Rencana APBN Dipakai untuk Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny Berpotensi Picu Ketidakadilan dan Bikin Cemburu Kelompok Lain
Insiden robohnya Ponpes Al Khoziny.(foto: dok BNPB)
MERAHPUTIH.COM - PENGGUNAAN anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk pembangunan ulang Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo menuai kritik. Anggota Komisi VIII DPR RI Atalia Praratya berpandangan masyarakat bisa saja menilai penggunaan dana APBN untuk membangun ulang ponpes yang sempat roboh itu sebagai bentuk ketidakadilan.
Ia khawatir muncul kesan bahwa lembaga pendidikan yang diduga lalai justru mendapat bantuan, sedangkan banyak pihak lain yang mengalami musibah tidak mendapatkan perlakuan serupa.
“Jangan sampai muncul kesan bahwa lembaga yang lalai justru dibantu, sedangkan banyak sekolah, rumah ibadah, atau masyarakat lain yang mengalami musibah tidak mendapatkan perlakuan yang sama,” kata Atalia kepada wartawan di Jakarta, Jumat (10/10).
Atalia menekankan bahwa saat ini terdapat dua hal penting yang perlu diperhatikan dan harus dijalankan dalam penanganan kasus ambruknya Ponpes Al Khoziny. Pertama, proses hukum harus ditegakkan dengan serius. “Kalau memang ada unsur kelalaian, harus ada pihak yang bertanggung jawab. Keadilan bagi korban lebih utama,” kata Atalia.
Kedua, negara memang punya kewajiban melindungi santri dan keberlangsungan pendidikan keagamaan. “Bukan hanya di Al Khoziny, melainkan juga ribuan pesantren atau lembaga pendidikan agama lain yang bangunannya sudah tua dan berisiko,” imbuh dia.
Baca juga:
Rencana Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai APBN, DPR Minta Pemerintah Lakukan Peninjauan Ulang
Istri mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini mengingatkan bahwa rencana kebijakan tersebut perlu diputuskan secara hati-hati agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial di tengah masyarakat. “Masih harus dikaji secara hati-hati,” ujar Atalia.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyebut, untuk sementara, dana perbaikan ponpes akan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara. Namun, ia tak menutup kemungkinan dana tersebut juga diperoleh dari pihak swasta.(knu)
Baca juga:
APBN untuk Ponpes Al Khoziny Belum Final, DPR Minta Pemerintah Mitigasi Pesantren Tua
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
DPR Sentil Kemenkeu Buntut Defisit APBN Bengkak Jadi Rp 479,7 Triliun
Prioritas RUU Sisdiknas, DPR Tegaskan Pesantren, Kiai Hingga Ustaz Wajib Masuk dalam Aturan Sistem Pendidikan Nasional
Kemendiktisaintek Perjuangkan Insentif Riset Langsung Dari APBN Pada Peneliti
RI Rawan Bencana & Kecelakaan, Basarnas Usul Bentuk Dana Kedaruratan SAR Nasional di Luar APBN Reguler
Dana Transfer dari Pusat Dipangkas, Kepala Daerah Diminta Kurangi Belanja Dinas dan Perjalanan yang tak Efektif
Pesantren SAQJ Situbondo Libur Sepekan Pascainsiden Atap Asrama Ambruk Tewaskan Santriwati
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Semangat Resolusi Jihad Kembali Dipompa Presiden Prabowo Melalui Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren
Wapres Gibran Bawa Kabar Gembira! Prabowo Beri Kado Istimewa yang Bikin Santri Full Senyum, Apa Ya?
Hari Santri Momentum Menyalakan Jihad Ilmu dan Pengabdian Sosial