeri adalah Indomi. Itu kita ubah dengan rendang, jadi kalau bicara Indonesia orang ingat rendang. Di mana rendangnya? Ya di Payakumbuh," ujarnya.
Ia menyampaikan untuk mewujudkan keinginan itu, Pemkot Payakumbuh menggelontorkan anggaran membangun Sentra Rendang.
Dengan berdirinya sentra rendang sehingga pengusaha rendang bisa berkumpul di sana dan kualitas serta mutu produk bisa dijaga, ujarnya.
"Rendang Payakumbuh mesti go internasinal, bila kita bisa memperbesar produksi dan memperluas marketing, tidak sedikit pendapatan yang bisa diperoleh pengusaha. Kalau satu kaleng rendang saja dihargai Rp 5.000, bayangkan bila produksinya bisa mencapai sepuluh juta kaleng," katanya.
Wali Kota optimistis rendang bisa menjadi seperti produk susu nestle negara Swiss yang keuntungan bersih per tahun mencapai setara Rp 700 triliun dan berkontribusi kepada pajak negara sebesar Rp 300 triliun.
"Negara Swiss itu kecil, kurang lebih sebesar Sumatera Barat, dari produk susu Nestle saja mereka bisa dapat perolehan pajak hingga Rp 300 triliun per tahun, kita ingin produk rendang kita juga seperti itu," katanya.
Ia mengatakan saat ini sudah dibangun pabrik pengalengan rendang, dan segera dibangun sentra rendang, pangsa pasarnya cukup luas, yaitu jamaah haji dan umrah di seluruh dunia, jadi mimpi memiliki PAD Rp1 triliun itu tidak muluk-muluk.
Oleh sebab itu ia meminta keseriusan dan dukungan seluruh pihak, khususnya para pengusaha rendang di Kota Payakumbuh, untuk mewujudkan mimpi besar tersebut.
"Mari bersama mewujudkan rendang sebagai ikon baru Kota Payakumbuh, ikon Payakumbuh sebagai Kota Batiah kita ubah menjadi Payakumbuh Kota Rendang, dan semoga menjadi asosiasi negara Indonesia di luar negeri," ujarnya.
Sebelumnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan rendang merupakan produk unggulan Sumbar yang sudah mulai dikenal oleh dunia.
"Tinggal memperluas jaringan untuk pemasaran saja," katanya.
Ia optimistis rendang dapat menjadi salah satu produk unggulan Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding

Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Dubes RI Harus Tarik Investor ‘Kelas Kakap’ hingga Perluas Akses Pasar di Amerika Serikat, DPR: Intinya Harus Menguntungkan Indonesia

Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska

Meksiko Kirim 26 Tokoh Kartel Narkoba ke AS, Ada Deal dengan Trump

UFC akan Gelar Pertarungan Perdana di Gedung Putih, Rayakan 250 Tahun AS

Gedung Putih Umumkan Rencana Pembangunan Ballroom Baru Senilai Rp 3,2 Miliar, Dana Disumbang Trump dan Donor Anonim

Sarang Tawon Radioaktif Ditemukan di Situs Bekas Pembuatan Bom Nuklir, Pengelola Malah Nyatakan itu tak Berbahaya
