Raja Salman Berbela Sungkawa dan Nyatakan Siap Bantu Korban Gempa Sulteng
Presiden Jokowi dan Raja Salman (Foto: Agus Suparto/Presidential Palace)
MerahPutih.Com - Gempa dan tsunami yang melanda sebagian wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) mendapat simpati dan perhatian khusus dari Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud.
Raja Salman menyatakan bela sungkawa dan simpati bagi para korban gempa Palu, Donggala, Sigi dan sekitarnya. Dalam pernyataan yang disampaikan Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta, Selasa (2/10) Raja Salman menegaskan dukungan penuh dari Pemerintah Arab Saudi terhadap saudara-saudara di Indonesia dan memberikan bantuan bagi mereka yang terdampak gempa serta tsunami di Palu.
Raja Salman menyampaikan belasungkawa kepada para korban gempa dan tsunami di Palu serta sekitarnya yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan cedera.
Pernyataan tersebut disampaikan Raja Salman melalui sambungan telepon kepada Presiden Jokowi pada Senin (1/10). Lewat akun twitternya, Presiden Jokowi menerangkan pembicaraan telepon antara dirinya dengan Raja Salman terkait bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Sulteng.
Raja Salman juga memohon kepada Allah SWT untuk mencurahkan rahmat-Nya bagi para korban jiwa dan segera menyembuhkan para korban luka.
Di lain pihak, Presiden Joko Widodo sebagaimana dilansir Antara menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Yang Mulia Penjaga Dua Kota Suci atas dukungan pemerintah dan rakyat Saudi kepada bangsa Indonesia dalam mengatasi bencana alam yang telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan harta benda.
Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, menyatakan, jumlah pengungsi korban gempa di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, tercatat mencapai 59.450 orang yant tersebar di 109 titik lokasi pengungsian.
"Pengungsi tercatat sekarang ini 59.450 yang terkumpul di 109 lokasi," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin.
Menurut dia, banyaknya titik pengungsian lantaran memang tak ditentukan lokasi-lokasi yang bisa menjadi tempat mengungsi.
Wiranto mengungkapkan pengungsi yang ada di Palu termasuk golongan mampu. Mereka memutuskan mengungsi karena trauma tinggal di dalam rumah.
"Saya kemarin melihat di kota itu ada banyak tempat pengumpulan pengungsi. Dan pengungsi ini yang punya duit, mereka ada mobil. Mereka gelar tikar di samping mobilnya, kemudian tidur di situ. Mereka trauma tinggal di rumah, nggak mau tidur di bawah atap," tuturnya.
Untuk membantu pengungsi, kata Wiranto diperlukan tenda yang banyak, pasokan makanan, minuman dan MCK.
"Ini yang segera kita usahakan," tandas Wiranto.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Halangi Penyidikan, Pengacara Eks Bos Lippo Ditetapkan Jadi Tersangka
Bagikan
Berita Terkait
Analisis BMKG: Gempa Beruntun Gunung Salak Bukan Akibat Aktivitas Magma
Gempa M 6,2 Guncang Gorontalo Pagi ini, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa M 6,5 di Leeward Islands, BMKG Ungkap Ada Pergerakan Lempeng Karibia dan Amerika Utara
Gempa Magnitudo 6,5 di Laut Karibia Gemparkan Dunia, BMKG Pastikan Tsunami Jauh dari Pesisir Indonesia
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
BPBD Mulai Terima Laporan Bangunan Rusak Buntut Gempa Magnitudo 6,6
Papua Digoyang Gempa Magnitudo 6,6: Tak Berpotensi Tsunami, Masyarakat Diminta Waspada
'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana
Gempa Filipina Ibarat ‘Bom Waktu’, Kemenlu RI Peringatkan WNI Waspada