Pertama kali dalam Sejarah, Duet Politisi Kiri-Perempuan Kulit Hitam Pimpin Kolombia


Dinding dengan gambar pasangan calon wakil presiden dan presiden sayap kiri Kolombia Francia Marquez-Gustavo Petro di Cali, Kolombia. ANTARA FOTO/REUTERS/Luisa Gonzalez.
MerahPutih.com - Politisi dan bekas gerilyawan Kolombia, Gustavo Petro dan wakilnya Francia Márquez jadi pemenang pemilihan Presiden Kolombia pada Minggu (19/6) waktu setempat.
Petro, yang juga mantan Wali Kota Bogota, berhasil mengalahkan raja konstruksi Rodolfo Hernandez dalam pemilihan putaran kedua pada Minggu (19/6).
Baca Juga:
Senator berhaluan kiri itu berjanji melakukan perubahan sosial dan ekonomi secara signifikan dan memerangi ketidaksetaraan dengan pendidikan universitas gratis, reformasi pensiun dan pajak yang tinggi atas tanah tidak produktif.
Sedangkan duetnya wakil presiden terpilih, Francia Marquez, seorang ibu tunggal dan mantan pembantu rumah tangga, juga mencetak sejarah sebagai wakil presiden wanita kulit hitam pertama di negara itu.
"Saya harap pria ini memenuhi harapan putri saya, dia sangat percaya pada janjinya," ujar Marquez, saat menyampaikan pidato kemenangannya bersama Petro, dikutip Senin (20/6).
Pendukung Gustavo Petro, Alejandro Forero (40) yang menggunakan kursi roda, menangis saat melihat hasil pemilihan Presiden Kolombia di Bogota.
"Terima kasih Tuhan. Saya tahu dia akan menjadi presiden yang baik dan dia akan membantu kita yang paling tidak beruntung," kata Forero.
Kemenangan Gustavo Petro menambahkan Kolombia ke dalam daftar negara-negara Amerika Latin yang telah memilih kaum progresif dalam beberapa tahun terakhir.
Petro, 62 tahun, juga berjanji untuk sepenuhnya menerapkan kesepakatan damai 2016 dengan pemberontak FARC dan akan melakukan pembicaraan dengan gerilyawan ELN yang masih aktif.

Tokoh konstruksi sayap kanan Rodolfo Hernández mengakui kekalahan dalam video pendek di media sosial. "Seperti yang saya katakan selama kampanye, saya menerima hasil pemilihan ini," kata Hernandez dikutip Antara.
Kemenangan Petro ini dinilai mencerminkan ketidakpuasan yang meluas di negara berpenduduk 50 juta, dengan kemiskinan dan ketidaksetaraan yang meningkat dan ketidakpuasan yang meluas. "Seluruh negeri memohon perubahan," imbuh Ilmuwan Politik Kolombia Fernando Posada.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengucapkan selamat kepada politisi sayap kiri Gustavo Petro, yang memenangi pemilihan presiden Kolombia.
"Kami berharap dapat bekerja sama dengan presiden terpilih Petro untuk lebih memperkuat hubungan AS-Kolombia dan menggerakkan (kedua) negara kita menuju masa depan yang lebih baik," katanya. (*)
Baca Juga:
Sejarah Kelam "Narco-Football" Kolombia, Kisah Mengerikan Kematian Andres Escobar
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Menpora Dito Ariotedjo Pamitan di Instagram, Kena Reshuffle?

Hasil Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Rafael Struick Sumbang Gol, Timnas Indonesia U-23 Menang 5-0 Vs Makau

Oxford United Umumkan Peminjaman Marselino Ferdinan ke AS Trencin, Klub yang Pernah Diperkuat Witan Sulaeman

Timnas Indonesia Gilas Taiwan 6-0, Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Catatkan Debut

Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Nadiem Makarim Langsung Dipenjara di Rutan Salemba

Politik Thailand Kembali Bergejolak, PM Sementara Ajukan Pembubaran Parlemen dan Pemilu Baru

Eks Ketua Banggar DPR Ahmadi Noor Supit Terseret Korupsi Proyek Mempawah

KPK Panggil Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji

Golkar Nonaktifkan Adies Kadir dari DPR

Imbas Demo Ricuh Depan MPR/DPR, Pengguna Tol Dalam Kota Cawang - Pluit Diminta Putar Balik
