Rahasia Tersembunyi di Balik Sekolah Rakyat Prabowo, Puan Maharani Beri Warning Keras

Ketua DPR RI Puan Maharani (tengah) (ANTARA/Melalusa Susthira K)
Merahputih.com - Ketua DPR RI, Puan Maharani, menekankan bahwa program Sekolah Rakyat tidak boleh menjadi eksklusif dan bersaing dengan sekolah-sekolah yang sudah ada. Sebaliknya, Sekolah Rakyat harus berfungsi sebagai pelengkap pendidikan yang sudah berjalan.
Pernyataan ini disampaikan Puan menyusul dimulainya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa Sekolah Rakyat secara serentak di 63 lokasi di seluruh Indonesia pada Senin (14/7).
Puan juga mendesak pemerintah untuk terus menyempurnakan pelaksanaan program inovatif ini. Ia mengungkapkan bahwa banyak tantangan yang dihadapi di lapangan, sehingga perbaikan berkelanjutan sangat diperlukan.
Baca juga:
Pemprov DKI Baru Bisa Danai Program Sekolah Swasta Gratis setelah Pergub Keluar
Menurut Puan, program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif luar biasa dari pemerintah untuk memastikan semua anak bangsa mendapatkan akses pendidikan. DPR RI, katanya, akan terus mengawasi dan mendukung program ini agar tidak ada lagi anak Indonesia yang terabaikan pendidikannya.
"Sebagai program baru, tentu saja tidak bisa langsung sempurna. Saya berharap sinergi antara pemerintah dan DPR dapat terus berjalan demi menyempurnakan program ini untuk pendidikan seluruh anak bangsa," ujar Puan.
Sebelumnya, MPLS Sekolah Rakyat telah dibuka di 62 titik pada Senin (14/7), dengan 37 titik lainnya akan menyusul pada akhir Juli 2025. Totalnya, 100 lokasi rintisan Sekolah Rakyat akan beroperasi pada Tahun Ajaran 2025/2026.
Sekolah Rakyat, gagasan Presiden Prabowo Subianto, bertujuan menyediakan pendidikan berkualitas gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem (Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional/DTSEN). Program ini diharapkan menjadi solusi strategis untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Sekolah berasrama ini gratis untuk jenjang SD, SMP, hingga SMA.
Baca juga:
Wagub Rano Klarifikasi Ucapannya Bakal Potong Tukin ASN yang Telat Masuk akibat Antar Anak Sekolah
Siswa akan mengikuti pelajaran formal di siang hari, dan mendapatkan penguatan karakter di malam hari, termasuk nilai-nilai agama, kepemimpinan, dan keterampilan hidup.
Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 juga mengadopsi Learning Management System dan modul pembelajaran digital untuk menjangkau siswa di wilayah terpencil.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Puan Pastikan Transformasi DPR, Janji Lebih Transparan dan Aspiratif

Puan Maharani Kumpulkan Pimpinan Fraksi Partai, Bahas Transformasi DPR

Mensos Tidak Bakal Tolerir 3 Dosa Besar di Sekolah Rakyat, Pastikan Sanksi Tegas

Sekolah Ditargetkan Kembali Lancar di Rabu, 3 September 2025

Puan Kembali Minta Maaf Atas Kinerja DPR, Rencana Kumpulkan Tokoh Buat Evaluasi

Puan Minta Insiden Driver Ojol Tewas ‘Dilindas’ Rantis Diusut hingga Tuntas

Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob, Ketua DPR: Insiden Memilukan

Strategi Disdik DKI Cegah Siswa Ikut Demo, Pemberlakuan Belajar Jarak Jauh hingga Pengawasan Khusus pada Sekolah Rawan

Soal Wacana Beli LPG 3 Kg Wajib Pakai NIK, Puan: Pemerintah Harus Adil dan Transparan

Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi
