Pimpinan DPR Tegaskan Mitigasi Peringatan Dini Bencana Berbasis Teknologi Harga Mati

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 12 April 2021
Pimpinan DPR Tegaskan Mitigasi Peringatan Dini Bencana Berbasis Teknologi Harga Mati

Kondisi gedung SMP Tugu Trenggalek yang nampak rusak akibat getaran gempa di Malang. (Foto: MP/Istimewa)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin menekankan mitigasi bencana melalui pemanfaatan teknologi menjadi poin penting yang harus mulai diterapkan oleh pemerintah daerah (pemda).

"Mitigasi dan sistem peringatan dini yang mengedepankan teknologi digital sudah menjadi keharusan. Penerapan ini penting disosialisasi ke masyarakat," kata Azis dalam keterangannya, Minggu (11/4).

Baca Juga:

Malang Diguncang Gempa, Getarannya Terasa Sampai Surabaya, Banyuwangi dan Denpasar

Kondisi tersebut berkaca dari bencana alam yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) maupun gempa di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Selain mitigasi bencana, ia mengharapkan langkah tersebut diimbangi dengan sistem informasi peringatan dini bencana yang mudah diakses masyarakat, khususnya di daerah pegunungan dan pesisir pantai.

Ia menyatakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah melakukan riset pascabencana di Adonara, NTT. Masyarakat yang selamat dari musibah bencana di wilayah tersebut karena mendapat informasi dari grup WhatsApp.

"Dari sini kita bisa belajar banyak bagaimana peringatan dini sampai ke tangan masyarakat," ujar Azis.

Tim SAR peragakan simulasi penyelamatan pertama saat gempa bumi (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Bencana yang menerpa Adonara maupun peristiwa yang terjadi di Kabupaten Malang membutuhkan perbaikan, waktu, dan anggaran pemulihan yang tidak sedikit.

"Di sisi lain, kita pun harus mampu menumbuhkan semangat dan harapan kepada saudara kita di sana untuk segera bangkit dan melupakan musibah yang menghantam," ucap politikus Partai Golkar itu.

Azis juga merespons langkah BMKG yang telah mengeluarkan prakiraan cuaca untuk mewaspadai dampak Siklon Tropis Seroja di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Juga:

Gempa Malang Magnitudo 6,7, Pengunjung Mal di Solo Panik Berhamburan Keluar

Dampak adanya Siklon Tropis Seroja, tidak hanya hujan lebat, muncul pula gelombang setinggi 2,5-4 meter yang berpeluang terjadi di perairan selatan Jawa, Samudra Hindia selatan Bali hingga NTT. Kemudian tinggi gelombang 4-6 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa.

"Analisa-analisa dan informasi seperti ini dibutuhkan. Selain itu, masyarakat juga diminta waspada dan dapat mengantisipasi potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca," beber Azis. (Asp)

#Gempa Banten #Gempa Bumi
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Fun
12 Desember Memperingati Hari Apa? Banyak Peristiwa Penting yang Terlupakan
Tanggal 12 Desember memperingati berbagai hari penting, mulai dari Hari Bhakti Transmigrasi, Harbolnas 12.12, UHC Day, hingga Hari Netralitas Internasional.
ImanK - Kamis, 11 Desember 2025
12 Desember Memperingati Hari Apa? Banyak Peristiwa Penting yang Terlupakan
Dunia
Pemerintah Jepang Ingatkan Kemungkinan Gempa Besar dalam 1 Pekan Mendatang
Warga di 182 munisipalitas di wilayah itu diminta memeriksa kesiapsiagaan darurat mereka selama satu minggu mendatang.
Dwi Astarini - Selasa, 09 Desember 2025
Pemerintah Jepang Ingatkan Kemungkinan Gempa Besar dalam 1 Pekan Mendatang
Indonesia
Jangan Panik, Gempa 5,4 yang terjadi di Simeulue Tidak Berpotensi Tsunami
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 09 Desember 2025
Jangan Panik, Gempa 5,4 yang terjadi di Simeulue Tidak Berpotensi Tsunami
Indonesia
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Nias Selatan, Dipicu Aktivitas Subduksi Lempeng
Gempa M 5,0 Nias Selatan: Dipicu Subduksi, Tidak Berpotensi Tsunami
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 Desember 2025
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Nias Selatan, Dipicu Aktivitas Subduksi Lempeng
Indonesia
Terjadi 108 Kali Gempa di Jawa Barat Sepanjang November, BMKG Keluarkan Rekomendasi untuk Masyarakat
Dalam 97 kejadian, pusat gempa bumi berkedalaman kurang dari 60 kilometer.
Frengky Aruan - Senin, 01 Desember 2025
Terjadi 108 Kali Gempa di Jawa Barat Sepanjang November, BMKG Keluarkan Rekomendasi untuk Masyarakat
Indonesia
Gempa Magnitude 6,3 Guncang Aceh, BMKG Sebut Pergerakan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia
Gempa M 6,3 ini masuk kategori megathrust karena lokasi episenternya dan bentuk patahannya yang naik (thrusting).
Dwi Astarini - Kamis, 27 November 2025
Gempa Magnitude 6,3 Guncang Aceh, BMKG Sebut Pergerakan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia
Indonesia
Gempa Tektonik Magnitudo 6 di Laut Banda, Tidak Ada Ancaman Tsunami
Hasil pemodelan BMKG menegaskan gempa ini tidak berpotensi tsunami, dan hingga pukul 16.20 WIT tidak terdeteksi aktivitas gempa susulan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 20 November 2025
Gempa Tektonik Magnitudo 6 di Laut Banda, Tidak Ada Ancaman Tsunami
Dunia
Gempa M 6,7 Lepas Pantai Sanriku, Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami Sore Tadi
JMA juga melaporkan gelombang tsunami setinggi 10 sentimeter telah terpantau di Ofunato, dan gelombang kecil juga mencapai wilayah Miyako, keduanya berada di Prefektur Iwate.
Wisnu Cipto - Minggu, 09 November 2025
Gempa M 6,7 Lepas Pantai Sanriku, Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami Sore Tadi
Indonesia
Satu Rumah Sakit dan Bandara Terdampak Gempa di Kota Tarakan
BNPB menyatakan gempa bumi ini menyebabkan beberapa bangunan mengalami kerusakan ringan hingga sedang.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
Satu Rumah Sakit dan Bandara Terdampak Gempa di Kota Tarakan
Indonesia
Analisis BMKG: Gempa Beruntun Gunung Salak Bukan Akibat Aktivitas Magma
Gempa dipicu aktivitas Sesar Cianten, bagian dari sistem Sesar Bayah–Salak, dengan karakter tektonik.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Analisis BMKG: Gempa Beruntun Gunung Salak Bukan Akibat Aktivitas Magma
Bagikan