PSI Minta Disdik DKI Awasi Ketat Kegiatan PTM
Pelajar mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di salah satu sekolah dasar Jakarta Selatan, Selasa (22/3/2022). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di tengah meningkatnya kasus hepatitis akut misterius.
Dari data yang ada, hingga saat ini ada 21 kasus hepatitis akut misterius yang terdeteksi di Jakarta. Rincian, 14 kasus menyerang anak usia di bawah 16 tahun dan 7 lainnya terjadi pada orang dengan usia lebih dari 16 tahun. Lalu, tiga di antaranya meninggal dunia.
Baca Juga
Begini Kondisi 21 Pasien Hepatitis Akut Misterius di Jakarta
Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Idris Ahmad meminta Dinas Pendidikan (Disdik) DKI untuk mengawasi secara ketat kegiatan PTM. Sebab, anak-anak sangat rentan terpapar penyakit hepatitis tersebut.
"Kasus hepatitis akut ini bertambah setiap harinya, kita harus siaga mencegah penularan di sekolah-sekolah yang mengadakan PTM 100 persen.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta ini juga meminta Pemprov DKI mengeluarkan surat edaran panduan pencegahan hepatitis di lingkungan sekolah, yang berisi langkah-langkah pencegahan.
"Harus dievaluasi juga keputusan PTM 100 persen ini, jangan menunggu banyak kasus," kata Idris.
Baca Juga
Serang Orang Dewasa, Jumlah Probable Hepatitis Akut di Jakarta Jadi 21 Kasus
Idris menjelaskan bahwa tindakan ini penting dilakukan karena kasus hepatitis akut ini menular di kalangan usia anak-anak.
"Penyakit ini menyasar usia anak-anak. Mereka adalah kelompok rentan sehingga penyakit ini bisa berakibat serius dan menyebabkan kematian. Kita harus lindungi anak-anak kita dari ancaman ini," tambah Idris.
Selain itu, Idris menilai pencegahan di ruang-ruang publik seperti tempat bermain, mal, penitipan anak dan tempat lain yang berpotensi ada penularan juga penting dilakukan.
"Bukan hanya di sekolah, di ruang publik juga harus ditingkatkan lagi kebiasaan hidup bersihnya. Saat ini kan sudah melonggar karena angka COVID-19 menurun," tutup Idris. (Asp)
Baca Juga
PKS Minta Pemprov DKI Serius Pencegahan Hepatitis Akut di Sekolah
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Bullying Kembali Terjadi di Sekolah Swasta Jakarta, DPRD DKI Sudah Terima Aduan Orang Tua Korban
Angka Pengangguran Tinggi, DPRD DKI Kritik Kurikulum dan Kualitas Guru di Jakarta
DPRD DKI Dukung Peningkatan Layanan Transjakarta Menuju 5 Abad Jakarta
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir
Penyesuaian Tarif Transjakarta Diperlukan, Dishub DKI: Belum Ada Kenaikan, Menunggu Surat Gubernur
Jumat Malam Tol JORR Macet Parah, PSI Minta Jam Operasional Truk di Jakarta Dibatasi
Pelantikan PSI Solo, DPD PSI Solo Undang Jokowi Jadi Saksi
Dewan PSI Sesalkan Pemotongan Anggaran Subsidi Pangan, tapi Malah Tambahin Dana Forkopimda Rp 200 Miliar
APBD DKI 2026 Disepakati Rp 81,3 Triliun, KJP dan Bansos Aman Meski DBH Dipotong
Raperda KTR DKI Final: Merokok Indoor Dilarang Total, Jual Rokok Dibatasi 200 Meter dari Sekolah