Profil Denny JA, Pendiri LSI yang ’Dapat Jatah’ Job Komisaris Utama Pertamina Hulu Energi

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 10 Juli 2025
Profil Denny JA, Pendiri LSI yang ’Dapat Jatah’ Job Komisaris Utama Pertamina Hulu Energi

Denny JA. (Foto: Dok. Denny JA Foundation)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Nama pakar politik Denny Januar Ali atau yang lebih dikenal sebagai Denny JA, menjadi sorotan usai mendapat jabatan sebagai Komisaris Utama Pertamina Hulu Energi.

Selain Denny, Wamen Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Stella Christie dan Wakil Kepala Staf Kepresidenan Mochammad Qodari juga menjadi komisaris perusahaan pelat merah itu.

Denny JA selama ini dikenal sebagai Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Dilansir dari berbagai sumber, Denny lahir di Palembang, Sumatera Selatan pada 4 Januari 1963.

Sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, Denny gemar membaca buku Michael Heart : The 100 : A Ranking of The Most Influental Persons in History (1978).

Baca juga:

Bos LSI Denny JA Jadi Komut Pertamina Hulu Energi, Wamen Stella Christie dan M Qodari Jabat Posisi Komisaris

Denny JA adalah alumnus Universitas Indonesia, jurusan Hukum, yang meraih gelar strata satu pada tahun 1989.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Pittsburgh, Amerika Serikat, dan meraih gelar Master of Public Administration (MPA) pada tahun 1994.

Tak berhenti di situ, Denny JA juga meraih gelar Ph.D. di bidang Comparative Politics and Business dari Ohio University, Amerika Serikat, pada tahun 2001.

Karier akademiknya dimulai sebagai Direktur Eksekutif Universitas Jayabaya Jakarta pada tahun 2000-2003.

Pada periode 2002-2004, ia menjadi host program politik di Metro TV dan Radio Delta FM.

Baca juga:

Tata Kelola Pemerintahan Indonesia Masih Buruk, LSI Denny JA Soroti Korupsi dan Efektivitas Birokrasi

Selain itu, Denny JA juga memiliki pengalaman sebagai kolumnis di sembilan surat kabar nasional dari tahun 1986 hingga 2005.

Pada tahun 2003, ia mendirikan Lembaga Survei Indonesia (LSI), yang kemudian berkembang menjadi Lingkaran Survei Indonesia pada tahun 2005.

Denny JA tidak hanya berperan di dunia survei, tetapi juga turut aktif dalam membentuk opini publik.

Ia mendirikan beberapa organisasi, termasuk Asosiasi Riset Opini Publik (AROPI) pada tahun 2007 dan Asosiasi Konsultan Politik Indonesia (AKPI) pada tahun 2009.

Melalui keempat organisasi tersebut, Denny JA menciptakan tradisi baru dalam survei opini publik dan konsultan politik di Indonesia.

Baca juga:

Teori Denny JA soal Hubungan Agama dan Spiritualitas di Era Kecerdasan Buatan Segera Dipelajari di Perguruan Tinggi

Pada tahun 2005, Denny JA menandatangani kontrak pertamanya dengan partai politik Golkar.

Sebagai seorang aktivis, ia berhasil mematahkan dua undang-undang, yaitu UU Pemilu Legislatif 2009 dan UU Pemilu Presiden 2009.

Tindakan ini mendapatkan dukungan Mahkamah Konstitusi, yang mengabulkan gugatan Denny JA yang saat itu menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Lembaga Survei (AROPI).

Di tahun 2015, Denny JA dinobatkan sebagai salah satu dari 30 orang paling berpengaruh di Internet oleh Majalah Time. Ia bersanding dengan eks Presiden Amerika Serikat Barrack Obama. (Knu)

#Denny JA #Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java #Komisaris BUMN
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
2 Sastrawan Dunia Raih BRICS Award 2025, Denny JA Bawa Arah Baru bagi Sastra Modern
Denny JA meraih BRICS Award 2025 bersama sastrawan asal Mesir, Salwa Bakr. Denny membawa arah baru dalam sastra modern.
Soffi Amira - Senin, 01 Desember 2025
2 Sastrawan Dunia Raih BRICS Award 2025, Denny JA Bawa Arah Baru bagi Sastra Modern
Indonesia
Denny JA Raih Penghargaan Sastra BRICS 2025, Tegaskan Representasi Asia, Afrika, hingga Amerika Latin
Denny JA memenangkan BRICS Award 2025 dan menyerukan pentingnya suara Asia, Afrika, dan Amerika Latin dalam sastra global. Puisi Esai turut jadi sorotan.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 30 November 2025
Denny JA Raih Penghargaan Sastra BRICS 2025, Tegaskan Representasi Asia, Afrika, hingga Amerika Latin
Indonesia
Denny JA Raih BRICS Award for Literary Innovation Berkat Kontribusi pada Genre Puisi Esai
Penulis Denny JA meraih BRICS Award for Literary Innovation. Penghargaan ini memperkuat posisi sastra Indonesia di panggung global.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 27 November 2025
Denny JA Raih BRICS Award for Literary Innovation Berkat Kontribusi pada Genre Puisi Esai
Berita
Penghargaan Sastra 2025: Merawat Nurani Bangsa di Tengah Ledakan Teknologi
Empat sastrawan menerima Penghargaan Sastra 2025 dari Denny JA Foundation, termasuk Sutardji Calzoum Bachri sebagai penerima Lifetime Achievement.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 14 November 2025
Penghargaan Sastra 2025: Merawat Nurani Bangsa di Tengah Ledakan Teknologi
Indonesia
Hasil Survei LSI Denny JA: Soeharto Jadi Presiden RI yang Paling Disukai
Hasil survei LSI Denny JA mengungkapkan, bahwa Soeharto menjadi Presiden RI yang paling disukai publik.
Soffi Amira - Sabtu, 08 November 2025
Hasil Survei LSI Denny JA: Soeharto Jadi Presiden RI yang Paling Disukai
Indonesia
Laporkan Kekayaan Rp 3,08 Triliun ke KPK, Denny JA: Keterbukaan Adalah Spirit Kepemimpinan
KPK umumkan kekayaan Denny JA sebesar Rp 3,08 triliun. Presiden Komisaris PHE ini tekankan transparansi dan tanggung jawab sosial.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 06 November 2025
Laporkan Kekayaan Rp 3,08 Triliun ke KPK, Denny JA: Keterbukaan Adalah Spirit Kepemimpinan
Indonesia
Denny JA Masuk 10 Besar Dunia Calon Penerima BRICS Literature Award 2025
Denny JA masuk 10 besar dunia calon penerima BRICS Literature Award 2025. Ia mewakili Indonesia di ajang penghargaan sastra internasional itu.
Soffi Amira - Senin, 27 Oktober 2025
Denny JA Masuk 10 Besar Dunia Calon Penerima BRICS Literature Award 2025
Indonesia
Denny JA Sebut 'Generasi Rentan' Picu Kerusuhan yang Meluas, Pemerintah Diminta Bikin Kebijakan Baru
Generasi rentan terdiri dari pengemudi ojek daring, kurir e-commerce, freelancer digital, hingga content creator kecil.
Dwi Astarini - Senin, 15 September 2025
Denny JA Sebut 'Generasi Rentan' Picu Kerusuhan yang Meluas, Pemerintah Diminta Bikin Kebijakan Baru
Berita
Buntut Marak Kerusuhan, Denny JA Sebut Prabowo Perlu Perkuat Early Warning System
Denny JA mengatakan, Prabowo harus memperkuat early warning system. Hal itu melihat maraknya kerusuhan yang terjadi di Indonesia saat ini.
Soffi Amira - Senin, 01 September 2025
Buntut Marak Kerusuhan, Denny JA Sebut Prabowo Perlu Perkuat Early Warning System
Indonesia
Presiden Prabowo Hilangkan Bonus Komisaris BUMN: Enak di Lo, Ga Enak di Rakyat!
Prabowo menyampaikan bahwa selama ini banyak aset dan potensi BUMN yang tercecer tanpa pengelolaan baik.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 28 Agustus 2025
Presiden Prabowo Hilangkan Bonus Komisaris BUMN: Enak di Lo, Ga Enak di Rakyat!
Bagikan