Polda Metro Periksa Saksi Kunci Kasus Penganiyaan Anak Eks Pejabat Pajak


Penampilan tersangka pria berinisial MDS (20), anak pejabat DJP Kemenkeu, yang menganiaya korban pria berinisial D (17) di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta, Rabu (22/2/2023). ANTARA/Luthfia Mira
MerahPutih.com- Polda Metro Jaya terus membongkar kasus dugaan penganiyaan yang menjerat anak eks pejabat pajak Rafael Alun, Mario Dandy Satrio (20).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu menyatakan polisi memeriksa AG (15), yang juga saksi kunci dalam perkara yang menyebakan korban David Ozora (17) sampai koma ini, Rabu (8/3).
Baca Juga:
Kapolda Metro Awasi Pengusutan Kasus Penganiayaan Anak Pejabat Pajak
Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan perdana yang bakal dijalani remaja kelas 1 SMA itu setelah ditetapkan sebagai anak berkonflik dengan hukum atau pelaku di kasus penganiayaan David.
Polda Metro Jaya meningkatkan status AG yang sebelumnya anak berhadapan dengan hukum ditingkatkan menjadi anak berkonflik dengan hukum atau pelaku. Polda Metro enggan menyebut AG sebagai tersangka karena AG masih di bawah umur.
AG dikenakan Pasal 76 C juncto Pasal 80 Undang-undang perlindungan anak dan atau Pasal 355 ayat (1) juncto 56 KUHP lebih subsider Pasal 353 ayat (2) juncto Pasal 56 KUHP lebih subsider Pasal 351 ayat (2) juncto Pasal 56 KUHP.
Kasus penganiyaan ini diduga diawali dari AG yang mengadukan David ke Mario Dandy karena merasa ada tindakan tidak menyenangkan yang dilakukan David kepadanya. AG juga ikut bersama Mario dan Shane saat menemui David.
Baca Juga:
Kapolda Metro Janji Tuntaskan Kasus Hukum Penganiyaan yang Libatkan Anak Pejabat Pajak
Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran memastikan pengusutan kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan Mario akan diproses hukum secara maksimal.
Fadil menegaskan pihaknya dari awal telah berkomitmen untuk menyelesaikan kasus dengan menjamin rasa keadilan. Sehingga, ia persilahkan kepada semua pihak yang ingin memberikan masukan dan saran atas kasus ini.
"Ini rekan-rekan, selanjutnya kami masih terbuka jika ada masukan dan saran sesuai dengan ketentuan aturan perundang-undangan yang berlaku," tuturnya.
Adapun, Polda Metro Jaya telah mengkonstruksikan pasal baru terhadap kedua tersangka dan satu pelaku. Penetapan tersebut usai pihak kepolisian mendapatkan fakta baru dan keterangan para saksi.
Untuk tersangka Mario, dijerat dengan pasal 355 KUHP ayat 1, subsider pasal 354 ayat 1 KUHP, subsider 535 ayat 2 KUHP, subsider 351 ayat 2 KUHP. Penyidik juga mengenakan Mario pasal 76c Jo 80 Undang-Undang Perlindungan Anak. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
2 Orang Yang Ditemukan Setelah Dinyatakan Hilang Saat Aksi Demo, Ada di Malang dan Sukamara Kalteng

Polisi Temukan Bima Permana Putra, Pria yang Sempat Dilaporkan Hilang Pasca Demo Rusuh di Jakarta

Peran Anggota Kopassus Tersangka Penculikan Kacab BRI, Serka N Perantara Lainnya Eksekutor

Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara

Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ungkap Motif Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank BRI

Disuruh Culik dan Bunuh Kepala Cabang BRI, 2 Anggota TNI Minta Uang Jutaan Rupiah

Ditreskrimum Ungkap 15 Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab Bank BRI di Jakarta

Fakta Baru Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI, Pelaku Pilih Korban secara Acak

Polisi Angkat Bicara soal Dugaan Pegawai Bank BUMN Terlibat Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI

Kacab BRI Dianiaya di Dalam Mobil, Berkeras Tolak Buka Rekening Dormant Milik Otak Pembunuhan
