Presiden Turki Serukan Warganya Boikot Produk Prancis

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 27 Oktober 2020
Presiden Turki Serukan Warganya Boikot Produk Prancis

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. ANTARA/REUTERS/HO-Presidential Press Office/aa. (Presidential Press Office/Handou/PRESIDENTIAL PRES)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (27/10) menyerukan kepada rakyatnya agar memboikot produk Prancis.

Dia juga mendesak pemimpin Uni Eropa untuk menghentikan agenda "anti-Islam" Presiden Prancis Emmanuel Macron.

"Seperti mereka yang mengatakan 'jangan membeli barang bermerek Turki' di Prancis, saya juga menyerukan kepada seluruh warga di sini agar tidak pernah membantu merek-merek Prancis atau pun membelinya," ujar Erdogan, dikutip Antara.

Baca Juga:

Lee Kun-hee, Pembawa Perubahan Samsung Meninggal Dunia


Prancis adalah negara pengimpor terbesar ke-10 bagi Turki dan pasar terbesar ke-7 untuk produk ekspor Turki, menurut lembaga statistik Turki. Produk otomotif Prancis adalah salah satu yang mempunyai nilai penjualan mobil tinggi di Turki.

Sebelumnya pada Sabtu (24/10), Erdogan menyebut Macron mempunyai masalah dengan umat muslim dan perlu melakukan pemeriksaan mental sebagai tanggapan atas pidato Macron yang dianggap menyuburkan islamofobia.

Komentar tersebut membuat Prancis menarik duta besar mereka dari Ankara. Namun Erdogan kembali mengeluarkan komentar serupa pada Minggu (25/10) dan Senin ini.

Presiden Turku Recep Erdogan. (Foto: MP/Instagram @rterdogan)
Presiden Turku Recep Erdogan. (Foto: MP/Instagram @rterdogan)

Dalam pidatonya, Macron berjanji untuk memerangi "separatisme Islam", dengan menyebutnya mengancam untuk mengambil alih sejumlah komunitas muslim di Prancis.

Ucapan Macron itu terkait dengan kasus pemenggalan seorang guru di Prancis oleh pemuda 18 tahun, setelah guru tersebut menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-murid di kelasnya atas dasar kebebasan berekspresi negara itu.

Baca Juga:

Siapa Olaudah Equiano yang Jadi Tema Google Doodle Hari ini?

Lebih lanjut, para pemimpin Uni Eropa harus mengambil langkah untuk mengakhiri agenda "anti-Islam" yang dijalankan Macron, kata Erdogan dalam pidato yang sama dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad.

Turki dan Prancis merupakan anggota aliansi militer NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara), namun keduanya berselisih dalam sejumlah isu, termasuk konflik di Suriah dan Libya, yurisdiksi kemaritiman di perairan Mediterania timur, serta konflik di Nagorno-Karabakh. (*)

Baca Juga:

Temui Paus Fransiskus, Jusuf Kalla Bicarakan Soal Perdamaian

#Turki #Recep Tayyip Erdogan #Prancis
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Lifestyle
Penuh Kengerian, Siaran Live Terakhir Streamer Prancis Jean Pormanove sebelum Meninggal
Dalam siaran terakhir Pormanove, sebuah penghitung di layar menunjukkan mereka telah mengumpulkan sekitar 36.000 euro (Rp 682 juta) dari siaran yang berlangsung berhari-hari.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Penuh Kengerian, Siaran Live Terakhir Streamer Prancis Jean Pormanove sebelum Meninggal
Lifestyle
Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung
Polisi Prancis kini menyelidiki kematian streamer 46 tahun itu.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
 Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung
Dunia
Prancis Kasi Peringatan, Bencana Menunggu jika Israel Duduki Gaza
Prancis menegaskan dukungan mereka terhadap pembentukan misi stabilisasi internasional sementara yang bertujuan memastikan keamanan bagi warga Israel dan Palestina.
Dwi Astarini - Rabu, 13 Agustus 2025
Prancis Kasi Peringatan, Bencana Menunggu jika Israel Duduki Gaza
Dunia
Prancis Alami Kebakaran Hutan Terbesar Musim Panas ini, Areanya Lebih Luas daripada Kota Paris
Kebakaran telah meluas hingga lebih dari 13.000 hektare.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
 Prancis Alami Kebakaran Hutan Terbesar Musim Panas ini, Areanya Lebih Luas daripada Kota Paris
Indonesia
Indonesia Desak Tidak Ada Negara Gunakan Hak Veto Tolak Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
Hak veto dimiliki lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu Amerika Serikat, China, Inggris, Prancis, dan Rusia.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 30 Juli 2025
Indonesia Desak Tidak Ada Negara Gunakan Hak Veto Tolak Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
Dunia
Prancis Berencana Akui Kedaulatan Palestina Saat Sidang PBB September 2025
Pengakuan kedaulatan Palestina ini selaras dengan kehendak rakyat Prancis untuk mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.
Wisnu Cipto - Jumat, 25 Juli 2025
Prancis Berencana Akui Kedaulatan Palestina Saat Sidang PBB September 2025
Dunia
Presiden Prabowo Kembali ke Indonesia Setelah 2 Pekan Kunjungan Kerja
Selama berada di Paris, Presiden Prabowo menghadiri upacara peringatan Hari Nasional Prancis Bastille Day pada 14 Juli 2025 sebagai tamu kehormatan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 15 Juli 2025
Presiden Prabowo Kembali ke Indonesia Setelah 2 Pekan Kunjungan Kerja
Indonesia
TNI Unjuk Gigi di Bastille Day Prancis: Prabowo Hormat, Macron Tepuk Tangan
Defile Indonesia tampil unik dengan menampilkan maskot macan tutul, ikan hiu, dan burung elang yang melambangkan masing-masing matra di TNI dan Polri
Angga Yudha Pratama - Selasa, 15 Juli 2025
TNI Unjuk Gigi di Bastille Day Prancis: Prabowo Hormat, Macron Tepuk Tangan
Indonesia
Presiden Prabowo Subianto Tiba di Paris Hadiri Parade Militer Hari Bastille Prancis
Parade militer Hari Bastille dijadwalkan berlangsung di Champs-Élysées, Paris, sekitar pukul 10:00 waktu setempat, Senin (14/7).
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 14 Juli 2025
Presiden Prabowo Subianto Tiba di Paris Hadiri Parade Militer Hari Bastille Prancis
Indonesia
Presiden Prabowo Jadi Pemimpin Asia Tenggara Satu-Satunya Hadiri perayaan Hari Bastille Prancis
Presiden Prabowo akan menyaksikan langsung defile kontingen TNI-Polri untuk pertama kalinya dalam parade hari nasional Prancis tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
 Presiden Prabowo Jadi Pemimpin Asia Tenggara Satu-Satunya Hadiri perayaan Hari Bastille Prancis
Bagikan