Kesehatan

Pakar Ungkap Jenis Masker Terbaik untuk Mencegah Virus

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Minggu, 07 Februari 2021
Pakar Ungkap Jenis Masker Terbaik untuk Mencegah Virus

Sejumlah pakar memberikan pendapatnya tentang masker yang bak digunakan saat pandemi(Foto: Pixabay/ornaw)

Ukuran:
14
Audio:

SEJUMLAH pakar kesehatan menyarankan pemakaian dua masker. Ini karena varian baru Virus Corona kabarnya lebih mudah menyebar dibanding varian virus sebelumnya.

Sebagian dari para pakar kesehatan berpendapat, masyarakat sebaiknya mengenakan masker bedah, atau masker kain setelah masker bedah, atau pun masker N95 yang dipakai dengan baik.

Baca Juga:

Masker Wajah Mirip Masker Ninja ini Bikin Awet Muda

Ketua Terpilih PB IDI sekaligus Ketua Tim Mitigasi COVID-19 PB IDI, Dr. Muhammad Adib Khumaidi menuturkan, bahwa dirinya tidak merekomendasikan masker kain, karena ketiadaan fungsi filtrasi.

"Kami tidak merekomendasikan masker kain karena fungsi untuk filternya tidak ada," jelas Dr. Adib

Lebih lanjut Dr. Adib mengatakan "(Kita) harus melihat kondisi di mana kita berada, kalau sebagai tenaga medis memang disarankan N95. Ini pun tidak boleh dipakai terus menerus."

Pakai masker sesuai dengan kebutuhan (foto: Pixabay/viarami)

Meski begitu, Adib mengingatkan, masker bedah atau N95 sebaiknya tidak digunakan lebih dari 4-5 jam. Karena, fungsi perlindungannya dapat menurun seiring waktu pemakaian.

Masker sejatinya menghalangi partikel air liur yang keluar dari mulut dan hidung. Diyakini partikel-partikel tersebut bisa membawa virus COVID-19 dari satu orang ke orang lainnya. Jadi, memakai masker sangat membantu untuk menghentikan penyebaran virus berbahaya tersebut.

Baca Juga:

Burberry Luncurkan Masker Keren Seharga Rp1,7 juta

Seperti dilansir ANTARA, menurut Scientific American, dari sisi perlindungan masker N95 lebih baik memblokir, setidaknya 95% partikel kecil di udara. Termasuk partikel berdiameter tiga persepuluh mikron.

Sementara itu, masker kain berguna untuk melindungi orang lain, dengan menjaga partikel-partikel itu keluar dari udara. Tujuan pemakaiannya agar tetesan infeksi di udara tidak sampai hidung atau mulu.

Kemudian, untuk masker bedah, menurut tinjauan studi dalam jurnal The Lancet pada Juni 2020, bisa memblokir lebih sedikit partikel terkecil. Tetapi menawarkan lebih banyak perlindungan bagi pemakainya, daripada masker kain satu lapis.

Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, dalam prinspnya mengenakan masker kain tiga lapis dengan tingkat kerapatan benang tinggi itu tidak salah (Foto: Pixabay/farbsnthese)

Menurut Ketua Umum Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) sekaligus epidemiolog Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, dalam prinsipnya mengenakan masker kain tiga lapis dengan tingkat kerapatan benang tinggi itu tidak salah.

Pada beberapa kasus, masker kain berkualitas lebih bagus bisa menyaring hampir 50% partikel halus, yang berdiameter kurang dari 1 mikron.

Seperti yang diketahui, virus corona berdiameter sekitar 0,1 mikron. Memiliki karakter aerosol yang berukuran lebih kecil dari 5 mikron dan tetesan yang lebih besar.

Mengenai rekomendasi masker, menurut Popular Science, masyarakat umum sebaiknya mengenakan masker kain setelah masker bedah, bisa menjadi pilihan terbaik. (Ryn)

Baca juga:

Bikin Heboh, Pria Pakai Masker dari Emas Padat

#Kesehatan #Masker #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan