Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok Bikin Ekonomi Indonesia Membaik


Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam acara "Mandiri Investment Forum 2023" di Jakarta, Rabu (01/02/2022). (ANTARA/Agatha Olivia Victoria)
MerahPutih.com - Pada tahun lalu, inflasi berada di 5,5 persen atau menurun lebih cepat dari perkiraan awal yang sebesar 6,5 persen. Sementara untuk pertumbuhan ekonomi, kemungkinan berada di 5,1 persen sampai 5,2 persen.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) turun di bawah 4 persen mulai September 2023.
Baca Juga:
COVID-19 Disebut Tidak Lagi Bikin Ekonomi Terpuruk
"Dengan demikian Indonesia menjadi salah satu negara dengan inflasi yang berkinerja terbaik dibandingkan dengan negara lain," kata Perry dalam Mandiri Investment Forum 2023 di Jakarta, Rabu.
Inflasi IHK akan menuju ke bawah 4 persen setelah efek dasar penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) pada akhir tahun 2022. Penurunan inflasi yang lebih cepat ini berkat respons pre-emptive dari BI, stabilisasi nilai tukar dan kolaborasi dengan pemerintah.
Selain itu, pada awalnya BI memperkirakan ekonomi domestik hanya akan tumbuh 4,9 persen karena perlambatan global. Namun berkat pemulihan ekonomi Tiongkok serta mulai tingginya mobilitas domestik sehingga meningkatkan permintaan, ekonomi diprediksikan tumbuh menjadi 5 persen.
"Tapi tahun depan akan lebih baik sehingga tumbuh 5,2 persen," ucap dia.
Selain itu, nilai tukar rupiah akan segera menguat ke arah fundamental, setelah sempat tertekan karena penguatan dolar AS.
Ia menegaskan, paling tidak, terdapat lima alasan yang mendasari keyakinan tersebut, yaitu pertumbuhan yang kuat, inflasi yang rendah.
"Surplus transaksi berjalan dan neraca perdagangan, persepsi investor yang memperbaiki arus modal, dan BI akan selalu ada di pasar," katanya. (Asp)
Baca Juga:
Jokowi Sebut Indonesia Lolos dari Tekanan Ekonomi Global
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah

Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah

Alasan Bitcoin Jadi Solusi Investasi Menarik di Tengah Ancaman Inflasi

Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN

Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen

Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah

BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS

Bank Indonesia Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Utang Luar Negeri yang Tumbuh Melambat
