Politisi PKB Usulkan Pengetahuan Mitigasi Bencana Masuk Kurikulum Sekolah
Politisi PKB Abdul Kadir Karding. Foto: Fraksi PKB
MerahPutih.Com - Pendidikan mitigasi bencana sudah seharusnya masuk dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. Pasalnya sebagai kawasan yang berada dalam ring of fire, Indonesia boleh dibilang sebagai negara rawan bencana.
Politisi PKB Abdul Kadir Karding mengusulkan agar pengetahuan kebencanaan dan antisipasi bencana alam dimasukkan ke kurikulum sekolah sehingga menjadi pengetahuan bagi masyarakat Indonesia sejak anak-anak.
"Indonesia adalah kawasan cincin api dunia serta berada di atas pertemuan lempeng-lempeng bumi yang suatu saat dapat bergerak sehingga terjadi bencana gempa bumi. Karena itu, masyarakat Indonesia sejak sedini mungkin harus dibekali ilmu pengetahuan kebencanaan," kata Abdul Kadir Karding pada diskusi "Upaya Pencegahan Dana Bantuan Bencana di Sulawesi Tengah" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa (9/10).
Menurut Abdul Kadir Karding, jika masyarakat Indonesia dibekali pengetahuan kebencanaan sejak anak-anak tentu akan memiliki pemahaman tentang bencana alam, sehingga pada saat terjadi bencana segera dapat mengantisipasi dengan langkah yang tepat.
Anggota Komisi III DPR RI ini menambahkan, Indonesia sudah berkali-kali terjadi bencana alam gempa bumi. Gempa bumi dan tsunami terbesar terjadi berkekuatan 8,9 SR terjadi di Aceh pada 26 Desember 2014.
"Namun, setiap kali terjadi gempa bumi besar, masyarakat selalu panik dan terjadi korban jiwa," katanya.
Menurut Anggota Fraksi PKB ini, kondisi seperti ini harus diantisipasi sehingga pada kesempatan mendatang jika terjadi gempa bumi dahsyat dapat diantisipasi dan korbannya minim.
Karding juga mengusulkan agar pemerintah segera mendata daerah-daerah berpotensi terjadi bencana sehingga ada peta, daerah yang rawan gempa dan daerah yang aman dari gempa.
"Pemerintah melalui lembaga terkait hendaknya memberikan pelatihan yakni simulasi antisipasi bencana alam gempa, sehingga masyarakat menjadi paham dan terlatih mengantisipasi bencana gempa," katanya.
Peneliti senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), R Siti Zuhro sebagaimana dilansir Antara, menyatakan setuju pada usulan Abdul Kadir Karding agar pengetahuan kebencanaan dimasukkan kurikulum dan diajak di sekolah.
Menurut Siti Zuhro, masyarakat Indonesia penting memiliki ilmu pengetahuan kebencanaan karena Indonesia berada di wilayah cincin api yang setiap saat bisa terjadi bencana gempa.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Presiden Jokowi Terbitkan Perpres Pelapor Kasus Korupsi Diganjar Rp200 Juta Rupiah
Bagikan
Berita Terkait
Alarm dari Puncak Abadi Para Dewa! Gunung Semeru Enam Kali Erupsi Sejak Semalam, Tinggi Letusan Capai 1,2 Km
Hunian Tetap Korban Bencana Sumatra Mulai Dibangun 21 Desember
Kawasan Guci Tegal Dihantam Banjir Bandang
Krisis Air Bersih Pascabencana Aceh-Sumatra, Anggota DPR Desak Pemerintah Bertindak Cepat
Megawati Tegaskan Pentingnya Pendataan Bencana: Jangan Setelah Bersih Lalu Lupa
Negara Diminta 'Jemput Bola' Urus Sertifikat Korban Bencana Sumatera, Jangan Tunggu Rakyat Mengemis
Pemerintah Diyakini Masih 'Sakti' Tangani Banjir Aceh Tanpa Campur Tangan Asing
Sindir Kinerja Kemenkes, Komisi IX DPR Sebut Pemulihan RS Pasca Banjir Sumatra Terlalu Santai
Lumpur Setinggi Lutut Bukan Halangan! JHL Foundation dan IOF Bukittinggi Tembus Jalur Maut Demi Kirim Logistik ke Agam
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Minta Pemda Pakai Uang Sendiri untuk Tangani Bencana Alam