Pilpres 2019

"Politik Genderuwo" Cara Presiden Jokowi Ingatkan Rakyat Agar Jangan Takut

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 10 November 2018

Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga (Foto: Screenshot iNewsTV)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Juru bicara (Jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga memaparkan alasan Presiden Joko Widodo melontarkan ungkapan "politik genderuwo" saat membagikan sertifikat tanah di Tegal, Jawa Tengah, Jumat (9/11).

Arya mengungkapkan, pernyataan Presiden Jokowi soal politik genderuwo adalah cara untuk membesarkan hati sekaligus meyakinkan masyarakat bahwa tak perlu jadi pesimis dan takut dengan upaya pihak tertentu yang terus berusaha menebar ketakutan. Dengan menyebutnya, Jokowi ingin membangkitkan optimisme dan keberanian rakyat Indonesia.

"Bahwa rakyat jangan mau ditakut-takuti. Ini seperti, ada orang yang menakut-nakuti, jangan lewat jalan itu karena ada genderuwo di sana. Pak Jokowi datang dan bilang jangan takut. Karena memang tak ketakutan itu, tak ada apa-apa di sana sebenarnya. Jadi jangan mau ditakut-takuti, mereka tak bicara fakta, hanya bluffing," beber Arya Sinulingga, Jumat (9/11).

Dalam konteks lebih luas, lanjut Arya, pernyataan Presiden itu juga sebagai peringatan kepada semua pihak yang suka memakai politik genderuwo. Wujud politik genderuwo adalah suka menghantui, menakut-nakuti, membuat seakan-akan ada situasi mengerikan. Politik demikian berbeda dengan yang suka membawa kedamaian dan membangun optimisme.

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi pakai bahasa isyarat saat pembukaan Asian Para Games 2018. Foto: Twitter

Politik genderuwo itu juga suka mengada-adakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Sebagai contoh, kata Arya, berusaha membangun kepanikan dan kebencian lewat omongan bahwa harga barang-barang naik.

Atau pernyataan yang menyebut bahwa Indonesia di ambang kehancuran. Lalu pernyataan 90 persen rakyat Indonesia miskin. Niatnya tentu saja demi membangun ketakutan dan kecemasan soal masa depan Indonesia yang tak baik.

Padahal, faktanya, harga barang-barang sama sekali tidak naik. Indonesia pun sama sekali tak diambang kehancuran dan tak pula ada 90 persen masyarakat Indonesia berada dalam kemiskinan.

"Apa ada 90 persen masyarakat miskin? Padahal kemacetan ada dimana-mana karena mobil bertambah. Bukan hanya di Jakarta, tapi juga kota di daerah," ujar Arya.

Presiden Jokowi dan Wapres JK
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla dan jajaran menteri Kabinet Kerja di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta (Foto: Antara/Andika Wahyu)

"Lihat Lombok. Warga di sana bisa recovery dengan cepat. Aktivitas ekonomi sudah jalan lagi. Kalau miskin, kan tak mungkin bisa. Tak ada yang meminta-minta, jadi tak miskin," lanjutnya.

Namun, walau kondisi sebenarnya sudah jelas-jelas berbeda, para politisi itu terus menerus tanpa henti berusaha menyatakan kebohongannya. Mereka berusaha selalu meyakinkan sesuatu yang tak ada, menjadi ada di pikiran masyarakat.

"Itulah politik genderuwo. Genderuwo itu adalah hantu. Mereka berusaha menakut-nakuti. Yang tidak ada, berusaha diada-adakan," kata Arya.

Seharusnya, Arya mengatakan, kampanye yang baik adalah yang mendorong ide-ide baru, menjelaskan visi misi ke masyarakat dengan baik. Sehingga masyarakat berpikir memilih pemimpin yang bisa membawa kebaikan hidup bersama di masa mendatang.

"Jadi jangan ketakutan dibangun, supaya rakyat takut. Saya katakan, kalau yang bikin takut itu kan sebenarnya genderuwo," tuntas Arya.(Fdi)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Pengamat Paparkan Faktor Penunjang Dibalik Penguatan Rupiah

#Pilpres 2019 #Presiden Jokowi #Politik Genderuwo
Bagikan
Ditulis Oleh

Fadhli

Berkibarlah bendera negerku, tunjukanlah pada dunia.

Berita Terkait

Indonesia
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Mantan Wali Kota Solo ini mendapatkan rumah pensiun hadiah dari negara di bangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Indonesia
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tiba dikediaman Jalan Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo usai berlibur bersama cucunya di Bali, Sabtu (12/7).
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Berita Foto
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Djan Faridz usai menjalani pemeriksaan KPK di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 26 Maret 2025
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Indonesia
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Jokowi diharapkan kembali berbaur dengan masyarakat di wilayah setempat.
Frengky Aruan - Selasa, 22 Oktober 2024
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Indonesia
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Presiden Joko Widodo akan kembali ke Solo setelah purnatugas.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 19 Oktober 2024
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Indonesia
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Jokowi juga menggelar makan siang terakhir bersama jajaran menteri kabinet kerja
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Oktober 2024
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Lifestyle
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Presiden Joko Widodo menanam pohon pulai di perkarangan Istana Negara Jakarta pada Kamis (17/10) atau sebelum berakhirnya masa jabatan.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Dalam narasinya disebutkan Jokowi marah karena Prabowo diam-diam memilih mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan sebagai wakil presiden (wapres) pengganti Gibran Rakabuming Raka.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Indonesia
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 Oktober 2024
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
Indonesia
Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta
Sekda DKI Jakarta, Joko Agus Setyono, ditunjuk sebagai Plh Pj Gubernur Jakarta. Ia menggantikan Heru Budi yang lengser hari ini.
Soffi Amira - Kamis, 17 Oktober 2024
Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta
Bagikan