PSI Minta Anies Turun Langsung Tinjau Kenaikan Angka DBD


Tangkapan layar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. ANTARA/Youtube/Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta/Dewa
MerahPutih.com - Persoalan kesehatan di DKI Jakarta memang sangat kompleks. Belum kelar tren kenaikan kasus COVID-19 akibat Omicron, kini mulai merebak penyakit demam berdarah (DBD).
Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Idris Ahmad mengatakan, angka DBD di DKI Jakarta sangat mengkhawatirkan. Menurutnya, Gubernur Anies Baswedan harus memberikan perhatian khusus terhadap isu tersebut.
Data yang dipunya PSI, ada sebanyak 777 kasus DBD hanya dalam waktu enam minggu dari bulan Januari hingga 14 Februari 2022. Jakarta Barat paling parah, lalu Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan.
Baca Juga:
Jurus Pemkot Yogyakarta Tekan Kasus Demam Berdarah
"Ini perlu tinjauan langsung dari Gubernur Anies. Kami ingin beliau 'husnulkhatimah', baik di akhir masa jabatan," kata Idris.
Idris meminta agar Pemprov DKI untuk memperkuat tenaga kesehatan di setiap puskesmas karena bebannya sudah sangat tinggi.
Dia mengatakan, keterlibatan masyarakat juga merupakan faktor yang sangat krusial.
Kemudian, lanjut dia, petugas puskesmas bersama kader juru pemantau jentik (jumantik) perlu lebih aktif edukasi gabungkan dengan giat promosi bersih-bersih atasi jentik nyamuk serta dibarengi prokes COVID-19.
"Terus, insentif kader jumantik pastikan turun tepat waktu dan naikkan bagi yang berkinerja baik. RT dan RW dorong untuk giatkan kembali kerja bakti pastikan juga OP (dana operasional) RT/RW tepat waktu. Banyak yang bisa dikerjakan asal punya keberpihakan," tambahnya.
Baca Juga:
Cucu Jokowi Sempat Alami Masa Kritis di Rumah Sakit akibat Demam Berdarah
Idris meminta agar Pemprov DKI dapat bergerak lebih cepat dalam pencegahan DBD.
Dia mengatakan, curah hujan yang masih tinggi selama beberapa minggu ke depan.
"COVID-19 masih bahaya, naik angkanya pada varian baru ini. Ditambah lagi, curah hujan makin-makin beberapa waktu ini. Kami takut kita tidak siap. Tenaga kesehatan kita kewalahan bahkan jatuh sakit. Kita harus punya rencana, jangan sudah jatuh, baru kita salah-salahan. Dari sekarang, kita harus bersiap," tutup Idris. (Asp)
Baca Juga:
Menko PMK Sebut COVID-19 Akan Jadi Wabah Seperti Flu dan Demam Berdarah
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
IPO Sudah Sesuai Aturan, KAHMI Jaksel: Kader PSI Salah Alamat jika Sebut PAM Jaya Tabrak Aturan

Ribuan Ojol hingga Anies Antarkan Jenazah Affan Kurniawan yang Dilindas Mobil Rantis Brimob ke Liang Lahat

PSI Tolak Rencana Sistem Ganjil-Genap di Jalan TB Simatupang, Dinilai Bukan Solusi Atasi Macet

Anak Jokowi Minta Wamenaker Immanuel Ebenezer Ikuti Proses Hukum

Kaesang Ziarah ke Makam Presiden ke-3 BJ Habibie, PSI Ingin Anak Muda Berkiprah di Bidang Iptek

Semprot Dewan PSI, Ketua Dewas PAM Jaya: Kita Mau Kerja, Bukan Cari Benar atau Salah

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Pagar Pedestrian Stasiun Cikini Sudah Ditinggikan, PSI Usul Minta Dibangun JPO

Pedagang Pasar Barito Jadi Korban Ambisi Gubernur Pramono di Mata PSI

PSI DKI Kritik Pemprov tidak Punya Nurani, Relokasi Pedagang Barito ke Lahan Kosong Tanpa Fasilitas
