Pramono Tak Akan Ikut Kebijakan Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak Militer
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. (Foto: MerahPutih.com/Asropih)
Merahputih.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan tidak akan mengadopsi program barak militer yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi untuk menangani siswa bermasalah. Pramono menegaskan bahwa setiap daerah memiliki kebijakan dan pendekatan yang berbeda.
"Jakarta memiliki kebijakan tersendiri. Terima kasih," ujar Pramono di Jakarta, Jumat (2 Mei).
Baca juga:
Program barak militer yang digagas oleh Dedi Mulyadi bertujuan untuk membentuk karakter disiplin, mandiri, dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada remaja bermasalah. Dedi Mulyadi menilai bahwa maraknya perilaku brutal dan kriminal di kalangan remaja merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua dan negara.
"Kita tidak boleh kehilangan satu generasi yang seharusnya memiliki sifat luhur sebagai manusia Indonesia," kata Dedi Mulyadi.
Program ini menekankan pendekatan pendidikan berbasis kedisiplinan, bukan militerisasi perang. Kegiatan yang dilakukan meliputi olahraga, seni, pengembangan minat dan bakat, serta pembiasaan pola hidup sehat, termasuk keteraturan makan dan menjauhi rokok serta obat-obatan terlarang.
Baca juga:
Dedi Mulyadi menegaskan bahwa partisipasi siswa dalam program ini harus mendapatkan persetujuan dari orang tua. Siswa juga tetap mempertahankan statusnya sebagai siswa di sekolah asal dan mengikuti kegiatan belajar-mengajar di lokasi barak militer.
"Ini adalah upaya bersama untuk menyelamatkan anak-anak dari ancaman pergaulan bebas, penggunaan gawai yang tidak sehat, serta kekurangan gizi akibat pola makan yang tidak teratur," jelas Dedi Mulyadi.
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pemprov DKI Tiadakan Car Free Day Demi Sukseskan Jakarta Running Festival 2025
Targetkan Jakarta Bebas TBC 2030, Rano Karno Minta Warga Aktif Berperan
Krisis Lahan Makam Jakarta, Solusi Tumpang dan Wacana Teknologi Kuburan Instan
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
Pramono Anung Bikin Aturan Lelang Kilat November-Desember, Siap-siap Proyek Infrastruktur Langsung Tancap Gas di Awal Tahun Baru
DPRD DKI Minta BUMD Jakarta Jangan Manja Minta PMD Terus, Creative Financing Bisa Jadi Solusi Darurat Usai Anggaran Dikebiri Habis-habisan
Jakarta Diprediksi Hanya Punya Lahan Makam 3 Tahun Lagi, Setelah Itu Mau Kubur di Mana?
Anggaran DKI Jakarta Menciut Gara-Gara DBH Dipangkas, Banjir dan Jalan Rusak Warga Jakarta Terancam Diabaikan?
MRT Jakarta Tambah 8 Kereta Baru dari Jepang untuk Rute HI–Kota, 'Headway' Bakal Jadi Secepat Kilat
Krisis Lahan Kuburan di Jakarta: Jarak Antar Makam Cuma 20 Cm, Jasad Baru Harus Rela 'Numpang' Sampai Tiga Lapis dalam Satu Lubang