Politik Etis dan Realitas Pribumi

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Kamis, 17 Maret 2016
Politik Etis dan Realitas Pribumi

Bendungan Lama Pamarayan Banten . (Foto: deppu.go.id)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Budaya - Pada saat Belanda menjadikan Nusantara sebagai wilayah jajahannya, banyak arsitektur dibangun untuk kepentingan menjalankan pemerintahan. Sebelum 1905, arsitektur dibangun menelan bulat-bulat gaya Belanda, setelah 1905 Belanda memberlakukan kebijakan otonomi daerah yang merangsang pertumbuhan pembangunan yang pesat di 32 kota di Nusantara.

Pada tahun 1901, muncul gagasan dari van Deventer agar Belanda memberlakukan politik etis (politik balas budi), di mana bangunan dan kebijakan dibuat tidak hanya untuk kepentingan Belanda saja, tetapi juga untuk kepentingan pribumi nusantara yang kekayaannya diangkut untuk keuntungan kerajaan Belanda.

(Politik etis Belanda. Sumber: Tim Ahli Cagar Budaya DKI Jakarta


Tiga hal yang menjadi pijakan politik etis adalah irigasi, yaitu membangun sistem pengairan untuk pertanian pribumi. Emigrasi, yaitu transmigrasi membuka lahan pertanian baru. Dan edukasi, yaitu memperluas pendidikan bagi pribumi.

Arkeolog Universitas Indonesia Candrian Attahiyat mengatakan, meskipun politik etis dihembuskan oleh van Deventer dengan niatan mulia, namun pada praktiknya tetap saja keuntungan hanya untuk Belanda semata.

(Sekolah bangunan Belanda. Saat ini markas Korem 064/Maulana Yusuf, Banten. Foto: Tim Ahli Cagar Budaya DKI Jakarta/KITLV)

"Ternyata politik etis menyimpang dari janji, irigasi dibangun untuk kepentingan Belanda, transmigrasi pribumi justru dipekerjakan pada pertanian milik Belanda, bukan memberikan lahan pertanian untuk pribumi, sementara itu edukasi hanya untuk pribumi pegawai Belanda atau keturunannya," jelasnya, di Museum Nasional Provinsi Banten, Jalan Brigjen KH Syamun, Kota Serang, Banten, Rabu (14/3).

Kebijakan politik etis ini salah satunya melahirkan doktor pertama di Nusantara, yaitu Husein Djajadiningrat yang merupakan priyayi asal Banten. Husein Djajadiningrat kemudian menjadi bagian dari 12 orang pribumi Nusantara yang segala fasilitas dan pendapatannya sejajar dengan Belanda sesuai dengan keahliannya. (ctr)


BACA JUGA:

  1. Membedakan Masa dan Gaya Bangunan Era Kolonial di Tanah Air
  2. Pemprov Banten Gelar Semiloka Sejarah dan Arsitektur Kolonial
  3. Masjid Cut Meutia : Dahulu Kantor Real Estate Kolonial Belanda
  4. Menengok Pelacuran Zaman Kolonial Belanda
  5. Sejarawan Banten: Benteng Speelwijk Bukan Dibangun Belanda
#Candrian Attahiyat #Kota Serang Banten #Arsitektur Kolonial #Bangunan Bersejarah
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Yandri Susanto Bantah ‘Cawe-cawe’ Menangi Istrinya di Pilbup Serang, Datang ke Acara Kepala Desa Sebelum Dilantik jadi Mendes
Wakil Ketua Umum PAN ini menjelaskan, dirinya hadir di Raker Apdesi sebagai narasumber
Angga Yudha Pratama - Rabu, 26 Februari 2025
Yandri Susanto Bantah ‘Cawe-cawe’ Menangi Istrinya di Pilbup Serang, Datang ke Acara Kepala Desa Sebelum Dilantik jadi Mendes
Lifestyle
Piramida Kuno di Meksiko Runtuh, Dianggap sebagai Pertanda Buruk
Piramida Kuno di Meksiko runtuh akibat hujan lebat. Namun, beberapa orang mengatakan, hal itu bisa menjadi pertanda buruk.
Soffi Amira - Kamis, 22 Agustus 2024
Piramida Kuno di Meksiko Runtuh, Dianggap sebagai Pertanda Buruk
Lifestyle
5 Tempat Paling Ikonik di Olimpiade Paris 2024
Tempat paling ikonik di Olimpiade Paris 2024 ini sangat bersejarah. Berikut ini adalah sejumlah lokasi yang menggelar Olimpiade Paris 2024.
Soffi Amira - Senin, 22 Juli 2024
5 Tempat Paling Ikonik di Olimpiade Paris 2024
Indonesia
Atikoh Ganjar Cek Harga Dan Serap Aspirasi saat Blusukan di Pasar Rau Serang
Istri calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti melakukan blusukan ke Pasar Rau di Jalan Kyai H. Abdul Latif, Cimuncang, Kota Serang, Banten, Senin (11/12) untuk mengecek harga kebutuhan pokok.
Mula Akmal - Senin, 11 Desember 2023
Atikoh Ganjar Cek Harga Dan Serap Aspirasi saat Blusukan di Pasar Rau Serang
Fun
Rumah Adolf Hitler Jadi Tempat Pelatihan HAM Kepolisian Austria
Adolf Hitler dilahirkan di rumah ini.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 Mei 2023
Rumah Adolf Hitler Jadi Tempat Pelatihan HAM Kepolisian Austria
Travel
Telusur Kisah Hotel Royal Ambarrukmo, Lokasi Resepsi Kaesang dan Erina
Hotel Royal Ambarrukmo memiliki bagian penting dari sejarah besar Yogyakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 09 Desember 2022
Telusur Kisah Hotel Royal Ambarrukmo, Lokasi Resepsi Kaesang dan Erina
Bagikan