Pertagas Beri Catatan terkait Rencana Merger dengan PGN
Diskusi publik bertema "PGN Vs PERTAGAS, Membaca Komitmen Pemerintah Melindungi Kedaulatan Gas", di Hotel Gren Alia, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (11/12). (Foto: MP/Restu Fadhilah)
MerahPutih Bisnis - Setelah pemerintahan sebelumnya, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla kembali memberikan opsi merger (penggabungan) antara PT Pertamina Gas (Pertagas) dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Rencana ini mencuat ketika BUMN mengadakan serangkaian rapat untuk membahas penyatuan dua perusahaan pelat merah itu.
Menanggapi hal tersebut, Corporate Secretary Pertagas Adiatma Sardjito mengatakan, pihaknya menyerahkan semua rencana penyatuan dua BUMN itu sepenuhnya kepada pemerintah. Namun, pemerintah perlu mempertimbangkan sebaik-baiknya. Jangan sampai kekuasaan pemerintah justru menyebabkan penguasaan energi dari hulu ke hilir oleh asing atau swasta.
"Artinya peran negara dalam hal ini harus berpihak kepada perusahaan yang sahamnya secara mayoritas masih dikuasai oleh negara," ujar Adiatma dalam diskusi publik di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (11/12).
Adapun usulan lainnya yakni salah satu dari Pertagas maupun PGN harus mau membuka akses pemanfaatan aset bersama oleh PGN dan Pertagas.
"Cara ini guna mempercepat pemanfaatan gas dan ini lebih cepat ketimbang harus buyback. Karena sangat sayang kalau kita keluarkan dana hanya untuk sebuah kepemilikan," pungkasnya. (rfd)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
ID Food Berencana Gadaikan Aset, DPR: Jaminan Pinjaman harus Opsi Terakhir, bukan Pilihan Utama
Pendapatan Pertamina Tembus Rp 1.127 Triliun, Laba Bersih Rp 54 Triliun
Garuda Tunda Pengadaan Pesawat Baru, Prioritasnya Perbaikan Armada
BUMN Banyak Masalah, Danantara Siapkan Solusi Ini
Dapat Suntikan Modal 23,67 Triliun, Garuda Indonesia Janji Perkokoh Operasional
Pemerintah Ubah Aturan, Minyakita Hanya Akan Didistribusikan Oleh BUMN
BUMN Indonesia Menang Kontrak Proyek Malolos-Clark Railway di Filipina, Nilainya Rp 3,16 T
Danantara Optimis Raih Rp 140 Triliun Pada 2025 Dari Dividen BUMN
Menkeu Perintahkan Pemda Simpan Duit Lebih di BPD Tidak di Bank BUMN
Prabowo Jadikan WNA Bos BUMN, Pengamat: Bukti Kualitas Pejabat BUMN Sekarang Tidak Kompeten