5 Hal yang Harus Kamu Tahu Mengapa Plastik Bisa Menghancurkan Laut!

P Suryo RP Suryo R - Senin, 24 Juni 2019
5 Hal yang Harus Kamu Tahu Mengapa Plastik Bisa Menghancurkan Laut!

Laut bersih tanpa limbah plastik. (Foto: Pixabay/Julius_Silver)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

"KURANGI penggunaan plastik", "plastik membunuh bumi", "gunakan kantong belanja", menjadi himbauan-himbauan yang pasti sering kamu baca atau dengar dimana-mana. Bumi kita tercinta memang sudah semakin sakit dan kotor, dan plastik sekali pakai dijadikan pelaku utamanya.

1. Terbuat dari bahan bakar fosil

plastik
Plastik merupakan produk turunan dari industri tambang dan minyak. (Foto: Pexels/Alexander Kim)

Plastik konvensional terbuat dari bahan bakar fosil yang merupakan produk dari industri minyak dan gas. Plastik terbuat dari minyak bumi sampingan, tepatnya dari etana dan propana cairan gas alam atau Natural Gas Liquids (NGLs) yang diekstraksi. Etana akan dibuat menjadi etilena yang merupakan fondasi dari polietilena, plastik paling umum digunakan di dunia untuk pembuatan botol, kemasan barang, dan pakaian sintetis. Kemudian propana diolah oleh perusahaan dehidrogenasi menjadi propilena. Olahan ini merupakan fondasi polipropilen yang biasa dijadikan sebagai bahan kemasan makanan dan manufaktur perusahaan.

Jutaan tahun untuk memproduksi bahan bakar fosil tersebut. Produk turunannya hanya dipakai dalam beberapa waktu. Namun butuh waktu lama Membutuhkan waktu jutaan tahun untuk terbentuk, nampaknya bahan bakar fosil yang masih harus ditambang dan diproduksi lagi tidak setimpal jika hanya dijadikan sebagai plastik sekali pakai yang kadang hanya digunakan selama beberapa menit.

2. Mencemarkan laut

Plastik mencemarkan laut
Plastik yang mencemarkan laut dan pantai. (Foto: Pexels/Artem Beliaikin)

Laman oceanservice.noaa.gov menuliskan bahwa laut menutupi lebih dari 70% permukaan planet bumi. Terlepas dari seberapa luasnya laut di planet kita ini, faktanya pantai di belahan bumi manapun saat ini mengalami masalah pencemaran sampah plastik. Ini menjadi bukti bahwa kondisi bumi dalam masalah.

Selain merusak keindahan wisata bahari, banyaknya sampah juga akan mempengaruhi ekosistem laut dan menghambat ekonomi bagi penduduk setempat yang menjadikan laut sebagai mata pencaharian.

Baca juga: Deretan Benda-Benda Daur Ulang Sampah Plastik yang Kece Abis

3. Membunuh burung laut

binatang laut mati makan plastik
Burung albatross di Pasifik ditemukan mati karena memakan plastik. (Foto: Pixabay/PublicDomainPictures)

Selain berdampak buruk bagi sesama manusia, hewan-hewan tidak berdosa juga terkena dampak dari limbah yang diciptakan manusia setiap harinya. Tidak terhitung jumlah burung laut dan hewan air lainnya yang mengira plastik di laut sebagai makanan. Ini semakin diperkuat dengan bangkai albatros yang membusuk di pulau Pasifik dengan isi perut berisi plastik utuh. Bisa jadi plastik ini dikonsumsi elang laut, yang tentunya akan merusak rantai makanan.

4. Partikel plastik beracun yang tidak bisa dibersihkan

limbah plastik beracun
Plastik yang hancur menjadi partikel beracun. (Foto: Pixabay/MonicaVolpin)

Di dalam laut, problemnya akan semakin parah. Serpihan plastik kecil beracun yang telah dihancurkan oleh ombak, matahari dan angin ini menjadi partikel yang tidak mungkin dibersihkan. Dilansir dari surfrider.com, jumlah mikroplastik di dalam laut telah melebihi jumlah plankton dengan perbandingan 6:1.

Plankton menjadi sumber makanan bagi berbagai jenis hewan laut. Mikroplastik ini memiliki ukuran sempurna untuk dimakan oleh ikan yang mempengaruhi kesehatan ikan. Ini berdampak pada rantai makanan manusia yang mengonsumsi ikan laut yang sudah terkontaminasi racun plastik.

5. Jumlah oksigen di dunia menjadi berkurang

plastik membuat jumlah oksigen berkurang
Sampah plastik mengurangi jumlah oksigen. (Foto: Pexels/Catherine Sheila)

Dilansir dari nationalgeographic.org, 70% oksigen di dunia berasal dari tanaman laut, dan sampah di laut mengancam keberlangsungan hidup kita. Tanpa kita sadari, sampah-sampah ini mempengaruhi kuantitas produksi oksigen oleh tanaman laut dan juga seberapa banyak karbon dioksida yang mereka serap. (shn)

Baca artikel: Lestarikan Bumi, Supermarket ini Ganti Pembungkus Plastik dengan Daun Pisang

#Bumi #Hari Laut Sedunia #Sampah Plastik #Limbah Plastik #Bahaya Plastik
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
DPRD DKI Desak Solusi Mikroplastik Air Hujan, ITF Sunter-Bantargebang Jadi Kunci
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, telah menunjukkan perhatian besar terhadap isu pengelolaan sampah
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
DPRD DKI Desak Solusi Mikroplastik Air Hujan, ITF Sunter-Bantargebang Jadi Kunci
Indonesia
Mikroplastik Hujani Jakarta, Pemprov DKI Sebut Sebagai 'Alarm' Lingkungan yang Perlu Segera Direspons
Pemprov DKI mengajak dunia usaha, lembaga riset, dan komunitas lingkungan untuk berkolaborasi dalam aksi nyata pengurangan plastik
Angga Yudha Pratama - Minggu, 19 Oktober 2025
Mikroplastik Hujani Jakarta, Pemprov DKI Sebut Sebagai 'Alarm' Lingkungan yang Perlu Segera Direspons
Lifestyle
Eco Paws, Kampanye Kreatif untuk Masa Depan Lebih Baik
Jakarta Premium Outlets menyerukan kampanye masa depan berkelanjutan lewat aksi nyata Eco Paws.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Eco Paws, Kampanye Kreatif untuk Masa Depan Lebih Baik
Indonesia
RDF Plant Rorotan Terus Mengalami Kendala Hingga Berujung Batal Diresimkan, Kapan Bisa Beroperasi Penuh?
Jika situasi sudah kondusif, pihaknya akan mengupayakan uji komisioning secara lebih masif dan transparan dengan mengundang warga
Angga Yudha Pratama - Rabu, 24 September 2025
RDF Plant Rorotan Terus Mengalami Kendala Hingga Berujung Batal Diresimkan, Kapan Bisa Beroperasi Penuh?
Indonesia
Warga Rorotan Tak Perlu Cemas! DLH DKI Jamin Operasional RDF Plant Didampingi Pakar ITB dan Dilengkapi Teknologi Canggih
Asep menegaskan bahwa evaluasi RDF Plant Rorotan bukan hanya masalah teknis
Angga Yudha Pratama - Senin, 22 September 2025
Warga Rorotan Tak Perlu Cemas! DLH DKI Jamin Operasional RDF Plant Didampingi Pakar ITB dan Dilengkapi Teknologi Canggih
Kuliner
Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen
Gerakan yang memiliki arti ‘berSAma kumPUlkan PLASTIK’ ini diluncurkan sejak 2022 sebagai perwujudan komitmen untuk program keberlanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 12 Agustus 2025
 Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen
Foto Essay
Menilik Koperasi Pemulung Berdaya Daur Ulang 120 Ton Sampah Botol Plastik Jadi Bernilai Ekonomis
Pekerja mengolah sampah botol plastik menjadi cacahan plastic sebagai bahan biji plastik di Koperasi Pemulung Berdaya atau Recycle Business Unit (RBU) Tangerang Selatan, Banten, Selasa (5/8/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 05 Agustus 2025
Menilik Koperasi Pemulung Berdaya Daur Ulang 120 Ton Sampah Botol Plastik Jadi Bernilai Ekonomis
Infografis
Juli Agustus Akan Terasa Lebih Singkat karena Rotasi Bumi Lebih Cepat, Netizen: Kalau Nunggu Gajian Tetap Berasa Lamanya
Juli - Agustus Tahun ini akan terasa lebih singkat karena rotasi bumi bergerak lebih cepat.
Wiwit Purnama Sari - Senin, 07 Juli 2025
Juli Agustus Akan Terasa Lebih Singkat karena Rotasi Bumi Lebih Cepat, Netizen: Kalau Nunggu Gajian Tetap Berasa Lamanya
Indonesia
KLH: Tidak Hanya Merusak Ekosistem, Sampah Plastik Turut Merongrong Ekonomi
Hal ini tidak lepas dari biaya pengelolaan sampah hingga kesehatan.
Frengky Aruan - Selasa, 03 Juni 2025
KLH: Tidak Hanya Merusak Ekosistem, Sampah Plastik Turut Merongrong Ekonomi
Dunia
NASA Kirim Peringatan Tabrakan dengan Asteroid 2024 YR4, Kemungkinannya Meningkat Jadi 3,1 Persen
Peluang 1 banding 32 itu mengalami peningkatan signifikan dari estimasi sebelumnya yang hanya 2,8 persen.
Dwi Astarini - Rabu, 19 Februari 2025
NASA Kirim Peringatan Tabrakan dengan Asteroid 2024 YR4, Kemungkinannya Meningkat Jadi 3,1 Persen
Bagikan