Polisi Selidiki Kasus Keracunan Warga Koja usai Makan Nasi Kotak dari Kader PSI
Ilustrasi keracunan. Foto: Istimewa
MerahPutih.com - Polisi menyelidiki sampel nasi kotak yang diduga dibagikan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menyebabkan sejumlah warga Koja, Jakarta Utara, keracunan.
Kapolsek Koja, AKBP Abdul Rasyid mengatakan, sampel nasi kotak berisi sayur buncis, telur dan tempe orek tersebut dikirimkan ke laboratorium Polri di wilayah Sentul, Bogor, Jawa Barat, sebagai bagian dari penyelidikan awal.
Baca Juga
"Nanti dari hasil laboratorium kan ketahuan, misalnya, nasinya ada racunnya kah? Jenis apa? Racun apa?" kata Rasyid kepada wartawan di Jakarta Utara, Senin (25/10).
Pemeriksaan sampel nasi boks itu dijadwalkan akan keluar dalam waktu dekat. Selain memeriksa sampel nasi, pihaknya juga memeriksa beberapa saksi dan korban nasi kotak PSI itu.
"Sekarang masih ambil keterangan pihak korban, yang masak sudah didatangi rumahnya di belakang Islamic Center," ujar Abdul.
Kasus keracunan makanan itu terjadi usai kader PSI membagikan nasi berisi lauk telur, orek tempe, dan sayur buncis kepada warga Koja, Jakarta Utara.
Tak lama setelah itu, 23 warga mengalami keracunan dan muntah-muntah. Puluhan orang yang keracunan itu kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Koja.
Lima warga harus menjalani rawat inap akibat keracunan usai menyantap nasi boks yang dibagikan kader PSI.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Jakarta Utara meminta maaf atas insiden dugaan keracunan makanan.
Ketua DPD PSI Jakarta Utara, Darma Utama juga menjanjikan santunan pada korban dugaan keracunan. Korban merupakan warga Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara.
Darma mengatakan, makanan siap saji itu bagian dari program Rice Box PSI yang sudah digelar sejak April 2021.
Sampai hari ini, kata dia, sudah dibagikan lebih dari 300 ribu di seluruh Indonesia. Padahal, selama ini tidak ada masalah.
"Kejadian seperti di Kampung Beting itu adalah yang pertama kali,” kata Darma Utama dalam keterangan tertulis.
Program Rice Box PSI melibatkan warung-warung makanan dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kuliner yang juga terdampak pandemi, sebagai penyedia atau pemasok.
"Jadi PSI tidak membuat makanan. Kami membagikan dan menghimpun dukungan program ini dari publik," kata Darma.
Darma menambahkan, esensi Rice Box PSI adalah mendukung UMKM yang terdampak pandemi agar ekonomi kerakyatan makin menggeliat.
Pihaknya telah melakukan penyelidikan internal supaya kasus seperti ini tidak terulang.
"Kami tetap berpikir positif bahwa ini murni kelalaian semata tanpa unsur kesengajaan. Kami menunggu proses penyelidikan berlangsung," katanya. (Knu)
Baca Juga
Puluhan Warga Diduga Keracunan Usai Makan Nasi Boks Berlogo PSI
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Jumat Malam Tol JORR Macet Parah, PSI Minta Jam Operasional Truk di Jakarta Dibatasi
Pelantikan PSI Solo, DPD PSI Solo Undang Jokowi Jadi Saksi
Dewan PSI Sesalkan Pemotongan Anggaran Subsidi Pangan, tapi Malah Tambahin Dana Forkopimda Rp 200 Miliar
Dikasih Topi Logo Gajah, Jokowi Ngaku Ngomong Banyak Hal Dengan Sekjen PSI
PSI Ungkap Pengurangan Anggaran Berimbas pada Penghapusan BPJS Kesehatan 1,3 Juta Warga DKI
PSI DKI Temukan Anggaran Fantastis Pembelian Lampu Operasi di Dinkes, Nilainya Capai Rp 1,4 Miliar
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
Pemprov DKI Ungkap Mafia Kios di Pasar Barito, PSI Sebut Preseden Negatif yang Menunjukkan Kelalaian Pemda
PSI Usul Pelelangan Ikan Masuk Kawasan Tanpa Rokok
Kumpulkan Pengurus DPP PSI di Bali, Jokowi Ngaku hanya Beri Arahan Kerja Politik