Rabu Abu, Paus Francis Ajak Umat Tinggalkan Medsos dan Perbanyak Refleksi

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Kamis, 15 Februari 2024
Rabu Abu, Paus Francis Ajak Umat Tinggalkan Medsos dan Perbanyak Refleksi

(Foto: YouTube/ROME REPORTS in English)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Masa Lent untuk Umat Katolik dimulai sejak Rabu (14/2). Bersama itu, Paus Francis menyerukan umat Katolik untuk meninggalkan media sosial dan fokus pada refleksi. Demikian dikhotbahkannya dalam Misa Rabu Abu di salah satu dari tujuh bukit bersejarah di Roma.

Paus berbicara di Basilika Santa Sabina di Bukit Aventine Roma, yang didahului oleh doa-doa di gereja terdekat dan prosesi kardinal dan uskup.

Jemaat Misa, termasuk paus, ditaburi abu di kepala mereka dalam ritual Rabu Abu yang bagi lebih dari 1,35 miliar umat Katolik di dunia berfungsi sebagai pengingat akan kematian.

Baca juga:

Ketemu Paus Francis, Martin Scorsese Umumkan Film tentang Yesus

Paus mengkritik kecenderungan orang untuk membuka kehidupan mereka di media sosial sehingga membuat orang memakai topeng.

Dia menyesalkan "dunia di mana segalanya, termasuk emosi dan perasaan terdalam kita, harus menjadi 'sosial'," kata Paus seperti dikutip Reuters.com (15/2).

Paus melanjutkan, sebagai gantinya, umat harus masuk ke relung sunyi mereka demi menemukan waktu untuk refleksi dan doa yang tenang.

"Hidup bukanlah sebuah sandiwara. Lent mengajak kita untuk turun dari panggung dan kembali ke hati, ke realitas siapa kita sebenarnya," kata Fransiskus.

"Janganlah takut untuk melepaskan diri dari kesenangan duniawi dan kembali ke hati, ke apa yang penting."

Lent adalah periode 40 hari sebelum Paskah, salah satu ritus Katolik yang paling penting untuk memeringati hari Yesus bangkit dari kematian.

Secara tradisi, umat percaya bahwa siapa yang menjalankan tradisi Lent harus merenungkan dosa, berpuasa, dan berpantang melakukan atau mengonsumsi sesuatu yang disukai.

Masa ini mewakili 40 hari yang dikatakan Yesus dalam Alkitab, menghabiskan waktu berpuasa di padang gurun. (dru)

Baca juga:

Paus Francis Singgung Perlakuan Pemimpin Eropa Terhadap Pendatang

#Gereja Katolik
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Lifestyle
Paus Leo XIV Tahbiskan Carlo Acutis sebagai Santo, ‘Influencer Tuhan’ Panutan Anak Muda Zaman Ini
Generasi muda Katolik kini memiliki sosok panutan yang dekat dengan kehidupan mereka.
Dwi Astarini - Senin, 15 September 2025
Paus Leo XIV Tahbiskan Carlo Acutis sebagai Santo,  ‘Influencer Tuhan’ Panutan Anak Muda Zaman Ini
Dunia
Israel Hancurkan Gereja Katolik di Gaza, Paus Leo XIV Tegur Netanyahu
Israel telah menghancurkan Gereja Katolik di Gaza. Pemimpin gereja Katolik se-dunia, Paus Leo XIV, langsung menghubungi PM Israel, Benjamin Netanyahu.
Soffi Amira - Sabtu, 19 Juli 2025
Israel Hancurkan Gereja Katolik di Gaza, Paus Leo XIV Tegur Netanyahu
Indonesia
Kemenlu Kecam Serangan Israel ke Gereja Katolik Palestina, Merusak Nilai Kemanusiaan dan Kesucian
Kemenlu menegaskan situs keagamaan, fasilitas sipil, dan institusi medis tidak boleh dijadikan target serangan, dan harus dilindungi sesuai ketentuan hukum internasional.
Dwi Astarini - Sabtu, 19 Juli 2025
Kemenlu Kecam Serangan Israel ke Gereja Katolik Palestina, Merusak Nilai Kemanusiaan dan Kesucian
Dunia
Paus Leo XIV dan Zelenskyy Bahas Perdamaian Ukraina-Rusia setelah Misa Perdana, Berharap Gereja Bisa Jadi Simbol Persatuan
Paus Leo XIV bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy setelah misa pelantikannya di Vatikan. Ia menyerukan persatuan dan damai di tengah konflik global.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 19 Mei 2025
Paus Leo XIV dan Zelenskyy Bahas Perdamaian Ukraina-Rusia setelah Misa Perdana, Berharap Gereja Bisa Jadi Simbol Persatuan
Indonesia
Ketua KWI Prediksi Arah Gereja Katolik di Bawah Kepemimpinan Paus Leo XIV, Lebih Pro ke Rakyat Miskin dan Menderita
Ketua KWI Mgr Antonius Subianto Bunjamin mengatakan Paus Leo XIV seperti cerminan Paus Fransiskus.
Frengky Aruan - Sabtu, 10 Mei 2025
Ketua KWI Prediksi Arah Gereja Katolik di Bawah Kepemimpinan Paus Leo XIV, Lebih Pro ke Rakyat Miskin dan Menderita
Indonesia
Sudah Tidak Asing dengan Indonesia, Paus Leo XIV Diharapkan Datang Lagi
Paus Leo XIV pernah berkunjung ke Indonesia saat menjabat Superior General Ordo Santo Agustinus Ordo Fratrum Sancti Augustini
Frengky Aruan - Sabtu, 10 Mei 2025
Sudah Tidak Asing dengan Indonesia, Paus Leo XIV Diharapkan Datang Lagi
Indonesia
Ketua KWI Sebut Paus Leo XIV Manusia Biasa, Ajak Indonesia Atasi Kemiskinan Spiritual Bersama-sama
Menurut Subianto, semangat pelayanan yang ditunjukkan Paus Leo XIV merupakan kelanjutan dari ajaran Paus Fransiskus sebelum meninggal dunia.
Frengky Aruan - Sabtu, 10 Mei 2025
Ketua KWI Sebut Paus Leo XIV Manusia Biasa, Ajak Indonesia Atasi Kemiskinan Spiritual Bersama-sama
Dunia
Direktur Pers Takhta Suci Beberkan Alasan Pemilihan Nama Leo XIV dan Agenda Kerja Paus Baru, Dunia yang Damai dan Penuh Dialog
Paus Leo XIV menggemakan semangat damai dan dialog. Nama yang dipilihnya menjadi simbol kuat arah sosial Gereja Katolik di era kecerdasan buatan.
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 09 Mei 2025
Direktur Pers Takhta Suci Beberkan Alasan Pemilihan Nama Leo XIV dan Agenda Kerja Paus Baru, Dunia yang Damai dan Penuh Dialog
Dunia
Paus Baru Ambil Nama Leo XIV, Pengamat Menduga Akan Teruskan Warisan Paus Leo XIII yang Pro-Buruh
Paus Leo XIV pilih nama dari Paus Leo XIII, pelopor ajaran sosial Katolik modern lewat Rerum Novarum. Ensiklik ini bela buruh, hak mogok, dan upah adil.
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 09 Mei 2025
Paus Baru Ambil Nama Leo XIV, Pengamat Menduga Akan Teruskan Warisan Paus Leo XIII yang Pro-Buruh
Dunia
Hari Pertama Konklaf Belum Ada Paus Terpilih, Asap Hitam Keluar Dari Kapel Sistina
Mengutip laporan Vatican News, sekitar 45.000 orang telah berkumpul di Lapangan Santo Petrus untuk menunggu hasil pemungutan suara yang dilakukan oleh para kardinal elektor.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 08 Mei 2025
Hari Pertama Konklaf Belum Ada Paus Terpilih, Asap Hitam Keluar Dari Kapel Sistina
Bagikan