Program Yang Sama dan Beda Dilakukan Indonesia dan Singapura Hadapi Perang Dagang

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Rabu, 09 April 2025
Program Yang Sama dan Beda Dilakukan Indonesia dan Singapura Hadapi Perang Dagang

Presiden Prabowo Subianto. (Foto: Setpres)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Amerika menyasar Indonesia dengan tarif resiprokal yakni 32 persen. Kebijakan pada 9 April 2025. Termasuk juga Singapura yang menjadi tetangga Indonesia.

Presiden Indonesia Prabowo Subianto saat di acara Serasehan Ekonomi: Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Perang Tarif Perdagangan menyatakan kalau Indonesia sangat optimis menghadapi perang tarif ini.

"Kita akan menghadapi tantangan, tapi saya bicara dengan tim saya ternyata situasinya dapat kita hadapi dan bisa kita kendalikan,” ucapnya di Menara Mandiri, Selasa (8/4).

Sementara Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong mengatakan kecewa dan kebijakan tarif ini dan bakal merugikan negara kecil seperti Singapura.

Baca juga:

Perang Dagang Amerika-China Makin Panas, Tarif Yang Dikenakan Trump 104 Persen

Kekecewaan itu, karena Singapura sendiri merupakan mitra dalama Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA). Singapura mengklaim, mestinya negaranya bebas dari tarif apapun bukan 10 persen tapi 0 persen.

"Kami sangat kecewa dengan tindakan Amerika Serikat, terutama mengingat persahabatan yang mendalam dan telah terjalin lama antara kedua negara. Ini bukanlah tindakan yang dilakukan seseorang terhadap teman," ujar orang nomor satu Singapura yang juga menjabat Menteri Keuangan.

Berikut ini tiga hal yang dilakukan pemerintahan Indonesia dan Singapura

1. Evaluasi Pertumbuhan Ekonomi

Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong mengatakan pada hari Kamis (3/4), Singapura harus mengevaluasi kembali perkiraan ekonominya, yang awalnya memproyeksikan pertumbuhan sebesar 1 hingga 3 persen untuk tahun ini.

"Saat ini kami sedang menilai kembali perkiraan ekonomi kami, dan kami mungkin perlu melakukan penyesuaian di masa mendatang," kata Gan dikutip CNA,

Sementara Indonesia tidak melakukan koreksi target pertumbuhan ekonomi, lantaran pondasi ekonomi Indonesia diklaim masih kuat.

2. Singapura Bentuk Satuan Tugas (Satgas) Nasional Pekerja dan Bisnis, dan Indonesia Rencanakan Satgas PHK

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyarankan Satgas PHK kepada Pemerintah. Tujuannya mengantisipasi potensi gelombang PHK, untuk mengeliminir, mendeklinasi potensi pemogokan, bila terjadi PHK yang melibatkan tidak dibayarnya hak-hak buruh.

"Kami meminga harapan kepada bapak presiden agar hak2 biruh kalau Terjadinya PHK. Hak-hak buruh bisa dibayarkan sesuai peraturan perundang-undangan," kata dia.

Pemerintah menyambut baik saran ini dan merencanakan membentuk Satgas PHK. Namin Satgas PHK ini masih dalam perencanaan.

"Ini suatu usul yang sangat baik ya. Saya terima kasoh, benar2 ini sesuatu yg sangat pentingm saya kira bentuk Satgas PHK segera libatkan pemerintah, libatkan serikat buruh, libatkan dunia akademi. BPJS dan sebagainya," katanya.

Sementara itu, Pemerintah Singapura, membentuk Gugus Tugas nasional agar mendukung bisnis dan pekerja. Gugus Tugas Ini akan dikomandoi langsung oleh Menteri Perdagangan dan Industri Gan Kim Yong.

Diikuti perwakilan dari badan ekonomi Singapura, Federasi Bisnis Singapura, Federasi Pengusaha Nasional Singapura, dan Kongres Serikat Buruh Nasional.

3. Memperluas Mitra Dagang

Prabowo telah mengajukan keanggotaan Indonesia dalam berbagai organisasi negara-negara, termasuk BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan).

Langkah ini diklaim memperkuat posisi Indonesia dalam perjanjian dagang internasional.

Lalu, keanggotaan Indonesia di BRICS akan memperkuat kerja sama dagang multilateral seperti Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dengan 10 negara ASEAN serta Cina, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Indonesia terus bernegoisasi di perjanjian dagang seperti CP-TPP, IEU-CEPA, dan I-EAEU CEPA. Segera mengajukan jadi anggota tetap Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). (Tka)

#Perang Dagang #Tarif Resiprokal #Donald Trump
Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Berita Terkait

Dunia
Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
Para pengatur lalu lintas udara (air traffic controllers) mulai melaporkan kelelahan.
Dwi Astarini - Sabtu, 08 November 2025
  Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
Dunia
Tak Mau Kalah dari Trump, Putin Suruh Anak Buahnya Siapkan Uji Coba Senjata Nuklir di Arktik
Lokasi yang disiapkan berada di Novaya Zemlya, kawasan Arktik Rusia, yang secara historis pernah digunakan untuk uji coba terakhir senjata nuklir ketika masih tergabung dalam negara Uni Soviet pada media 1990-an silam.
Wisnu Cipto - Kamis, 06 November 2025
Tak Mau Kalah dari Trump, Putin Suruh Anak Buahnya Siapkan Uji Coba Senjata Nuklir di Arktik
Dunia
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Pihak pangkalan menyebut uji coba tersebut sebagai kegiatan “rutin” yang “telah dijadwalkan bertahun-tahun sebelumnya.”
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 November 2025
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Indonesia
Prabowo Yakinkan Perundingan Tarif Ekspor Nol Persen Dengan AS Masih Berlangsung
Komoditas yang diusulkan untuk mendapatkan tarif nol persen serupa dengan yang diterapkan Malaysia, seperti produk sawit, kakao, karet, dan sejumlah komoditas lainnya yang tidak diproduksi di Amerika Serikat.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 01 November 2025
Prabowo Yakinkan Perundingan Tarif Ekspor Nol Persen Dengan AS Masih Berlangsung
Dunia
Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Pemerintahan Trump disebut kejam karena tak memperhatikan rakyat.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
  Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Indonesia
Indonesia Harapkan Amerika Kenakan Tarif Ekspor Minyak Sawit 0 Persen Seperti ke Malaysia
Untuk produk-produk unggulan Malaysia seperti minyak sawit, produk karet, produk kayu, komponen penerbangan, dan produk farmasi, dibebaskan oleh AS dari tarif 19 persen tersebut, alias menjadi 0 persen atau bebas tarif.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Oktober 2025
Indonesia Harapkan Amerika Kenakan Tarif Ekspor Minyak Sawit 0 Persen Seperti ke Malaysia
Dunia
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Setidaknya ada tiga hal penting yang didapat Trump sebagai oleh-oleh: pujian, kesepakatan investasi, dan janji dukungan untuk nominasi Hadiah Nobel Perdamaian.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Indonesia
Trump dan Xi Jinping Bakal Bertemu di Korea Selatan, Kedua Menlu Lakukan Pembicaraan Telepon
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah meninggalkan Malaysia, Senin pagi seusai menghadiri sejumlah pertemuan di sela KTT Ke-47 ASEAN, di Kuala Lumpur, Malaysia, sejak Minggu (26/10).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 28 Oktober 2025
Trump dan Xi Jinping Bakal Bertemu di Korea Selatan, Kedua Menlu Lakukan Pembicaraan Telepon
Indonesia
Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Donald Trump Lempar Pujian untuk Kepemimpinan Negara ASEAN
Presiden AS, Donald Trump, melempar pujian untuk kepemimpinan negara ASEAN. Hal itu ia ungkapkan saat pidato di KTT ke-47 ASEAN di Malaysia, Minggu (26/10).
Soffi Amira - Minggu, 26 Oktober 2025
Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Donald Trump Lempar Pujian untuk Kepemimpinan Negara ASEAN
Indonesia
Donald Trump Puji Prabowo, Sebut Bantu Amankan Perdamaian di Timur Tengah
Presiden AS, Donald Trump, memuji Prabowo karena dianggap membantu amankan perdamaian di Timur Tengah. Hal itu ia ungkapkan saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN, Minggu (26/10).
Soffi Amira - Minggu, 26 Oktober 2025
Donald Trump Puji Prabowo, Sebut Bantu Amankan Perdamaian di Timur Tengah
Bagikan