Wisata Indonesia

Prokes Masih Menjadi Dasar Wisata 2022

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 11 Desember 2021
Prokes Masih Menjadi Dasar Wisata 2022

Industri pariwisata harus menjalankan prokes dan memiliki sertifikat CHSE. (Foto: MP/Patricia Vicka)

Ukuran:
14
Audio:

TREN wisata di tahun 2022 masih terbungkus prokes ketat. Meskipun sudah terjadi pelonggaran dimana-mana. Ini memungkinkan pelancong mendatangi destinasi wisata favoritnya.

Pemerintah pun memberikan kelonggaran pada industri pariwisata meskipun tetap terikat dengan prokes.

Baca Juga:

WHO: Vaksin Tetap Penting untuk Cegah Omicron

wisata
Industri pariwisata akan terus menggeliat di tahun 2022. (Foto: instagram@Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman)

Geliat industri pariwisata lokal cukup menggembirakan meskipun masih dihantui dengan bayang-bayang pandemi.

Pun demikian pembatalan PPKM Level 3 pada libur akhir tahun membuat pelakon wisata tersenyum. Pemerintah membatalkan pemberlakuan PPKM Level 3 di libur Natal dan Tahun Baru tentu ini kita sambut baik tapi tetap kehati-hatian kita harus ke depankan," ujar Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani pada Kamis lalu (9/12).

Dia menyatakan, komitmennya untuk terus membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran COVID-19. Salah satunya melalui sertifikasi penerapan protokol kesehatan berbasis Kebersihan, Kesehatan, Keamanan dan Keberlanjutan Lingkungan (CHSE) di hotel-hotel maupun restoran.

Hingga saat ini sebanyak sekitar 11 ribu hotel dan restoran telah mengantongi sertifikat CHSE, dari 16 ribu yang ditargetkan.

"Industri perhotelan saat ini sudah berangsur pulih. Selain itu, penerapan protokol kesehatan juga telah berjalan baik," katanya.

Prokes tak main-main di tahun 2022, dunia pariwisata tetap mematuhi itu. Prokes ini yang kemudian mempengaruhi kedatangan pelancong mancanegara. Apalagi varian baru, Omicorn, yang hadir di akhir tahun 2021 menyumbangkan kekhawatiran di beberapa negara termasuk Indonesia.

Baca Juga:

Yang Harus Diperhatikan Dunia Pariwisata di Tahun 2022

wisata
Tetap menjalankan prokes menjadi prioritas. (Foto: Unsplash/Nick Fewings)

Pengetatan kedatangan dari luar negeri bukan hal main-main. Karantina harus dijalankan oleh pendatang luar negeri. Isolasi selama berhari-hari ini kemudian menjadi salah satu pertimbangan wisatawan untuk datang ke Indonesia.

Waktu libur yang terbatas berbanding dengan karantina membuat mereka mengurungkan diri untuk berlibur ke luar negeri. CEO Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, pada Jumat lalu (10/12), mengungkapkan bahwa industri pariwisata Indonesia tidak bisa mengandalkan wisatawan mancanegara.

Agaknya pelancong lokal memang menjadi harapan besar untuk industri ini. Namun tetap saja prokes harus menjadi prioritas pada industri ini. Apalagi belakangan euforia vaksin membuat masyarakat menjadi terlena.

Ini menjadi pekerjaan rumah bagi pengelola wisata untuk mengingatkan para pelancong tetap mematuhi prokes. Masker tak boleh ditanggalkan ketika berada di ruang publik, bahkan tempat yang cenderung memancing kerumunan orang.

Dalam diskusi Bobobox Market Outlook Outdoor Travel Experience di Jakarta, Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemeparekraf, Henky Manurung, mengungkapkan bahwa pada industri ini sudah ada kencenderungan positif. Masyrakat patuh dengan imbauan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak), ditambah dengan pengelola akomodasi tak kendor menerapkan protokol kesehatan yang ketat melalui Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) (CHSE).

“Hal ini merupakan sinyal positif akan bangkitnya gairah pariwisata di Indonesia di tahun mendatang. Kami juga mengimbau, walau situasi telah membaik, kita tidak boleh lengah, tetaplah patuh terhadap peraturan sehingga kita dapat kembali berwisata dengan aman dan nyaman,” kata Henky.

Aplikasi PeduliLindungi tak ketinggalan tetap menjadi salah satu persyaratan berwisata. Aplikasi yang memuat sertifikat vaksin dan kemampuan untuk merekam jejak penggunanya ke wilayah tertentu, tak boleh tertinggal oleh masyrakat. (psr)

Baca Juga:

Syarat Bagi Masyarakat Lakukan Perjalanan Keluar Daerah Berdasarkan Inmendagri 66/2021

#Wisata #Travel #Lipsus Tren Desember
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Travel
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
'KPop Demon Hunters' telah menjadi panduan tidak resmi bagi wisatawan asing.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
Travel
Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa
Airbnb Experiences ini mulai diluncurkan Kamis (21/8) di Seoul dan akan segera hadir di Los Angeles dan Tokyo, bertepatan dengan tur mendatang SEVENTEEN, ‘SEVENTEEN WORLD TOUR [NEW_]’.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa
Travel
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Pulau ini meluncurkan pengumuman etika multibahasa pertama di Korea.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Indonesia
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berencana membuka Ragunan hingga malam hari. Namun, hal itu langsung ditolak keras oleh fraksi PSI DPRD DKI Jakarta.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Indonesia
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Pulau kecil hasil reklamasi di perairan Gili Gede, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat terancam disegel pemerintah daerah setempat.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 Agustus 2025
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Indonesia
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Gunung Tambora merupakan satu-satunya balai taman nasional terlengkap di Indonesia
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Travel
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Sanksi internasional yang ketat untuk mengekang program senjata Korea Utara telah membuat negara tersebut kekurangan devisa.
Dwi Astarini - Jumat, 25 Juli 2025
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Indonesia
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Data yang diintegrasikan antara lain dalam hal keimigrasian, bea dan cukai, kesehatan, hingga karantina yang sebelumnya diisi oleh penumpang secara terpisah.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 24 Juli 2025
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Indonesia
Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan
Satpol PP Pariwisata bukanlah pembentukan unit baru, melainkan penugasan khusus bagi personel yang sudah ada.
Frengky Aruan - Kamis, 24 Juli 2025
Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan
Fun
Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
Jakarta Premium Outlets tidak hanya menjadi surga belanja bagi para pencinta fashion, tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi belanja kelas dunia.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
Bagikan