Ramadan dan Tradisi Unik KH Hasyim Asy’ari
KH Hasyim Asy’ari. (Foto/inpasonline.com)
LUMRAHNYA keadaan pesantren di bulan Ramadan sepi, lantaran para santri libur dan diberi kesempatan pulang kampung. Namun hal tersebut tak berlaku bagi santri di Pondok Pesantren Tebuireng. Para siswa tetap menetap di sana untuk belajar tambahan. Bahkan, waktu belajarnya bisa sampai larut malam.
Suasana ponpes Tebuireng semakin ramai, para kiai dari berbagai pelosok negeri pun menyempatkan diri mondok selama sebulani. Mereka menyimak bacaan hadits KH Hasyim Asy’ari. "Kedua kitab hadist yang penting ini harus khatam dalam sebulan puasa," tulis Aboebakar Atjeh dalam Sejarah Hidup KH. A. Wahid Hasyim.
Di pendopo Masjid, para santri dan para kiai lainnya tumpah ruah untuk mendengarkan kuliah istimewa dari sang guru besar, KH Hasyim Asy’ari. Mereka duduk di atas sepotong kasur ditutupi tikar yang di sampingnya terdapat satu bangku untuk meletakkan beberapa kitab.
Dengan serius, mereka mendengarkan kajian ilmu hadist karangan Al-Bukhari dan Muslim. Kitab hadits Sahih sebanyak 7.275 tersebut dibacakan Rais Akbar Nahdlatul Ulama itu dengan cermat, tetapi cepat, seolah-olah kitab hadits itu sudah dihafalnya.
Kiai Hasyim memang memiliki peminatan lebih terhadap ilmu hadits. Lewat ilmu hadistnya, ia memiliki tempat tersendiri di mata ulama-ulama Indonesia.
"Bahkan bisa dikatakan melalui kitabnya Risalah Ahlussunnah wal Jamaah telah berhasil meletakkan dasar-dasar kajian hadis dan solusi teologis bagi persoalan yang sedang dihadapi masyarakat," tulis Afriadi Putra dalam Pemikiran Hadis KH M. Hasyim Asy’ari dan Kontribusinya terhadap Kajian Hadtis di Indonesia.
Melalui kitab itu juga, ia telah berhasil memperkenalkan kajian hadist kepada umat Islam di Indonesia yang diambil lansung dari kitab-kitab hadist primer. Hadits telah mendarah daging pada kesehariannya. Terutama pada bulan Ramadhan. (*)
Bagikan
Berita Terkait
Pesantren SAQJ Situbondo Libur Sepekan Pascainsiden Atap Asrama Ambruk Tewaskan Santriwati
Semangat Resolusi Jihad Kembali Dipompa Presiden Prabowo Melalui Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren
Wapres Gibran Bawa Kabar Gembira! Prabowo Beri Kado Istimewa yang Bikin Santri Full Senyum, Apa Ya?
Hari Santri Momentum Menyalakan Jihad Ilmu dan Pengabdian Sosial
Hari Santri 2025: Cak Imin Ajak Santri Menerobos Belenggu Keterbatasan
Hari Santri Nasional, 33 Ponpes Solo Deklarasi Pesantren Ramah Anak
Pameran Foto Jurnalistik ‘SANTRI V.2’ Hadirkan Imaji Kehidupan Pondok Pesantren
Menag Nasaruddin Umar: Jangan Ada yang Beri ‘Stempel Negatif’ pada Pesantren
Klarifikasi Pernyataan Atalia Praratya soal Dana Pesantren, Golkar Tegaskan Tak Ada Larangan APBN untuk Ponpes
PKB Desak Trans7 Sowan Langsung ke Lirboyo, Bagaimana Nasib Alumni Santri yang Sudah Sambangi Kantor Redaksi?