Prediksi Cryptocurrency: Akankah Ethereum Salip Bitcoin?


Uang kripto sebagai bagian dari dunia keuangan terdesentralisasi. (Foto; Pexels/Moose Photos
BITCOIN dan ethereum telah meroket ke angka tertinggi baru sepanjang minggu ini, mendorong pasar crypto gabungan menjadi sekitar USD3 triliun atau sekitar Rp42.596.550.000.000.000.
Harga bitcoin sejak itu turun kembali sedikit, turun menuju USD60 ribu atau sekitar Rp851.931.000 per bitcoin. Sementara, ethereum juga telah mundur dari level tertinggi mendekati USD5 ribu atau sekitar Rp71.008.250 per eter. Kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini sekitar dua kali lipat ethereum di angka USD1,2 triliun atau sekitar Rp17.041.980.000.000.000. Namun, ethereum telah menutup kesenjangan tahun lalu.
Baca Juga:

Sekarang, pembuat pasar legendaris dan miliarder hedge fund Ken Griffin telah memperingatkan bahwa bitcoin pada akhirnya akan digantikan oleh ethereum. Namun ethereum itu pada gilirannya akan digantikan pula oleh cryptocurrency generasi berikutnya.
“Cryptocurrency generasi awal, bitcoin misalnya, sangat mahal untuk mengelola pembayaran. Bitcoin adalah kontributor besar untuk pemanasan global, lebih besar daripada bentuk pembayaran apa pun yang kami gunakan di seluruh dunia secara agregat,” kata Griffin kepada Andrew The New York Times di DealBook Summit 2021. Griffin melihat payments disruption sebagai "teori paling menarik" untuk menilai cryptocurrencies.
"Visa V +0,8 persen dan Mastercard MA +2,6 persen akan digantikan oleh solusi kripto yang akan membuat pembayaran terjadi antara bisnis dan konsumen dengan biaya lebih rendah," kata Giffin.
Dia menambahkan, "Saya tidak sepenuhnya percaya itu untuk banyak alasan. Siapa yang berurusan dengan risiko penipuan?"
Griffin, yang mendirikan dan menjalankan Citadel hedge fund yang berbasis di Chicago yang mengelola aset sekitar USD40 miliar atau sekitar Rp568.086.000.000.000, menunjukkan kesediaan perusahaan kartu untuk menutupi biaya penipuan dan pencurian sebagai salah satu dari sejumlah masalah yang belum ditangani oleh kripto sebagai bagaimana pembayaran akan dilakukan lebih efisien.
Baca Juga:
Yang baru yang berjaya

"Saya pikir kita akan melihat bitcoin digantikan secara konseptual oleh 'ethereum'. Mengacu pada beberapa saingan ethereum, termasuk BNB Binance, solana dan cardano, yang telah melihat harga mereka melonjak pada tingkat yang sangat tinggi selama tahun lalu," kata Griffin.
Griffin memperkirakan cryptocurrency yang lebih baru ini, kemudian akan digantikan oleh generasi berikutnya yang akan memiliki manfaat kecepatan transaksi yang lebih tinggi, atau biaya per transaksi yang lebih rendah. Bisa jadi orang akan mulai berpikir tentang cara menangani keamanan dan pencegahan penipuan dengan lebih baik.
Harga ethereum telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir berkat meningkatnya minat pada keuangan terdesentralisasi (DeFi) berbasis blockchain dan token yang tidak dapat dipertukarkan (NFT)—keduanya sebagian besar dibangun di atas jaringan ethereum.
Banyak komunitas crypto sebelumnya telah memperkirakan bahwa ethereum pada akhirnya dapat menyalip bitcoin sebagai cryptocurrency paling berharga. Dengan DeFi, gagasan bahwa layanan keuangan tradisional dapat digantikan oleh protokol berbasis blockchain, serta NFT, menggunakan teknologi kripto untuk menandai semua jenis media digital dan aset, membantu mendorong adopsi ethereum. Pada akhirnya juga mendorong harga token ethernya.
Baca Juga:
Peralihan ke mata uang digital

Griffin juga mengungkapkan bahwa dia menyesal tidak membeli bitcoin bertahun-tahun yang lalu ketika disarankan oleh pekerja magang Citadel.
“Ada seorang magang berusia 21 tahun [yang mencoba memberi tahu saya] gambaran besar yang saya lewatkan dengan bitcoin, saya berharap saya telah membeli bitcoin yang dia rekomendasikan untuk saya beli, tetapi saya tidak melakukannya,” kata Griffin.
“Kami berbicara tentang kekuatan blockchain tetapi kami masih belum melihat banyak kasus penggunaan komersial yang solid [untuk blockchain], [yang] adalah teknologi yang sangat menarik. Cara yang ampuh untuk mempertahankan buku besar yang terdesentralisasi di seluruh dunia. Tetapi untuk sebagian besar masalah, itu benar-benar bukan solusi yang kita butuhkan," dia menjelaskan.
Sebagian terinspirasi oleh bitcoin, dan didorong oleh upaya Facebook baru-baru ini untuk menciptakan mata uang digital sendiri. Pemerintah di seluruh dunia mulai bereksperimen dengan versi digital mata uang mereka. Federal Reserve AS mengeksplorasi potensi dolar digital. Kemudian Tiongkok telah meluncurkan lebih awal versi yuan digitalnya.
“Saya pikir kita semua masih mencoba memahami jika kita ingin memasuki dunia keuangan terdesentralisasi ini dan menginginkan sistem pembayaran yang berbiaya rendah dan efektif. Apakah itu akan diselesaikan oleh komunitas kripto? Atau apakah itu akan diselesaikan dengan dolar digital?" dia bertanya.
"Orang Tiongkok semuanya menggunakan renminbi digital. Saya pikir ini masih di babak awal," sambung Griffin. (aru)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Xiaomi 15T Series Siap Meluncur secara Global 24 September 2025, Intip Spesifikasinya

Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan
