PSI Minta Anies Pasang Alarm Kewaspadaan Hepatitis Akut di Jakarta


Ilustrasi Hepatitis Akut. (Foto: MP/Pixabay/mohamed_hassan)
MerahPutih.com - Fenomena atau isu hepatitis akut harus disikapi secara serius oleh jajaran Gubernur Anies Baswedan, sehingga tidak menyerang anak-anak di Ibu Kota. Dengan melakukan upaya antisipasi penyakit mematikan itu.
Ketua Fraksi PSI DPRD DKI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo meminta, Pemprov DKI bergerak cepat mengatasi beredarnya penyakit hepatitis akut yang tidak etiologinya. Pasalnya, penyakit ini sudah memakan tiga korban jiwa berusia anak-anak di Jakarta.
Baca Juga:
“Kita harus nyalakan alarm kewaspadaan lagi karena WHO-pun sudah menetapkan meningkatnya kasus hepatitis akut ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Belajar dari pengalaman, jangan lagi meremehkan penyakit yang baru menyebar, apalagi kali ini sasarannya anak-anak,” kata Anggara di Jakarta, yang dikutip, Jumat (6/5).
Anggara mengatakan peran Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI sangat penting dalam mengantisipasi lonjakan kasus ini. Melalui Surat Edaran nomor HK.02.02/C/2515/2022, Kementerian Kesehatan meminta peran aktif Pemerintah Daerah.
“Dinkes DKI Jakarta harus segera berkoordinasi intens dengan Kemenkes untuk melakukan investigasi dan tracing agar dapat menemukan titik penyebaran awalnya,” tambah Anggara.
Selain itu, Ia juga meminta agar sosialisasi kepada masyarakat terkait beredarnya penyakit ini, juga dapat dilakukan dengan melibatkan pengurus wilayah.
Baca Juga:
KSP Minta Masyarakat Tak Panik dengan Kemunculan Hepatitis Akut
“Sosialisasi juga penting dilakukan sampai ke masyarakat. Bisa libatkan pengurus RT, RW, atau Kader PKK. Namun materi yang disebarkan harus dibuat sejelas mungkin, kita tentu tidak mau membuat panik masyarakat yang baru mau bebas dari pandemi COVID-19,” tutup Anggara.
Diketahui, fenomena hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya, menjadi sorotan dunia setelah organisasi kesehatan dunia atau WHO menetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 15 April 2022.
WHO sendiri menerima laporan 169 kasus di 12 negara, termasuk Indonesia. Untuk di tanah air, diduga telah ditemukan sebanyak 3 kasus. (Asp)
Baca Juga:
Penyakit Hepatitis Akut Serang Saluran Cerna dan Pernapasan, Berikut Gejalanya
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Dukung Program Prabowo, Pemprov DKI Gratiskan BPHTB & PBG demi Wujudkan 3 Juta Rumah

Gubernur Pramono Targetkan MRT Tersambung ke Tangerang Banten dalam 5 Tahun

Gubernur Pramono Pamer Jakarta Tempati Peringkat 17 Kota dengan Transportasi Umum Terbaik di 2025

Lonjakan Harga Sewa Kios Blok M, Gubernur Pramono Anung Pasang Badan untuk UMKM

Jakarta Telan Kerugian Rp 80 Miliar Akibat Kerusakan Infrastruktur Pasca-demo

Ribuan Ojol hingga Anies Antarkan Jenazah Affan Kurniawan yang Dilindas Mobil Rantis Brimob ke Liang Lahat

Melayat ke Rumah Duka Ojol yang Terlindas Mobil Rantis Brimob, Pramono: Jaga Kondusif Jakarta

Tingkat Pengangguran di Jakarta Turun, Gubernur Pramono: Sekarang 6,18 Persen

Gubernur Pramono Wacanakan Beri Beasiswa LPDP untuk Mahasiswa Jakarta, Tinggal Tunggu Persetujuan DPRD

Gubernur Pramono Siapkan Parkir Sandar Gratis Rumah Sakit Apung di Pelabuhan Muara Angke
