Rayakan Hari Kartini, Perempuan Bali Berdansa dalam Balutan Kebaya


Kegiatan Kartini Berdansa digelar di Bali.(foto: ANTARA)
MERAHPUTIH.COM - SEBAGAI bentuk perayaan Hari Kartini, 50 perempuan usia muda hingga lansia di Bali berdansa dalam kebaya, lengkap dengan rambut yang disanggul, Minggu (21/4).
“Kegiatan ini bertepatan dengan Hari Kartini, jadi kami menyambut dengan seadanya. Tujuannya ialah mengapresiasi Raden Ajeng Kartini yang berkat jasa beliau, perempuan bisa menjadi seperti sekarang,” kata Ketua Aliansi Masyarakat Pembela (AMP) NKRI Ni Ketut Mira Andayani kepada ANTARA.
Kegiatan Kartini Berdansa ini diikuti perempuan berusia 20-80 tahun. Sebagian dari mereka sudah bergabung dalam komunitas dansa Ikatan Langkah Dansa Indonesia (ILDI). Puluhan perempuan tampil anggun dalam balutan kebaya warna-warni dan rambut disanggul rapi itu terlihat bersemangat menari mengikuti instruksi dan alunan lagu, salah satunya lagu Ibu Kita Kartini.
Baca juga:
Refleksi Hari Kartini: Masih Banyak Persoalan Tentang Kaum Perempuan
Mira mengatakan semangat itulah yang sengaja dicari karena yang terpenting para perempuan berkumpul dan mengekspresikan hal yang mereka sukai. “Kalau hobi dansa atau bermusik, atau apa pun, lakukan yang penting kita bahagia karena kalau bahagia rezeki akan datang, apa pun yang buruk lepaskan,” ujarnya.
Selain berdansa serentak, mereka juga menggelar lomba dansa memperebutkan sembilan piala. Lomba dibagi menjadi dua kategori yaitu usia di bawah 50 tahun dan usia di atas 50 tahun. Mereka juga menciptakan sebuah koreografi dansa gabungan dari beberapa langkah dansa yang dinamakan tari Kartini.
Saat melihat antusiasme pada kegiatan pertama ini, mereka berencana akan menggelar kembali tahun berikutnya, bahkan jika memungkinkan mereka akan menggandeng komunitas perempuan lainnya.
“Ini kegiatan spontan tapi ternyata antusias. Tadi berdansa suasana panas keringat tapi luar biasa ibu-ibu berkonde berkebaya berdansa bahagia, semoga bisa menginspirasi semua perempuan muda, ibu-ibu, maupun lansia bahwa tidak mengenal usia tetap bersemangat,” kata Mira.
Salah seorang peserta Kartini Berdansa ialah Made Rai Tantri. Lansia berusia 77 tahun itu mengaku senang karena tetap diundang untuk bergabung. “Saya hampir setiap bulan dansa atau berkegiatan. Memang usia sudah tua supaya tetap mengabdikan diri, paling tidak bertemu teman-teman bertukar pikiran dan pengalaman,” tuturnya.
Made Rai merasa senang karena melihat para perempuan yang berusia di bawahnya aktif dan semangat merayakan Hari Kartini. Menurutnya, ini bukti kesetaraan gender karena perempuan bisa maju dan merayakan hari penting ini.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia

Deretan Tokoh Perempuan Indonesia Raih Penghargaan RA Kartini Award 2025

Ketika Kartini Membela Buruh, Cerita dari Pekerja Ukir Jepara

Pementasan ‘Terbitlah Terang’ Gemakan Suara Kartini lewat Pembacaan Surat dan Gagasannya

Pementasan Musikalisasi Puisi Bertajuk Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini

Peringati Hari Kartini Petugas Bagikan Bunga Penumpang Perempuan di Stasiun Halim Whoosh

MRT Jakarta Gratis untuk Umum di Hari Angkutan Nasional, Tarif Khusus Rp1 bagi Wanita di Hari Kartini

Hampir Setengah Juta Perempuan Jadi Korban Kekerasan, Puan Ajak Momentum Hari Kartini Untuk Berani Bersuara

Menteri PPPA Sebut Perjuangan Kartini Terus Hidup dalam Generasi Muda, Perempuan Bisa Bebas Menentukan Nasib Sendiri

Spesial Hari Kartini, Pramono-Rano Ajak Sang Istri Pakai Kebaya Naik Transportasi Jakarta
