Prabowo Tarik Jaket Bahlil, PDIP: Jokowi Tak Pernah Kasar

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Hasto Kristiyanto. (Foto: Ist)
MerahPutih.com - Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto menyebut video Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto sedang menarik jaket Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia banyak yang sudah lenyap di media sosial.
Menurut Hasto, sikap Prabowo menarik jaket Bahlil menunjukkan eks Danjen Kopassus itu tidak mirip dengan Presiden Jokowi yang tak pernah berperilaku kasar.
Baca Juga:
Hasto Sebut TPN dan JK Punya Kepentingan Sama di Pilpres 2024
"Tahu tidak, kekuasaan pemerintah dikerahkan, sehingga video-video Etik Ndasmu dan Kerah Bahlil Ditarik dilenyapkan. Video-video yang menceritakan Ganjar sulit diupload. Ini menunjukkan bahwa mereka yang berprilaku kasar bukan Jokowi, Prabowo bukan Jokowi," kata Hasto saat peresmian kantor TPD Ganjar-Mahfud Jawa Barat, Minggu (24/12).
Lebih lanjut, Hasto juga mengaku kaget jurnalis papan atas Najwa Shihab beserta krunya di Narasi mendapat intimidasi
Hasto menyebutkan jurnalis menerima intimidasi selama pelaksanaan Pilpres 2024. Sosok wartawati seperti Najwa Shihab dan tim juga tidak luput dari tekanan.
"Masa, Mbak Najwa saja menerima intimidasi? Mbak Nana (sapaan Najwa Shihab) yang memandu acara Mata Najwa diintimidasi. Akun Mbak Nana dan pengikutnya ada 31 dalam kelompok Narasi ini sudah diretas. Sudah diancam mau diam atau mati? Apakah kita membiarkan ancaman ini? Apakah kita akan membiarkan ancaman terhadap Mbak Najwa?" ujarnya.
Hasto menyatakan seluruh pendukung Ganjar-Mahfud untuk mendampingi pihak-pihak yang diintimidasi. Pembelaan hukum bisa dilakukan terhadap mereka melawan pihak-pihak yang melakukan intimidasi.
"Kepala desa diintimidasi, pengusaha diintimidasi agar tidak membantu Pak Ganjar dan Prof Mahfud MD, kita tak perlu takut karena kita mampu menggalang kekuatan gotong royong rakyat," kata Hasto.
Baca Juga:
"Ibu-ibu yang membela mahasiswa, ibu Sinta, diintimidasi. RT-RT diintimidasi, tiktoker yang pro-Ganjar diintimidasi," kata pria kelahiran Yogyakarta itu.
Hasto lantas mengajak warga Jawa Barat yang terkenal dengan budaya, untuk menggelorakan politik secara berkeadaban dan tanpa intimidasi.
"Maka, mari di Jawa Barat ini yang terkenal dengan budayanya. Mari kita bergerak, kita sampaikan politik itu membangun hal-hal yang baik. Politik itu hanya bisa dilakukan oleh pemimpin yang keluarganya baik, karakternya baik, kepedulian pada rakyatnya baik. Memimpin Indonesia tidak bisa dengan marah-marah, tidak bisa dengan melempar ponsel," paparnya.
Dia mengatakan sosok pemimpin yang berani sekaligus mengedepankan keadaban ada di capres-cawapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
"Semoga dengan adanya kantor pemenangan Ganjar-Mahfud ini energi kita semakin berkobar-kobar. Semoga dengan adanya kantor ini, saksi, jurkam, juru bicara, juru penggerak pemilih, regu penggerak pemilih, kita persiapkan dengan semangat militansi yang tinggi," ujar Hasto.(Asp)
Baca Juga:
Hasto Ungkap Alasan Istri dan Anak Ganjar Dilibatkan dalam Kampanye
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo: Tunggu Waktunya

Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Copot Sri Mulyani hingga Budi Arie, Pengamat Duga Prabowo Mau Lepas 'Warisan' Jokowi

Pakar Nilai Menteri Baru Harus Berhati-hati dalam Berkomunikasi dan Fokus Pada Program 'Quick Wins'

Dinilai Mengejutkan, IPR Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Fokus pada Ekonomi dan Politik Hukum

Arahan Prabowo untuk Anggota DPR Fraksi Gerindra: Harus Mawas Diri dan Jaga Ucapan serta Perilaku

Legislator Gerindra Malam Ini Kumpul di Kertanegara, Akses Jalan Depan Rumah Prabowo Ditutup untuk Umum

Profil Mukhtarudin yang Dilantik Jadi Menteri P2MI, Gantikan Posisi Abdul Kadir Karding

Profil Irfan Yusuf, Cucu Hasyim Asy'ari yang Dilantik Jadi Menteri Haji dan Umrah

Profil Lengkap Ferry Juliantono, Dilantik Jadi Menteri Koperasi Gantikan Budi Arie
