PPP Tak Lolos Parlemen, Mardiono Diminta Gelar Muktamar

Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Mardiono. (Foto: MerahPutih.com/Ponco)
MerahPutih.com - Pimpinan Majelis Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meminta Plt ketua umumnya, Mardiono menggelar Muktamar awal tahun 2025 atas kegagalannya memimpin partai.
Hal tersebut tertuang dalam surat yang ditandatangani pimpinan Majelis PPP pada 26 Oktober 2024. Salah satunya, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy (Romy).
“Melalui surat ini, para Pimpinan Majelis mendesak untuk segera diadakannya Muktamar pada awaltahun 2025 yang akan datang,” tulis surat itu dikutip Jumat (1/11).
Menurut para pimpinan majelis, hampir seluruh partai besar telah melaksanakan konsolidasi nasional berupa muktamar.
Akan tetapi, PPP yang tidak lolos ke parlemen sampai saat ini belum ada informasi resmi tentang kapan Muktamar akan diselenggarakan.
Baca juga:
PPP Tindak Tegas Oknum yang Mengatasnamakan Partainya di Pilkada Jakarta
“Mengingat saat ini di penghujung Oktober 2024, sekiranya 3 bulan dihitung sejak November 2024, maka semestinya Muktamar sudah bisa diadakan pada Februari 2025,” tertulis surat itu.
PPP merasa konsolidasi nasional yang dipercepat itu diperlukan agar setelah Muktamar bisa segera ditindaklanjuti oleh Muswil, Muscab, Musancab, dan Musran secara estafet.
“Dengan demikian diharapkan PPP akan lebih awal menyiapkan diri menghadapi Pemilu 2029 dengan target kembali lolos ke DPR RI,” lanjut isi surat tersebut.
Berbagai kegagalan Mardiono juga menjadi isi dalam surat tersebut. Catatan pertama yang tertulis dalam surat tersebut adalah hasil pemilu yang membuat PPP tidak masuk parlemen.
“Hasil Pemilu 2024 untuk pertama kalinya dalam sejarah 5l tahun partai, tercatat tidak mampu mendudukkan wakilnya di DPR,” tertulis surat itu.
Baca juga:
DPW PPP Jateng Minta Mardiono Dicopot sebagai Plt Ketua Umum
Kemudian, surat itu juga menyoroti perolehan suara PPP mengalami masalah ketidakseragaman pilihan yang sangat serius dari pusat ke daerah.
“Perihal mana koordinasi utamanya berada pada ketidakmampuan DPP PPP mensinergikan pemenangan antara Caleg DPRD kab kota dengan Caleg DPR Rl,” lanjut surat itu.
Surat itu juga berisi penyesalan lantaran DPP PPP sebelum dipimpin Mardiono selalu menempatkan 19 kursi dengan 27 kursi baru akan didapatkan karena dukungan berbagai pihak.
“Sehingga total perolehan PPP ditargetkan akan menjadi 45 kursi (versi moderat). Dalam kenyataannya, jika PPP duduk di DPR Rl pun pada Pemilu 2024 hanya akan termuat 12 kursi,” demikian isi surat itu. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Namanya Masuk Bursa Caketum PPP, Jokowi: Saya di PSI Saja

Jelang Muktamar Pemilihan Ketum Baru, Kader PPP Minta Ketua Majelis Partai Romahurmuziy Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Mardiono Diminta Gelar Muktamar
PPP Tindak Tegas Oknum yang Mengatasnamakan Partainya di Pilkada Jakarta

DPW PPP Jateng Minta Mardiono Dicopot sebagai Plt Ketua Umum
PPP Bantah Merapat ke Prabowo karena Dijanjikan Jatah Kursi Menteri

PPP Instruksikan Salat Gaib Nasional untuk Hamzah Haz

PPP Berduka, Kenang Hamzah Haz Sebagai Sosok Politisi Teduh

Meninggal Dunia, Berikut Karier Politik Hamzah Haz

PPP Dukung Pemerintahan Prabowo, Berharap Dapat Kursi Menteri?
