Ratusan Pekerja Tuntut Hiburan Malam di Bandung Kembali Beroperasi


Ratusan pekerja hiburan malam melakukan aksi di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Senin (3/8/2020). (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
MerahPutih.com - Ratusan pekerja dari sektor pariwisata hiburan malam melakukan aksi di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Senin (3/8). Mereka menuntut Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengizinkan sektor tersebut beroperasi.
Ketua P3B (Perkumpulan Penggiat Pariwisata Bandung) Rully Panggabean mengatakan hingga kini izin dari Pemkot belum kunjung keluar. Padahal, sudah beberapa kali pemkot melakukan peninjauan untuk memastikan protokol kesehatan.
Baca Juga:
TNI Cek Ulang, 89 Personel Secapa AD Bandung Batal Positif COVID-19
"Kita sudah menghadap, bahkan pemkot sudah mengadakan peninjauan ke tempat kami, di mana kami siap dengan protokol kesehatan COVID-19, tetapi kita tunggu sekian lama kok gak ada hasilnya," kata Rully di Balai Kota Bandung, dikutip Antara.
Menurut Rully, banyak pekerja yang terdampak mata pencahariannya akibat ditutupnya sektor hiburan malam. Karena selain pekerja organik, banyak juga pekerja non organik atau pekerja lepas yang menggantungkan hidupnya di sektor tersebut.
"Kalau memang tidak bisa dibuka, maka kasih bansos mereka, mereka kan hidup untuk hari ini, kalau kita kan memfasilitasi, karena saya juga gak tahan tiap hari dalam berapa bulan ini datang pegawai semua kasbon dan sebagainya, kan lama-lama gak kuat," kata dia.

Bila dibandingkan, kata dia, sejumlah daerah lain di Jawa Barat sudah membuka sektor hiburan malam tersebut. Di antaranya, kata dia, Cirebon, Bekasi, dan daerah lainnya.
"Nah itu yang menjadi pemicu, kemudian kok tempat-tempat lain ada yang buka didiemin, itu juga jadi masalah seolah gak adil atau tebang pilih lah," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandung Dewi Kenny Kaniasari memastikan pihaknya bakal segera mencari solusi terkait hal tersebut. Karena, kata dia, baik sektor ekonomi dan sektor kesehatan perlu seimbang dan dipikirkan dengan matang.
"Kita memperhatikan juga untuk ekonominya, nah makanya kita harus cari jalan tengahnya seperti apa," kata Kenny.
Dia pun tak menampik bahwa para pengelola tempat hiburan nampak sudah siap menerapkan protokol kesehatan. Sejauh ini, menurutnya pihaknya sudah melakukan peninjauan ke sekitar 80 tempat hiburan.
Baca Juga:
Catat! Ini Enam Tempat di Bandung yang Jadi Lokasi Uji Klinis Vaksin COVID-19
Namun selain kesiapan, menurutnya komitmen serta konsistensi juga perlu ditetapkan dalam protokol kesehatan. Jangan sampai, kata dia, meski jaga jaraknya sudah diatur, namun pengunjung masih tidak berdisiplin.
"Kan tau sendiri di tempat hiburan semacam karaoke, meskipun sudah dipakai silang tempat duduknya, siapa yang akan menjamin itu kalau mereka akan tetap jaga jarak," kata Kenny.
Meski begitu, ia pun mengakui bahwa sektor pariwisata merupakan salah satu kontribusi terbesar Pajak Asli Daerah (PAD) Kota Bandung.
"Makanya kita perhatikan solusi teman-teman, tapi kita harus cari jalan tengah antara kesehatan dan ekonomi bagusnya bagaimana. Ini kita akan ajak diskusi dulu," katanya. (*)
Baca Juga:
PT KAI Minta SIKM Rute Bandung-Jakarta Dicabut, Dishub DKI: Tetap Berlaku
Bagikan
Berita Terkait
KAI Tambah Kapasitas KA Lodaya Relasi Solo - Bandung Mulai 19 September 2025

Ledakan LPG 3 Kg di Bandung: 2 Rumah Hancur, 4 Warga Masuk RS Hasan Sadikin

Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga

Polisi Bantah Tembak Gas Air Mata ke Unisba, Dalihnya Tertiup Angin Masuk Kampus

Warga Bandung Catat! Ini 6 Titik Evakuasi Jika Terjadi Gempa Dahsyat Sesar lembang

Sindikat di Bandung dan Bogor Jual Beras ‘Oplosan’ Kualitas Medium dengan Harga Premium, Konsumen Rugi Sampai Miliaran Rupiah

Bangunan Liar Tanpa Izin Ganggu Operasional Whoosh, KCIC Lakukan Penertiban

Rayakan 20 Tahun “Berdiri Teman”, Closehead Hadirkan Semangat Baru dengan Pulangnya Aido

Viral Ada Pembagian Bir di Ajang Pocari Sweat Run 2025, Pemkot Panggil Komunitas Pelari

Modus Sindikat Jual Bayi ke Singapura: Dipul di Bandung, Transit Pontianak Urus Dokumen
