Rambut Abraham Lincoln Laku Rp1,2 Miliar Lebih
Tidak ada laporan tentang pembelinya. (Foto: Unsplash/Library of Congress)
SEIKAT rambut milik Abraham Lincoln bersama dengan telegram yang berlumuran darah tentang pembunuhannya pada tahun 1865 telah dijual dalam sebuah pelelangan seharga lebih dari USD81 ribu atau sekitar Rp1,2 miliar.
Barang-barang itu dijual selama pelelangan yang berakhir pada hari Sabtu, menurut RR Auction of Boston. Tidak ada laporan yang diungkapkan tentang informasi pembeli.
Baca juga
Gitar “Sun Sessions” Martin D-18 Tahun 1942 eks Elvis Presley, Laku Rp19,2 miliar
Rambut sepanjang sekitar lima sentimeter telah dipindahkan selama pemeriksaan postmortem Abraham Lincoln setelah peristiwa penembakan di Ford's Theatre, Washington, D.C. oleh John Wilkes Booth.
Rambut itu diberikan kepada Dr. Lyman Beecher Todd, seorang postmaster Kentucky dan sepupu Mary Todd Lincoln, janda presiden AS ke-16, menurut RR Auction. Todd hadir saat tubuh Lincoln diperiksa.
Rambut itu dipasang pada telegram resmi War Department yang dikirim ke Dr. Todd oleh George Kinnear, asistennya di kantor pos Lexington, Kentucky. Telegram tersebut diterima di Washington pada pukul 11 malam pada tanggal 14 April 1865.
Melansir laman CTV News, RR Auction menjamin keaslian pengunci dan telegram. Putra Dr. Todd, James Todd, menulis dalam sebuah surat tahun 1945 bahwa pemotongan rambut telah sepenuhnya menjadi hak asuh keluarga mereka sejak saat itu. Barang-barang itu terakhir kali dijual pada tahun 1999, kata rumah lelang itu.
"Ketika kamu berurusan dengan sample rambut Lincoln adalah segalanya. Dalam hal ini, kami tahu bahwa ini berasal dari seorang anggota keluarga yang berada di samping tempat tidur Presiden," ungkap Bobby Livingston dari RR Auction.
Baca juga:
Tiga Mobil Klasik Stainless Steel Siap Dilelang
Harga jual Rp 1,2 miliar lebih tinggi sedikit dari yang harga awal yang diharapkan oleh rumah lelang itu sekitar Rp1,1 miliar.
Keberadaan telegram itu penting karena membantah teori bahwa Menteri Perang Edwin Stanton berencana membunuh Lincoln karena perbedaan kepentingan pribadi dan politik.
Beberapa orang mengatakan, Stanton memerintahkan agar komunikasi militer diganggu, sehingga Booth dapat melarikan diri. Stempel waktu pada pengiriman tersebut menunjukkan bahwa saluran telegraf militer berfungsi pada malam saat Lincoln dibunuh. (lgi)
Baca juga:
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Kejagung Kantongi Rp 9,8 Miliar dari Lelang Lamborghini hingga Porsche Milik Doni Salmanan
Prabowo Dinilai Sukses Jadikan Pertanian sebagai Program Prioritas
Presiden Prabowo Terbang ke Mesir, Diduga untuk Minta ‘Restu’ Kirim Pasukan ke Gaza, TNI Diminta Bersiap
Kasus Pencabutan ID Pers Istana Jurnalis CNN, Koliasi Pewarta Desak Presiden Rombak BPMI
Bekas Milik Koruptor, Baju Seharga Goceng Laku Rp 2,6 Juta di Lelang KPK
Tokoh Bangsa dan Agama Ingatan Presiden Tempatkan TNI Secara Profesional, Darurat Militer Jadi Bahasan Pertemuan
[HOAKS atau FAKTA]: Kaesang Mengaku Dipaksa Rakyat untuk Jadi Presiden RI
Sejumlah Tokoh Bangsa, Mantan Presiden dan Wapres Hadiri Sidang Tahunan MPR 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dari Padang Pasir ke Pantai Tropis, Prabowo Lanjutkan Diplomasi Global ke Brasil