PPGP Papua Barat Kecam Pembakaran Pesawat oleh KKB


Ketua PGGP Papua Barat Pendeta Sherly Parinussa saat diwawancara ANTARA di Manokwari, Kamis (9/2/2023). (ANTARA/Fransiskus Salu Weking)
MerahPutih.com - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan pembakaran pesawat Susi Air Pilatus Porter PC/6 PK-BVY di Lapangan Terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Tengah pada Selasa (9/2). Pilot pesawat tersebut hingga kini belum ditemukan.
Persekutuan Gereja-Gereja di Papua (PGGP) Provinsi Papua Barat mengecam aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tersebut.
"Gereja mengecam aksi kekerasan membakar pesawat dan menyandera Pilot Philip Max Marthen," kata Ketua PGGP Papua Barat Pendeta Sherly Parinussa di Manokwari, Kamis (9/2).
Baca Juga:
Nasib Pilot Selandia Baru yang Hilang Usai Pembakaran Pesawat oleh KKB
Tindakan KKB, kata dia, sangat merugikan masyarakat sipil di wilayah pedalaman karena membakar pesawat Susi Air Pilatus Porter PC/6 PK-BVY yang digunakan sebagai transportasi sehari-hari.
Pilot berkebangsaan Selandia Baru harusnya mendapat jaminan keselamatan karena memberikan pelayanan bagi masyarakat sipil khususnya orang asli Papua.
"Ini bagian dari tindakan perampasan hak hidup manusia. Pesawat dan pilotnya tidak ada sangkut paut dengan kondisi sosial di Tanah Papua," jelas dia, seperti dikutip Antara.
Ia menegaskan, konflik bersenjata yang melibatkan TNI-Polri dan KKB telah menelan banyak korban baik itu warga sipil maupun aparat keamanan.
Oleh sebabnya, gereja meminta KKB segera menghentikan segala bentuk tindakan kekerasan dan perampasan hak hidup warga sipil yang merusak kedamaian Tanah Papua.
"Gereja tetap netral dan terus menyerukan kedamaian di Tanah Papua. Kekerasan yang terjadi selama ini harus segera dihentikan," ucap Sherly.
Baca Juga:
Pemerintah Perlu Strategi Baru Tangani KKB di Papua
Gereja juga menyarankan agar TNI-Polri tetap profesional memperhatikan hak masyarakat sipil ketika melaksanakan operasi pembebasan pilot yang disandera KKB.
Operasi tersebut jangan menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan bagi warga sipil di wilayah Nduga akibat diinterogasi berlebihan, intimidasi dan tindakan represif lainnya.
"Silahkan kejar pelaku tapi jangan langsung menginterogasi dengan cara yang berlebihan apalagi sampai menyiksa warga sipil," tutur Sherly.
Ia melanjutkan, PGGP Papua Barat mengajak seluruh gereja menjaga netralitas dan terus menebarkan kasih demi mewujudkan Tanah Papua adalah tanah damai.
Selama ini, gereja senantiasa menjalankan misi kemanusiaan untuk menyelamatkan warga sipil yang terdampak konflik TNI-Polri dan KKB. (*)
Baca Juga:
Toleransi Ke KKB Sudah Cukup, Aparat Diminta Tindak Tegas
Bagikan
Berita Terkait
2 Brimob Tewas di Nabire, Reka Ulang Peragakan 23 Adegan

Segerombolan Anggota KKB Pelaku Pembunuhan Polisi di Papua Akhirnya Ditangkap

[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Usulkan Referendum untuk Kemerdekaan Aceh dan Papua Barat
![[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Usulkan Referendum untuk Kemerdekaan Aceh dan Papua Barat](https://img.merahputih.com/media/57/8d/e2/578de21120a135d5d5e7d2c791ac4b97_182x135.png)
Pernah Bunuh Tokoh Agama hingga Tembak Pesawat, Anggota KKB Nowaiten Telenggen Ditangkap sebelum Lakukan Aksi Serangan yang Lebih Besar

Balas Dendam karena Pemimpin Tewas Ditembak Aparat, KKB Nekat Berbuat Teror Tembaki Bandara Sugapa Papua

Buronan KKB Roberth Wenda Penembak Polisi di Wamena Berhasil Diringkus Hidup-Hidup

Rumah Bupati Puncak dan Gereja Dibakar KKB Papua karena Dituding Jadi Markas Militer

Enos Tipagau, Pentolan OPM Pelaku Penembakan Warga Sipil hingga Tokoh Agama Dilumpuhkan Aparat TNI

Rekam Kejahatan Enos Tipagau, Buronan KKB yang Ditembak Mati Satgas Damai Cartenz

Sadis, Belum Setahun 43 Orang Tewas Akibat Aksi Kebiadaban KKB di Papua
