Pilih Menkes Bukan Dokter, Jokowi Dinilai Lakukan Langkah Extra Ordinary

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 23 Desember 2020
Pilih Menkes Bukan Dokter, Jokowi Dinilai Lakukan Langkah Extra Ordinary

Presiden Jokowi saat mengumumkan para menteri baru di Istana Negara, Selasa (22/12). (Foto: MP/Setpres)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Akhirnya, Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle. Ada enam nama baru yang masuk jajaran kabinet.

Pengamat politik Karyono Wibowo menyoroti masuknya Budi Gunadi Sadikin yang menggantikan Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan.

Budi Gunadi bukan datang dari latar belakang dokter.

Baca Juga:

Sandiaga Uno Jadi Menteri Baru Jokowi Terkaya

"Meski jabatan menteri merupakan jabatan politis yang tidak harus linier sesuai bidang tugas, tetapi pengangkatan Budi tentu mengundang tanya," kata Karyono kepada Merahputih.com di Jakarta, Selasa (22/12).

Karyono menyebut, pengangkatan Budi Gunadi yang berlatar belakang pendidikan teknik Fisika Nuklir lulusan ITB dan seorang profesional yang memiliki banyak pengalaman di bidang bisnis dan perbankan tentu ada tujuan.

Presiden Jokowi saat mengumumkan para menteri baru di Istana Negara, Selasa (22/12). (Foto: MP/Setpres)
Presiden Jokowi saat mengumumkan para menteri baru di Istana Negara, Selasa (22/12). (Foto: MP/Setpres)

Ia menilai, hal ini berkaitan dengan skema penanganan masalah pandemi COVID-19 yang memerlukan langkah cepat dan tepat.

"Ini merupakan langkah 'extra ordinary' yang memang dibutuhkan ketika menghadapi kondisi yang luar biasa seperti sekarang ini," jelas Karyono.

Direktur Indonesia Public Institute ini berharap, pergantian Menkes ini mampu membuktikan kinerja yang lebih baik, khususnya dalam menghadapi pandemi.

"Kita tunggu saja apakah eksperimen ini berhasil atau tidak, biar waktu yang menentukan," jelas Karyono.

Baca Juga:

Politikus Demokrat: Risma Perlu Belajar Lagi di Kementerian Sosial

Karyono meyakini, paradigma kekuasaan harus kembali ke khitah agar tujuan pembangunan dapat tercapai dan tidak terjadi penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang.

"Kabinet pemerintahan yang berisikan orang-orang dari pelbagai latar belakang harus memiliki paradigma yang sama dan platform memajukan Indonesia meski berbeda partai dan latar belakang," tutup Karyono. (Knu)

Baca Juga:

Ditunjuk Jadi Menteri Sosial, Risma: Saya Tetap Arek Suroboyo

#Kabinet Jokowi Ma'ruf Amin #Reshuffle Kabinet
Bagikan

Berita Terkait

Berita
Ada Dorong Reshuffle, Siapa Menteri Paling Puas di Mata Publik? Ini Hasil Survei Poltracking
Survei Poltracking Indonesia mencatat 37,9% publik menilai Presiden Prabowo perlu melakukan reshuffle kabinet karena kinerja sejumlah menteri belum memuaskan.
ImanK - Minggu, 19 Oktober 2025
Ada Dorong Reshuffle, Siapa Menteri Paling Puas di Mata Publik? Ini Hasil Survei Poltracking
Indonesia
Prabowo Berikan Tiga Kali Peringatan Sebelum Ganti Menteri, Tidak Peduli Jika Dibenci Mantan
Prabowo menambahkan, dirinya tidak peduli jika dibenci oleh mantan menteri yang ia ganti. Kepala Negara juga tidak menghiraukan saat diwanti-wanti ada koruptor yang berpotensi membiayai aksi unjuk rasa.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Prabowo Berikan Tiga Kali Peringatan Sebelum Ganti Menteri, Tidak Peduli Jika Dibenci Mantan
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Tunjuk Gatot Nurmantyo dan Rocky Gerung Jadi Menteri
Informasi diunggah akun TikTok “gokongktb234”. Hingga Senin (29/9) unggahan tersebut menuai 50.000-an tanda suka dan 7.000-an komentar.
Wisnu Cipto - Selasa, 30 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Tunjuk Gatot Nurmantyo dan Rocky Gerung Jadi Menteri
Indonesia
Prabowo Lantik Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam, PKS Ingatkan Tantangan Berat
Resmi jadi Menko Polkam, Djamari Chaniago disambut peringatan soal demokrasi yang memburuk.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 September 2025
Prabowo Lantik Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam, PKS Ingatkan Tantangan Berat
Indonesia
Bukan Tugas Enteng, Menkopolkam Djamari Chaniago Diharap Jaga Stabilitas Politik dan Keamanan di Tengah Krisis Kepercayaan Publik
Di dalam negeri, tantangan utamanya adalah penurunan kualitas demokrasi
Angga Yudha Pratama - Kamis, 18 September 2025
Bukan Tugas Enteng, Menkopolkam Djamari Chaniago Diharap Jaga Stabilitas Politik dan Keamanan di Tengah Krisis Kepercayaan Publik
Indonesia
Profil Sosok Rohmat Marzuki, Wakil Menteri Kehutanan Baru Pilihan Prabowo
Wamenhut Rohmat Marzuki, bendaraha gerindra yang ditugaskan prabowo bereskan persoalan hutan di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 17 September 2025
Profil Sosok Rohmat Marzuki, Wakil Menteri Kehutanan Baru Pilihan Prabowo
Indonesia
Pernah Pimpin Sidang Ferdy Sambo Kini Jadi Penasihat Khusus Presiden, Siapa Ahmad Dofiri?
Prabowo melantik Ahmad Dofiri sebagai Penasihat Khusus Presiden bidang Keamanan, Ketertiban Masyarakat, dan Reformasi Kepolisia.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 17 September 2025
Pernah Pimpin Sidang Ferdy Sambo Kini Jadi Penasihat Khusus Presiden, Siapa Ahmad Dofiri?
Indonesia
Pesan Khusus Presiden Prabowo untuk Djamari Chaniago: Gunakan Sisa Umur untuk Bangsa
Prabowo Beri Wejangan Menyentuh ke Menko Polkam Baru: Soal Usia dan Pengabdian.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 17 September 2025
Pesan Khusus Presiden Prabowo untuk Djamari Chaniago: Gunakan Sisa Umur untuk Bangsa
Indonesia
Kursi Menteri BUMN Kosong setelah Erick Thohir Jabat Menpora, Mensesneg: Kemungkinan Diisi Wakil Menteri
Prabowo Akan Tunjuk Menteri BUMN Ad Interim Usai Erick Thohir Jadi Menpora
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 17 September 2025
Kursi Menteri BUMN Kosong setelah Erick Thohir Jabat Menpora, Mensesneg: Kemungkinan Diisi Wakil Menteri
Indonesia
Punya Harta Rp 261 Miliar, Aset Kepala KSP M. Qodari Tersebar di Jakpus, Palangka Raya, hingga Lombok Utara
Qodari tercatat memiliki total kekayaan sebesar Rp 261,9 miliar yang terdiri dari harta bergerak maupun tidak bergerak.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 17 September 2025
Punya Harta Rp 261 Miliar, Aset Kepala KSP M. Qodari Tersebar di Jakpus, Palangka Raya, hingga Lombok Utara
Bagikan