Petinggi PDIP Ramal Kehancuran Grace Natalie dan PSI
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie. (MP/Rizki Fitrianto)
Merahputih.com - Sekretaris Departemen Pemerintahan DPP PDIP Hanjaya Setiawan meramal Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (Ketum PSI) Grace Natalie bersama partainya bakal hancur karena kepongahan mereka sendiri.
"Kesombongan akan membuat tersungkur pada akhirnya," kata Hanjaya, Rabu (13/3), menanggapi pidato Grace yang menyerang partai nasionalis sesama pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.
Menurut Hanjaya, Ketum PSI itu telah memainkan politik pencitraan serta secara serampangan untuk menyelamatkan diri sendiri dan mendongkrak elektabilitas PSI. Namun, lanjut dia, di sisi lain menyerang sesama anggota koalisi lainnya.
Petinggi PDIP itu menekankan PSI seharusnya dapat berjuang bersama-sama mewujudkan Indonesia yang plural, toleran, serta nyaman untuk semua orang, bukan malah membanggakan diri paling hebat, heroik, dan merendahkan partai lainnya.
"Serangan dari dalam (partai koalisi) dapat dikategorikan sebagai pengkhianatan," ujar dia.
Hanjaya menegaskan apa yang telah dilakukan Grace bersama PSI merupakan hal yang tabu dalam gaya perpolitikan Indonesia. Menurut dia, Ketum PSI itu meminta maaf secara terbuka kepada sesama partai pendukung Jokowi lainnya.
"Sebagai ketua umum partai, seharusnya Grace lebih bijaksana dan cerdas dalam berkomentar," tutup dia.
Sebelumnya, Ketum PSI Grace Natalie melontarkan 'serangan' bertubi-tubi ke parpol nasionalis, bahkan yang sama-sama pro-Jokowi. Mantan presenter itu terang-terangan menyindir partai-partai nasionalis yang tidak melakukan pembelaan terhadap korban persekusi, intoleransi dan meloloskan perda berbau SARA.
"Ke mana kalian hei partai nasionalis saat ibu Melyana divonis 18 bulan penjara. Kenapa hanya Sekjen PSI dan saya sebagai Ketua Partai yang hanya menjenguk beliau di penjara?" kata Grace, saat berpidato politik di Medan International Convention Center, Senin (11/3) lalu. (Ayp)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
PSI Desak Publik Cerdas: Peresmian Jokowi 2018 Itu Bandara Negara, Bukan Bandara yang Diributkan Menhan Sjafrie Sjamsuddin
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Gimmick Baru PSI, Tinggalkan Sapaan Bro dan Sis Demi Kesan Lebih Egaliter
Aria Bima Ingatkan Mahasiswa Penggugat UU MD3 Soal Sistem Pengambilan Keputusan di Lembaga Legislatif
Prostitusi Berulang di Gang Royal, Dewan DKI Minta Penegakan Tegas untuk Tindakan Melanggar Hukum
Kritik Wacana Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, PSI Jakarta: Orang Tua Harus Awasi Anak, Bukan Salahkan Game
PSI Jakarta Tolak Pemotongan Subsidi Pangan, Warga Juga Disebut Sulit Akses
PSI Desak Gubernur Pramono Ubah Aturan BPHTB, Era Anies Digratisiskan Rumah di Bawah Rp 2 Miliar
Ariel Noah Bersama Vibrasi Suara Indonesia Sambangi Fraksi PDIP Bahas Royalti
Bupati Ponorogo Ditangkap KPK, PDIP: Kami Minta Maaf karena Dia tak Amanah