Redam Gejolak Warga Natuna, Mahfud MD Janji Hadiri Istighosah 6 Februari
Menko Polhukam Mahfud MD (Foto: Antara/Zuhdiar Laeis)
Merahputih.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD akan berkunjung Ke Natuna, Kepulauan Riau, untuk menghadiri istighosah dan doa bersama untuk meredakan kekhawatiran warga terkait proses karantina puluhan WNI yang dievakuasi dari Wuhan Tiongkok.
"Mudah-mudahan tidak berbenturan dengan acara lain yang yang tidak bisa diganti, saya tanggal 6 Februari 2020 bersama beberapa pejabat terkait akan ke Natuna untuk menghadiri Istighosah doa bersama," kata Mahfud, di Kantornya, Selasa (4/2).
"Cara orang Indonesia untuk memohon kepada Tuhan bagi kebaikan bersama," sambung Mahfud.
Pada sisi lain, dia mengakui ada persoalan komunikasi dengan warga Kepulauan Natuna tentang penetapan RS Terpadu Tingkat III TNI AU di Pangkalan Udara TNI AU Raden Sajad, sebagai lokasi karantina 238 WNI dari Wuhan dan belasan personel pengawak sipil-militer dalam misi pemulangan WNI itu.
Baca Juga:
Masih Suka Begadang? Hati-Hati Otak Bisa Memakan Selnya Sendiri!
Sebagian warga Natuna sempat berdemonstrasi menolak kehadiran ratusan warga Indonesia yang dipulangkan dari Tiongkok di sana, namun akhirnya hal itu bisa redam setelah sejumlah upaya komunikasi dan pendekatan dilakukan secara formal dan informal.
Pemerintah berencana akan membuka posko-posko yang lebih alamiah dan manusiawi. Pembentukan posko itu merupakan usul dari masyarakat Natuna setelah Natuna dijadikan tempat karantina bagi 283 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Tiongkok, karena virus corona.
"Maksudnya begini tidak menakutkan lah. Bukan tidak manusiawi dalam arti kejam, tapi misalnya posko-posko di mana orang bekerja seperti biasa tidak seperti memakai masker atau apa gitu yang diusulkan tadi oleh teman-teman dari Natuna," kata dia.
Ia pun mengakui ada keterlambatan informasi kepada warga Natuna terkait pemilihan lokasi WNI dari Wuhan, sehingga muncul penolakan dari warga sekitar.
"Memang terjadi semacam bukan miskomunikasi ya, keterlambatan informasi, karena perkembangan berlangsung begitu cepat sehingga pemerintah begitu mendapat lampu hijau untuk memulangkan saudara-saudara kita WNI dari Wuhan, RRT itu langsung bekerja cepat dan memutuskan mengambil tempat di Natuna," kata Mahfud.
Baca Juga:
Ia menambahkan, Natuna dianggap tempat paling mudah, paling aman, dan dekat dengan instalasi militer untuk dilakukan sesuatu secara cepat. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Jawab Tantangan Mahfud MD, KPK Bakal Proaktif Mandiri Usut Dugaan Korupsi Whoosh
KPK Pastikan Belum Ada Rencana Panggil Mahfud MD Terkait Dugaan Mark Up Proyek Whoosh
KPK Tanggapi Pernyataan Mahfud soal Proyek Whoosh: Kasus Korupsi Bisa Diusut Lewat Case Building
Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-74 untuk Prabowo, Mahfud MD: Negara Akan Maju Jika Pemimpinnya Tambah Bugar
KPK Dorong Mahfud MD Laporkan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh
KPK Minta Mahfud MD Laporkan Dugaan Korupi Proyek Kereta Cepat Whoosh
Mahfud Md Puji Keberanian Menkeu Purbaya Berbeda Pendapat dengan Luhut soal Program MBG
Keluarganya Jadi Korban Keracunan MBG, Mahfud Md Ingatkan Prabowo Jangan Sepelekan Masalah Nyawa
Tim Transformasi Reformasi Polri Buatan Kapolri Dinilai Tidak Bakal Berbenturan Dengan Tim Reformasi Polri Bentukan Presiden