Rebranding, Turki Ganti Nama


Turki mengganti nama menjadi 'Turkiye'. (foto: pexels-arefin-shamsul)
TAK ada lagi nama ‘Turkey’ di masa mendatang. Nama terbaru ialah ‘Turkiye’. Negara di dua benua itu telah mendaftarkan pergantian nama mereka ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Persetujuan untuk permintaan itu keluar pada Rabu pekan ini.
“Proses ini kami mulai pada masa pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan. Tujuannya ialah meningkatkan nilai brand negara kami,” ujar Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dalam unggahan di Twitter.
BACA JUGA:
Berbaur dengan Warga Lokal, Obat Kangen Rumah Pelajar Indonesia di Turki
Dalam surat yang ditujukan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Cavusoglu mengatakan penggunaan nama ‘Turkiye’ dalam bahasa asing sejalan dengan Presidential Circular tertanggal 2 Desember 2021. “ Sebagai strategi branding kami, pemerintah Republik Turki mulai saat ini akan menggunakan nama ‘Turkiye’ sebagai pengganti ‘Turkey’, ‘Turkei’, dan ‘Turquie’ untuk menyebut ‘Republik Turkiye’,” kata Cavusoglu, seperti dilansir CNN (3/6).
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan kepada CNN bahwa lembaganya menerima perubahan itu. Pergantian nama itu berlaku efektif begitu dokumen permintaan telah dipelajari dan sah. “Ini bukan sebuah isu. Bukan hak kami untuk menerima atau tidak menerima. Negara-negara dunia bebas memilih seperti apa mereka ingin dinamai,” ujarnya. Meski demikian, Dujarric mengakui sebuah negara mengganti nama bukanlah hal yang lazim.
BACA JUGA:
Menengok Sejarah Masjid Ulu Cami'i, Bangunan Terpenting di Bursa Turki
“Satu negara yang aku ingat ialah Cote d’Ivore. Dalam bahasa Inggris, mereka dikenal sebagai Ivroy Coast (Pantai Gading), tapi mereka ingin tetap disebut Cote d’Ivore,” imbuhnya.

Cavusoglu mengatakan kepada kantor berita Anadolu bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan Direktorat Komunikasi Turki yang terafiliasi langsung dengan kantor presiden untuk menlancarkan rencana rebranding ini. “Kamu telah mewujudkannya dengan PBB dan beberapa organisasi internasional lainnya. Beberapa negara juga sudah mulai menggunakan nama ‘Turkiye’,” ujarnya.
#HelloTürkiye ???????? https://t.co/k9Y6wOP2i1 pic.twitter.com/MbDYPdb4GW
— Fahrettin Altun (@fahrettinaltun) June 1, 2022
Perubahan nama menjadi Turkiye ini, menurut Presiden Erdogan, merupakan representasi ekspresi terbaik dari budaya, peradaban, dan nilai-nilai rakyat Turki. Erdogan lebih jauh mengimbau perushaan untuk menggunakan label ‘Made in Turkiye’ untuk produk ekspor mereka. Sejalan dengan itu, lembaga negara juga diminta untuk menggunakan nama baru itu dalam setiap korespondensi resmi mereka.
Sebagai awal meyakinkan, Direktur Komunikasi Turki Fahrettin Altun mengunggah sebuah video teaser di Twitter dengan caption sederhana tapi mengena, ‘#HelloTurkiye’.(dwi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum

Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000

Calon Praja IPDN Meninggal Setelah Pingsan Saat Ikut Apel Malam

WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit

Mal Ciplaz Klender Kebakaran, Api Berawal dari Korsleting di Restoran Solaria

Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Diwarnai Kartu Merah, Timnas Indonesia Kalah 2-3 dari Arab Saudi

Timnas Arab Saudi Berbalik Unggul atas Indonesia di Babak Pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026

Lifter Indonesia Rizki Juniansyah Raih Dua Emas dan Catatkan Rekor Dunia di Norwegia

Hampir Sebulan Terjebak Longsor, 5 Pekerja Freeport Ditemukan Semua Sudah Jadi Mayat

Pasar Wonogiri Terbakar Hebat, 12 Mobil Pemadam Kebakaran Langsung Diterjunkan
