Pesawat Terbesar Dunia Dipilih untuk Meluncurkan Kendaraan Hipersonik
Teknologi pesawat makin canggih (Foto: nbcnews)
SAAT ini banyak maskapai penerbangan komersial yang tidak diperbolehkan terbang dan menerapkan pembatasan layanan karena pandemi COVID-19. Namun, hal tersebut tidak menghalangi salah satu perusahaan penerbangan untuk tetap memacu kinerjanya dengan berinovasi.
Adalah Stratolaunch, perusahaan yang didirikan pada 2011 oleh salah satu pendiri Microsoft Paul Allen. Pernah menjadi berita utama ketika mereka membangun pesawat terbesar di dunia. Awalnya pesawat itu dirancang untuk meluncurkan roket orbital. Namun semenjak itu, mereka berinisiatif mengambil misi baru, yaitu membangun dan menguji kendaraan berkecepatan hipersonik.
Baca juga:
Jet Kargo Terbesar Boeing Terbang Perdana Memerangi COVID-19
Belum lama ini Stratolauch meluncurkan rencana baru dan merilis desain untuk Talon-A. Sebuah kendaraan yang mampu mencapai kecepatan Mach 6, alias memecahkan hambatan suara. Jenis kendaraan dipakai dengan tujuan untuk penelitian hipersonik, sebagai eksperimen, juga memungkinkan misi operasional.
Menurut Stratolaunch, "[Talon-A] akan melakukan penerbangan jangka panjang di kecepatan tinggi Mach, dan meluncur kembali untuk melakukan pendaratan horizontal otonom pada landasan pacu konvensional. Kendaraan ini juga akan mampu lepas landas secara otonom dengan kekuatannya sendiri, melalui landasan konvensional."
Pada proyek ini perusahaan juga menggunakan pesawat terbesar di dunia yang mampu membawa Talon-A dan meluncurkannya sambil melaju dengan kecepatan 35.000 kaki.
Bahkan, pesawat pengangkut yang akan dipilih bisa mengangkut tiga kendaraan Talon-A sekaligus, memungkinkan memiki kemampuan tunggal atau multi-misi pada satu pesawat Stratolaunch. Sementara itu, pesawat Stratolaunch dapat kembali ke landasan pacu untuk mempersiapkan misi berikutnya.
Baca juga:
90 Menit Saja dari Paris ke Amsterdam dengan Hyperloop
Alat tes hipersonik milik Stratolaunch akan berfungsi sebagai katalis dalam memicu kebangkitan teknologi hipersonik bagi pemerintahan, sektor komersial, dan akademisi, seperti yang dijelaskan CEO Stratolaunch W. Jean Floyd di situs resmi Stratolaunch.
Pesawat besar ini memiliki lebar sayap hingga 117 meter dengan beratnya hampir 227 ton, dan memiliki enam mesin. Talon-A akan melakukan uji terbang pertamanya pada tahun 2022 jika semuanya berjalan sesuai rencana.
Stratolaunch juga mengumumkan desain pesawat lain yang disebut Black Ice, yang digambarkan sebagai pesawat ruang angkasa sepenuhnya. Black Ice adalah pesawat canggih serbaguna yang dapat mengorbit di luar angkasa, dibuat dengan tujuan untuk mengangkut kru dan kargo. (lgi)
Baca juga:
Desain Terbaru Kursi Pesawat "Social Distancing", Normal Baru Usai Pandemi COVID-19
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Ketua Komisi II DPR Kritik KPU: Kalau Bisa Pakai Pesawat Biasa, Kenapa Harus Private Jet?
Airbus A400M Tiba 3 November, Armada Logistik Baru TNI AU dengan Spesifikasi Super Besar
AirAsia Bakal Kerahkan 100 Unit Pesawat Untuk Layani Penerbangan di Indonesia
Garuda Operasikan 70 Rute Penerbangan Dengan Tingkat Keterisian 78 Persen, Knock Off Rute Tidak Menguntungkan
Maskapai Fly Jaya Rute Jember-Jakarta Terbang Perdana 18 September, Tiket Dibandrol Rp 1,3-1,4 Juta
Imbas Demo, Penerbangan Perdana Rute Jember-Jakarta PP Hari Ini Ditunda Sepekan
Buka Penerbangan Setiap Hari ke Singapura, Pelita Air Ingin Perbanyak Wisatawan Asing ke Indonesia
Palu Kini Punya Bandara Internasional, Mutiara Sis Aljufri Bikin Pengadaan Alat X-Ray Rp 2,5 M
Penumpang Bertingkah dan Berteriak Ada Bom di Pesawat Lion Air, Ditangkap dan Dijadikan Tersangka
Detik-Detik Penumpang Lion Air Jakarta-Kualanamu Teriak ‘Bom’ hingga Bikin Ratusan Orang Pindah Pesawat