Pj Walkot Bandung Larang Botol Plastik Sekali Pakai di Kantor Pemerintahan


Pengelolaan sampah di Bandung. (Humas Bandung)
MerahPutih.com - Kota Bandung sering kali mengalami darurat sampah. Terakhir, terbarnya TPA Sarimukti di Bandung Barat, membuat sampah menumpuk di sudut-sudut kota.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengaku terus berupaya dalam penyelesaian persoalan sampah yang saat ini masih terjadi di Kota Bandung.
Baca Juga:
HUT Ke-213 Bandung, Kemacetan dan Sampah Jadi Pekerjaan Rumah
Salah satunya, dengan mendorong seluruh perkantoran pemerintah di Kota Bandung untuk mengelola sampahnya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono menyebut, perkantoran pemerintah harus menjadi contoh menghadirkan kawasan yang bebas sampah.
"Di masa kedaruratan seperti sekarang perlu adanya teladan dari kita semua. Termasuk di kantor pemerintah semua harus bebas sampah," kata Bambang.
Ia meminta semua kantor pemerintah mulai dari lingkungan sekretariat, dinas maupun kewilayahan dapat mulai mengurangi sampah dari seluruh aktivitas perkantorannya.
"Tidak ada lagi botol - botol di tempat kita rapat. Kita mulai pakai Tumbler. Kedepan seluruh kegiatan kita jangan sampai menimbulkan sampah," ujarnya.
Bambang telah mengeluarkan Instruksi Wali Kota (Inwal) dan Surat Edaran terkait pengelolaan sampah di Kota Bandung pada masa darurat.
"Saya buat Inwal untuk semua stakeholder di Kota Bandung, juga membuat SE untuk mengelola sampah. Sebuah keniscayaan sampah bisa selesai dalam waktu singkat," tuturnya.
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna menyebut sampah di Balai Kota Bandung telah terkelola dengan baik.
Sampah yang dihasilkan di balai kota, ujar Ema, telah dipisahkan mulai dari organik, anorganik dan residu.
"Di Balai Kota Bandung sudah zero waste office. Saya mendorong juga ini dilakukan di seluruh kantor pemerintah," katanya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), Didi Ruswandi mengatakan, empat dinas yang berkantor di kompleks perkantoran pemerintah di Jalan Cianjur telah sepakat untuk mengurangi sampah di kantor.
Salah satunya, dengan mewajibkan seluruh karyawan untuk membawa tumbler dari rumahnya masing-masing.
"Semua tidak ada air kemasan semua diganti gelas biasa, nanti ada pengolahan sampah dan diwajibkan memakai tumbler," kata dia.
Selain itu, para pedagang di sekitar Jalan Cianjur juga akan diberikan edukasi dan sosialisasi agar tidak menggunakan kemasan yang dapat menimbulkan sampah.
"Mudah-mudahan akhir Oktober perkantoran di Jalan Cianjur telah zero waste," katanya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Walkot Bandung Perintahkan Sekolah dan Siswa Kurangi Hasilkan Sampah
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Demo Sisakan 28,63 Ton Sampah, Pemprov DKI Kerahkan 750 Personel untuk Lakukan Pembersihan

Gejolak Demo Berlanjut, Pemprov DKI Pikir Ulang Penarikan Retribusi Sampah dari Warga

Dinas LH DKI Perkuat Kolaborasi Pengelolaan Sampah Mandiri Kawasan

Pemprov DKI Kerahkan 1.800 Petugas Kebersihan untuk Bersihkan Sampah selama Rangkaian Acara HUT ke-80 RI di Jakarta

Pengelolaan PLTSa Putri Cempo Belum Maksimal, Wakil Ketua MPR Singgung Revisi Perpres Sampah

Gubernur Pramono Diminta Kaji Ulang Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik, RDF Plant Rorotan Disinggung

Menteri LH Resmikan Waste Crisis Center, untuk Atasi Darurat Sampah Nasional

Diajak Keliling RDF Plant Rorotan, Warga JGC Harap Tak Lagi Keluar Asap dan Bau Sampah Menyengat

RDF Plant Rorotan Jakarta Siap Beroperasi dengan 3 Alat Tambahan Canggih, Bau Sampah Auto Minggat

Pemprov Jakarta Larang Sampah Kawasan PIK Masuk Bantargebang, Ingatkan Ada Sanksi
