Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung dan LRT Jabodebek Dekati Rampung


Peresmian proyek kereta cepat Jakarta - Bandung dan LRT Jabotabek akan dilakukan pada bulan Agustus 2023. (Foto: Humas KAI)
MerahPutih.com - Peresmian operasional proyek strategis nasional Kereta Cepat Jakarta - Bandung (KCJB) dan LRT Jabodebek akan dilakukan pada bulan Agustus 2023.
Kepala Humas Kereta Api Indonesia (KAI) Joni Martinus menuturkan, saat ini, seluruh jalur ganda KCJB sepanjang 142,3 km telah terpasang rel.
Proses peletakan rel atau track laying dilakukan selama 12 bulan sejak 20 April 2022.
Adapun rel yang dipasang adalah khusus untuk kereta api cepat yaitu rel tipe R60 sepanjang 500 meter yang disambungkan dengan metode flash butt welding.
Baca Juga:
2 Konsultan Asing Persiapkan Operasional Kereta Cepat
"Dengan metode tersebut, sambungan antar-rel akan terasa mulus sehingga perjalanan KCJB semakin nyaman karena minim guncangan," kata Joni di Jakarta, Selasa (4/4)
Joni menuturkan, progres konstruksi KCJB saat ini telah mencapai 86 persen sesuai hasil verifikasi para konsultan.
Saat ini, pembangunan stasiun yang sebagian besar sudah di atas 90 persen akan terus dikebut menjelang operasional KCJB.
Setelah itu, akan dilakukan fine adjustment sambil paralel listrik aliran atas juga akan terpasang seluruhnya.
"Nantinya ditargetkan pada 1 Mei akan dilakukan comissioning test dan paralel diajukan sertifikasi laik operasinya oleh Kementerian Perhubungan,"ungkap Joni.
Baca Juga:
Disuntik Rp 3,2 Triliun, PT KAI Janjikan Proyek Kereta Cepat Tidak Molor
Sementara itu, progres LRT Jabodebek per 22 Maret 2022 telah mencapai 90,89 persen.
Saat ini, KAI dan stakeholder terus melakukan uji coba carousel test di mana beberapa rangkaian LRT Jabodebek diuji coba bersamaan secara otomatis tanpa masinis.
"Corousel test ini merupakan gambaran pengoperasian LRT Jabodebek saat beroperasi nanti," tutur Joni.
Selain itu, KAI terus berupaya memenuhi kebutuhan SDM untuk LRT Jabodebek yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan.
"Antara lain melalui pelaksanaan sejumlah pelatihan dan sertifikasi bagi awak sarana dan prasarana, serta mempersiapkan petugas pelayanan, pengamanan, dan unit pendukung lainnya," imbuh Joni.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, sebagai BUMN yang mendapat penugasan dari pemerintah untuk menyelesaikan KCJB dan LRT Jabodebek, akan memastikan penyelesaian kedua Proyek Strategis Nasional tersebut agar dapat dinikmati masyarakat.
KAI telah mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang bersumber dari APBN tahun 2021 sebesar Rp 6,9 triliun untuk pembangunan KCJB dan LRT Jabodebek serta penambahan PMN yang bersumber dari APBN 2022 sebesar Rp 3,2 triliun untuk memperkuat perusahaan dalam menyelesaikan proyek KCJB.
“KAI berkomitmen mengelola PMN secara akuntabel dan transparan yang ditujukan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat,” kata Didiek. (Knu)
Baca Juga:
Exit Tol Bakal Dibangun Buat Layani Penumpang Kereta Cepat di Bandung
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Peringati Hari Pelanggan Nasional KCIC Catat 11 Juta Orang Telah Gunakan Kereta Cepat Whoosh

2 Tahun Beroperasi, LRT Jabodebek Layani 43,7 Juta Pelanggan

Turun Kereta Cepat Whoosh Langsung Terkoneksi ke Bandara Soetta dan Halim, Catat Jadwal dan Besaran Tarifnya

Benang Layang-Layang Ganggu Whoosh, DPR Minta KCIC Lakukan Antisipasi

Kronologis Perjalanan Whoosh Jakarta-Bandung Berantakan Akibat Layang-Layang

PT KCIC Pastikan Sistem Pendeteksi Gempa Berfungsi di Sepanjang Jalur Whoosh

Gara-gara Gempa Bekasi Magnitudo 4,9, 8 Jadwal Whoosh Dibatalkan dan Penumpang Kebingungan

Long Weekend HUT ke-80 RI, Penumpang Whoosh Diprediksi Naik hingga 23 Ribu Orang per Hari

AHY Janjikan Kereta Cepat Jakarta - Surabaya Dilengkapi Konsep Transit Oriented Development

KAI Group Layani 286,57 Juta Pelanggan dalam 7 Bulan: LRT Jabodebek Naik 47 Persen
