Pupuk Subsidi Langka di Seluruh Indonesia, Ganjar Salahkan Distribusi


Ilustrasi - Penyaluran pupuk bersubsidi oleh PT Pupuk Indonesia Persero. ANTARA/HO-Pupuk Indonesia.
MerahPutih.com - Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengatakan, distribusi pupuk bersubsidi yang tidak tepat sasaran, mengakibatkan pupuk bersubsidi mengalami kelangkaan di berbagai daerah di Tanah Air. Pernyataan itu disampaikannya saat berjumpa petani di Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (4/1).
"Waktu debat, ada yang nanya ke saya, Pak Ganjar pupuk langka di Jawa Tengah karena Bapak. Saya jawab, loh saya ke Sumatera Utara, ya langka. Saya ke Lampung ya langka. Ke Sulawesi juga langka. Makanya keliling ke seluruh Indonesia, temui para pedagang, temui petani, temui rakyat, agar kita mengerti persoalan sebenarnya," ujar Ganjar.
Baca Juga:
Jokowi Pastikan Pupuk Cukup, Minta Tambahan Rp 14 Triliun ke DPR
Menurut Ganjar, perlu dicari akar permasalahan yang menyebabkan pupuk langka, terutama pupuk bersubsidi. Selain pengurangan subsidi, ada kemungkinan penyalurannya tidak tepat sasaran. "Mau pakai KTP atau kartu apapun, kalau subsidi pupuknya tidak ditambah, ya pasti tetap kurang," tegas dia.
Itu sebabnya, lanjut dia, hal pertama yang harus dibenahi adalah data petani, agar dapat diklasifikasi petani mana yang berhak mendapatkan pupuk subsidi, dan mana yang tidak. "Saya buat Kartu Tani, tujuannya supaya kita bisa tahu bahwa petani mana yang berhak mendapat pupuk. Ini nanti kita kembangkan dalam KTP Sakti," imbuh Ganjar.
Ganjar menjelaskan, yang boleh menerima pupuk bersubsidi adalah petani, baik pemilik lahan maupun penggarap, dengan luas lahan maksimal 2 hektare (ha). Kenyataannya, lanjut dia, ada yang memiliki lahan lebih dari 2 ha tetapi membeli pupuk bersubsidi, sehingga pasokan untuk petani kecil menjadi berkurang.
"Soalnya petani yang lahannya di atas 2 hektare mungkin tetap membeli pupuk bersubsidi, atau ada yang nyelundup ke mana-mana," sesal capres yang berduet dengan cawapres Mahfud MD dalam kontestasi Pilpres 2024 itu.
Dalam kacamatanya, Ganjar menekankan persoalan pupuk bagi petani harus dibenahi karena berpengaruh pada harga beras di pasaran. Alasannya, harga jual bahan pangan termasuk beras akan tetap tinggi selama persoalan mendasar yang menyebabkan produksi pertanian berkurang tidak teratasi.
"Kalau kita mau harga beras terjangkau, petani yang harus diperhatikan, pupuk bersubsidi untuk petani harus diperhatikan," tandas mantan Gubernur Jawa Tengah itu. (Pon)
Baca Juga:
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Surat Suara Bekas Pemilu 2024 Laku Dijual Rp 210 Juta dalam Lelang Daring

DKPP akan Luncurkan IKEPP 24 Oktober 2024
Artis Jadi Ketua Tim Sukses Pilkada Hanya Buat Naikkan Popularitas

Suka Cita Rayakan Pelantikan Anggota DPRD DKI Jakarta Periode 2024-2029

Puan Sebut Pemilu 2024 Harus Menjadi Koreksi

Puan Sesalkan Rakyat tidak Pernah Benar-Benar Berkuasa

Jamin Keselamatan Petugas Ad Hoc di Pilkada, Pemprov DKI Diminta Gandeng BPJS

Tak Setorkan LHKPN, 6.969 Caleg Terpilih Pemilu 2024 Berpotensi Gagal Dilantik

Caleg Terpilih Pemilu 2024 Belum Lapor LHKPN Terancam Batal Dilantik

KPU DKI Rekapitulasi Ulang Pileg DPRD di 233 TPS Cilincing
