Polda Metro Jaya Tak Dapat Restu Gelar Street Race di Sirkuit Formula E Ancol


Street Race di BSD beberapa waktu lalu (Foto: PTPL)
MerahPutih.com - Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran sempat membeberkan keinginannya, untuk menggelar Street Race (balapan liar resmi) di sirkuit Formula E, Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara.
Namun, Ketua Panitia Pelaksana Formula E, Ahmad Sahroni mengatakan, ada regulasi dari homologasi FIA. Mereka menyebut jika Jakarta International E-Prix Circuit hanya digunakan untuk kendaraan roda empat.
Baca Juga:
FIA Rilis Kalender Sementara Formula E 2023, Jakarta Gelar 2 Kali Balapan
"Jadi kami tidak berlakukan roda dua untuk sirkuit tersebut. Untuk roda dua kemungkinan kami tidak berikan fasilitasnya, karena sudah ada penilaian dari FIA bahwa sirkuit itu hanya untuk kendaraan roda empat," kata Ketua Panitia Pelaksana Formula E Ahmad Sahroni Jumat, (24/6).
Menanggapi itu, Irjen Fadil Imran menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, jika street race digelar secara rutin, tak hanya untuk menyalurkan bakat balap motor dan mobil liar saja, tapi akan tercipta ekosistem balapan masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Jadi kalau saya mau meminjam, apa itu namanya, kurang terkenal karena enggak dipakai street race, apa namanya? Sirkuit Ancol itu, kalau saya bukan soal balap-balapannya, saya sebenarnya ingin mengembangkan ekosistem di situ," jelas Fadil di Polda Metro Jaya, Minggu kemarin (10/07).
Ekosistem terbentuk di antaranya, tersalurkan bakat para pebalap liar, para mekanik, UMKM, pentas seni, hingga pengrajin.
"Karena bukan balapan saja sebenarnya untuk menyalurkan mereka yang hobi kecepatan, yang hobi street race di jalan," ungkapnya.
Baca Juga;
[HOAKS atau FAKTA]: Formula E Jakarta Masuk Rekor Dunia Paling Sepi Penonton
Ia menyebutkan, ekosistem tersebut di atas sudah diuji cobakan melalui beberapa event. Kemudian, jika penyelenggaraan street race bisa dilaksanakan di Ancol, pengelola sirkuit Ancol bisa mendapat untung.
Meski begitu ia mengingatkan, cara berpikir dalam memanfaatkan ajang balapan jalanan harus terbuka, untuk menciptakan ekosistem secara berkelanjutan.
"Jadi sebenarnya bagi Ancol kalau dia izinkan street race, sebenarnya bisa untung, tapi itu kalau dilihat secara ekosistem," tambah Kapolda Metro.
Tetapi, ia menambahkan, jika berpikiran sempit, dan melihat dari sudut pandang balapan, itu tidak akan sampai ke sana. (*/Kabaroto.com)
Baca Juga:
Anies Bawa Pedagang Bakso ke Balai Kota, Politikus PDIP Singgung Anggaran Besar Formula E
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Polda Metro Jaya Jelaskan Alasan Penetapan Tersangka Direktur Lokataru, Delpedro Marhaen

Kuasa Hukum Sebut Delpedro Marhaen tak Punya Kuasa untuk Memicu Kerusuhan di Jakarta

Ajukan Penangguhan Penahanan, Tim Advokasi Sebut Delpedro tak Pantas Ditangkap

Polda Metro Jaya Tetapkan 43 Orang sebagai Tersangka Demo Ricuh, 6 Masuk Klaster Penghasut, Sisanya Perusuh

Polisi Minta PPATK Telusuri Aliran Dana ke Para Pelaku Kerusuhan Demo Jakarta

Polda Metro Jaya Geledah Kantor Lokataru Foundation Selama 2 Jam

Total Ada 6 Tersangka di Kasus Direktur Lokataru, Ini Unggahan Delpedro yang Jadi Bukti Polisi

Jadikan Direktur Lokataru Foundation sebagai Tersangka, Polisi: Sudah Sesuai SOP

Polisi Jerat Direktur Lokataru Dengan Pasal Perlindungan Anak dan UU ITE

Direktur Lokataru Dikenakan Pasal Berlapis, Polisi: Tindakannya Memicu Kerusuhan dan Keresahan
