Pulihkan Ekonomi, Pemerintah Fokus Sediakan Sembako

Sembako (ANTARA/Aditya Pradana Putra).
Merahputih.com - Kementerian Perdagangan menyatakan bahwa kondisi ekonomi Indonesia mengalami perbaikan. Salah satu kunci utama pemulihan dan ketahanan ekonomi Indonesia terletak pada keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan kasus COVID-19 dan pelaksanaan vaksinasi.
“Dan dalam hal pemulihan ekonomi secara menyeluruh, Kementerian Perdagangan memfokuskan upayanya untuk menyediakan bahan makanan pokok dengan harga stabil dan mendampingi UMKM untuk meningkatkan kapasitasnya,” ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan dalam diksusi 'Keyakinan Konsumen Kembali Optimis' di FMB9ID_IKP, Rabu (19/5).
Baca Juga:
Wahai Emak-Emak, Harga Cabai Mulai Naik. Mau Tahu Berapa?
Kajian Markplus yang dipublikasikan sebelumnya menunjukkan beberapa kategori produk digital, fesyen, kecantikan, makanan dan minuman, serta perlengkapan rumah tangga banyak mengalami peningkatan,” ujarnya. Melihat indikator-indikator ekonomi, berbagai lembaga keuangan seperti IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berkisar pada 4,5-5% tahun ini.
Faktor pendukung selain pengendalian COVID-19 dan vaksinasi yang mendorong perekonomian Indonesia menuju positif adalah konsumsi, produktivitas industri, dan ekspor-impor.
“Perbaikan kegiatan industri bisa dilihat dari indeks PMI manufaktur menunjukkan angka 55,25% meningkat dari kuartal keempat 2020. Peningkatan juga merata di hampir seluruh komponen pembentuk indeks PMI manufaktur,” kata Oke Nurwan.

Selain pemerintah, IPSOS Indonesia juga telah melakukan survei di enam negara ASEAN Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam.
“Menariknya, di dua kali survei menunjukkan bahwa konsumen Indonesia yang paling optimis akan adanya pemulihan ekonomi dalam enam bulan ke depan,” ujar Managing Director IPSOS, Soeprapto Tan.
Pada survei pertama IPSOS di periode September 2020 optimisme konsumen Indonesia menunjukkan angka 75 persen dan survei kedua bulan Februari 2021 menunjukkan angka optimisme
hingga 76 persen.
Optimisme konsumen di Indonesia diyakini Soeprapto tumbuh salah satunya karena pemerintah memberikan stimulus ekonomi yang tepat selama pandemi. “Saya kira program-program stimulus dan bantuan dana tunai yang dilakukan pemerintah ditambah program vaksinasi sangat berpengaruh dalam optimisme konsumen Indonesia,” beber dia.
Baca Juga:
Harga Cabai Naik, Inflasi di Februari 0,10 Persen
Masih dalam survei IPSOS, ada tiga kategori yang tergolong stabil dalam menyokong perekonomian Indonesia. Pertama adalah makanan dan minuman, kedua personal care, dan cleaning product. Selain itu kategori produk konsumsi seperti sektor pakaian, restoran dan cafe, serta travel.
“Ini memang sejalan dengan inisiatif Kemenparekraf yang mendorong agar industri hotel restoran dan cafe bergerak di masa pandemi ini,” terang Soeprapto. (Pon)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Dapat Pagu Anggaran Rp 40 Triliun, Mentan Teruskan Program Cetak Sawah Buat Swasembada Pangan

Bantah Rumor Kelangkaan, Pramono Anung Pastikan Stok Pangan Aman Hingga Akhir Oktober

Beras Premium Langka di Toko Ritel, Bulog Solo Pastikan Stok Masih Aman

Ketahanan Pangan Jadi Prioritas, Prabowo Siapkan Rp 164 Triliun di RAPBN 2026

Menko Pangan Sentil Lambatnya Penyaluran Beras SPHP, Minta Perbanyak Bazar

Prabowo Sebut Cadangan Pangan Indonesia Terbesar Sepanjang Sejarah

Toko Moderen di Solo Masih Jual Beras Oplosan, Dinas Kota Cuma Bisa Lapor ke Pemerintah Provinsi

Pangan Subsidi DKI Jakarta Kini Bisa Dibeli Langsung Pakai KTP, Harga Super Murah di Depan Mata

Beras Food Station Disebut tak Penuhi Standar Mutu Premium, BP BUMD DKI hanya Bilang akan Pelajari

Mayoritas Harga Pangan pada Rabu (16/7) Turun, Beberapa Komoditas Justru Meroket
