Profil Kolonel ‘The Sun’, Kiprah Jagoan Pencak Silat 'Tameng Hidup' Prabowo


Kolonel (Inf) Wahyo Yuniartoto (kanan) yang ditunjuk menjadi ajudan Presiden Prabowo Subianto. Foto: IG @wahyo.yuniarto
MerahPutih.com - Presiden Prabowo Subianto memiliki sejumlah ajudan baru. Salah satunya adalah perwira menengah Kopassus, Kolonel (Inf) Wahyo Yuniartoto dari TNI Angkatan Darat (AD).
Sosok Wahyo ternyata bukan orang sembarangan. Pria kelahiran Purbalingga, 18 Juni 1979, itu rupanya banyak membantu Prabowo khususnya dalam pengembangan Pencak Silat di tanah air.
Sejak sekolah menengah, Wahyo sudah mempersiapkan diri untuk mewujudkan cita-citanya menjadi tentara. Dia mendaftar dan diterima di Akademi Militer (Akmil), dan lulus pada 2001. Karier militernya dimulai sebagai Perwira Pertama Pussenif, sebelum melanjutkan karier di Grup 1 Kopassus.
Wahyo lantas menjabat sebagai Komandan Peleton 2/Kalajengking 3 Batalyon 11 Grup 1 Kopassus, dan kemudian sebagai Komandan Peleton 1/Kalajengking 3 Batalyon 11 Grup 1 Kopassus.
Baca juga:
Penilaian Kompolnas Pada Ahrie Sonta Ajudan Prabowo Dari Kepolisian
Kariernya di Grup 2 Kopassus dimulai sebagai Kepala Seksi Intelijen, lalu ia menjabat sebagai Wakil Komandan Batalyon 21 Grup 2 Kopassus. Pada 2014, Wahyo dipercaya menjadi Dandenma Grup 2 Kopassus.
Dengan pangkat Mayor, Wahyo diangkat sebagai Komandan Batalyon 14 Grup 1 Kopassus pada 2017. Antara 2018 hingga 2020, dia menjabat sebagai Komandan Kodim 0703/Cilacap, sebelum naik pangkat menjadi Letnan Kolonel dan bertugas sebagai Ketua Tim Pelatih Rindam XVIII/Kasuari pada 2020.
Pada 2021, Wahyo kembali ke Grup 2 Kopassus sebagai Wakil Komandan Grup, dan dipercaya menjadi Asisten Operasi Kopassus pada 2023. Jabatan terakhirnya di korps baret merah adalah sebagai Komandan Grup 2 Kopassus.
Kolonel Wahyo pernah dipercaya mengemban tugas untuk menjadi Manajer Timnas Pencak Silat Indonesia, tepatnya di Kejuaraan Dunia di Malaysia pada 2022. Saat itu Indonesia berhasil menjadi juara umum.
Baca juga:
Profil Kombes Ahrie Sonta, Calon Ajudan Prabowo Eks 'Timses' Kapolri Bareng Sambo
Kala itu, Wahyo menjadi perbincangan publik karena aksinya memasang badan menghadang pelatih silat Vietnam di SEA Games 2023. Pelatih silat Vietnam yang melakukan aksi tidak terpuji sempat menantang pelatih silat Indonesia untuk duel. Sontak, Wahyo sebagai manajer pencak silat Indonesia langsung turun tangan.
Di antara rekan seangkatannya, Wahyo mendapat julukan Bapak Matahari (The Sun) karena memiliki keahlian sebagai motivator dengan gaya bicaranya yang khas serta runtut, terarah, jelas, tegas, dan bersemangat. Dia mampu memotivasi dan membangkitkan semangat juang bagi siapapun yang mendengarkannya. Menarik menanti kiprah Wahyo sebagai ‘tameng hidup’ Prabowo dalam menjalankan tugasnya. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara

Kemitraan Strategis Indonesia-Brazil ‘Mati Suri’ 17 Tahun, Lula Da Silva Datang Bawa Jurus Baru di Sektor Teknologi dan Digital

Momen Akrab Presiden Prabowo Terima Kunjungan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa

Pengamat Nilai Kepuasan Publik Moderat Selama Setahun Prabowo–Gibran, Program Populer Rentan Berbalik Jadi Beban Politik

Prabowo Wajibkan Menteri Kerja Pakai Maung, Mobil Bagus Boleh Dipakai Pas Libur

Setahun Prabowo-Gibran: Program Makan Gratis Prabowo Disorot Tajam, Dianggap Sebagai 'Nasi yang Belum Matang Sempurna'

Mobil Mewah Para Menteri Cuma Boleh Keluar Kandang Saat Akhir Pekan, Kalau Hari Kerja Wajib Pakai Maung

Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut

Banggar DPR Soroti 4 Isu Krusial Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

KPK Kirim Sinyal Bahaya, Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran Diperkuat dengan Integrasi Pencegahan dan Penindakan
