Presma Unisba Kecam Aksi Brutal Aparat Terhadap Mahasiswa
Massa aksi terlibat bentrok dengan Kepolisian (MP/Rizki Fitrianto)
MerahPutih.com - Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Islam Bandung (Unisba), Lutfi mengecam tindakan represif yang dilakukan oleh aparat kepolisian saat mengamankan unjuk rasa mahasiswa di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9).
"Kerusuhan yang terjadi di Senayan tidak bisa dilepaskan dari tindakan respresifitas aparat kepolisian. Sangat disayangkan aparat kepolisian memukul mundur para mahasiswa saat menyampaikan aspirasi kepada pemerintah," kata Lutfi kepada wartawan, Rabu, (25/9).
Baca Juga:
Buntut Demo Rusuh, Arus Lalin Tol Dialihkan dan Ganjil Genap Ditiadakan
Lutfi menyayangkan, tindakan dari aparatur negara yang seolah dijadikan alat pemukul masyarakat dan mahasiswa yang sedang menyampaikan aspirasinya. "Saya mengutuk keras apa yang dilakukan aparat kepolisian sampai jatuhnya korban (unjuk rasa) tadi," ujar dia.
Tidak hanya itu, Lutfi juga kecewa dengan sikap pemerintah dan DPR yang tidak menyambut baik keresahan dan aspirasi para mahasiswa saat unjuk rasa berlangsung. Menurut dia, kondisi ini semakin diperburuk dengan pernyataan yang disampaikan oleh sejumlah tokoh bangsa dalam sebuah talk show di salah satu stasiun TV swasta.
"Hari ini saya juga melihat tokoh bangsa seperti bapak Yassona Laoly saat menyampaikan statement yang kurang baik dan dewasa yang disampaikan oleh tokoh bangsa hari ini di Indonesia Lawyer Club (ILC)," sesal dia.
Baca Juga:
RS Pelni Benarkan Mahasiswa Al Azhar Alami Pecah Tengkorak Kepala
Dalam aksi unjuk rasa yang berujung ricuh di Senayan ini menelan korban jiwa. Untuk sementara, ada sekitar 90 korban yang dilarikan ke RSPP, Jakarta Selatan. Pemerintah DKI Jakarta sendiri sudah memberikan akses 24 rumah sakit enampung korban jiwa dari kerusahan semalam.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta menjamin biaya perawatan korban aksi demo yang berlangsung di depan gedung DPR/MPR RI dan sekitarnya. Berdasarkan surat nomor 12757/-1.778.11, Dinas Kesehatan DKI Jakarta meminta para direktur atau kepala 24 rumah sakit menjadikan rumah sakitnya sebagai lokasi rujukan bagi korban aksi demonstrasi. (Pon)
Baca Juga:
Massa Aksi Bakar Pospol Palmerah, Penumpang Kereta Api Terdampak
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Aksi Teaterikal Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
Aksi Demo Mahasiswa Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
Aksi Demo Mahasiswa UI Tagih Janji Tuntutan Rakyat 17+8 di Depan Gedung DPR
Mahasiswa Lanjutkan Demo di DPR, Minta Tuntutan 17+8 Indonesia Dipenuhi
Pimpinan DPR Pelan-Pelan Bakal Lobi Kapolri Bebaskan Demonstran yang Ditangkap
Pramono Anung Pastikan KJP dan KJMU Tidak Akan Dicabut Meski Peserta Didik Ikut Unjuk Rasa
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Mahasiswa Solo Desak Presiden Prabowo Rasakan Keresahan Warga, Jangan Bikin Kebijakan Merugikan
Situasi Belum Kondusif, BEM SI Batalkan Aksi Indonesia C(emas) Jilid II Hari Ini
Bangunan Aset Milik Majelis Permusyawaratan Rakyat di Depan DPRD Jawa Barat Dibakar