Pilihan Bahan Galon Air Mineral yang Aman
Ilustrasi galon. Foto Freepik
MERAHPUTIH.COM - BAHAN polycarbonate (PC) maupun polyethylene terephthalate (PET) disebut cocok untuk mengemas air minum dalam kemasan (AMDK) untuk wilayah Indonesia. Hal itu disampaikan periset ahli madya Pusat Riset Teknologi Polimer (PRTP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Syuhada terkait dengan merebaknya kekhawatiran kontaminasi bisphenol A (BPA) yang dapat terjadi pada kemasan plastik.
“Kedua bahan ini sering kali dipilih karena sifatnya yang fleksibel, ringan, tahan pecah, transparan, mudah diberi label, dapat didaur ulang, dapat digunakan kembali, dan bisa diproduksi massal dengan biaya yang terjangkau,” ujarnya, seperti dilansir ANTARA, Rabu (27/11).
Ia menjelaskan, menurut penelitian dalam jurnal Applied Mechanics and Materials Vol 469 Tahun 2014, semakin lama penggunaan ulang wadah PC, migrasi kandungan bisphenol-A (BPA) pada temperatur kamar (normal) ke dalam air di dalam wadah PC cenderung berkurang secara linier. Hal itu terjadi seiring dengan meningkatnya frekuensi penggunaan berulang wadah tersebut.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Food Additives and Contaminants Vol 19, No 1/2002, menyimpulkan pencucian berulang wadah PET dan PC sebanyak 15 kali tidak memengaruhi migrasi total dan migrasi spesifik dalam cairan simulan pangan non-AMDK, seperti asam, alkohol, dan lemak.
Baca juga:
Bahaya Zat BPA dalam Kemasan Plastik, dari Gangguan Otak hingga Kanker
Selain itu, berdasarkan regulasi Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), PC dan PET diizinkan sebagai bahan kemasan pangan, baik untuk sekali pakai maupun berulang.
Galon kuat berbahan PC, menurutnya, sangat populer karena ketahanannya terhadap perubahan suhu dan kekuatan struktural yang unggul. Hal itu menjadikan galon PC ideal untuk distribusi di Indonesia dengan kondisi geografis yang menantang. Galon kuat berbahan PC juga dapat digunakan berulang kali sehingga mendukung konservasi energi dan sumber daya, serta berkontribusi pada pengurangan emisi karbon.
Di lain sisi, plastik berbahan PET memiliki bobot yang ringan, biaya produksi yang rendah, dan warnanya transparan. PET punya kemampuan untuk didaur ulang menggunakan teknologi solid state polymerization (SSP).?
"Tanpa galon pakai ulang, 7 dari 10 konsumen akan beralih ke kemasan sekali pakai. Ini berpotensi meningkatkan sampah kemasan hingga 770.000 ton per tahun dan emisi plastik sebesar 1.655.500 ton per tahun," paparnya.(*)?
Baca juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Konsumsi Air Galon Isi Ulang Ganggu Fungsi Seksual
Bagikan
Berita Terkait
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas