Persekusi Neno Warisman, Prabowo: Masa Ada Warga Negara Tidak Boleh ke Wilayah NKRI


Neno Warisman (kiri) dan Prabowo Subianto di Depok, Jawa Barat (MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.Com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merespons penolakan dan dugaan persekusi yang dialami Neno Warisman saat akan melakukan deklarasi #2019GantiPresiden di Batam, Kepulauan Riau, akhir pekan lalu.
Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu mengaku prihatin dengan perlakuan yang diterima Neno Warisman di sebuah negara demokrasi.
"Kami sangat prihatin kalau ada warga kita yang dihalangi untuk menyatakan pendapat, tidak boleh keluar dari ruangan bandara. Kita ini negara bebas. Masa ada warga negara tidak boleh ke wilayah NKRI, ini kan tidak baik," kata Prabowo usai bertamu ke rumah Neno, di Depok, Jawa Barat, Selasa (31/7).
Menurut Prabowo, semua pihak bebas menyampaikan pendapat, baik gerakan ganti presiden maupun mempertahankan presiden. Prabowo pun menyerahkan kepada rakyat untuk menilai pendapat yang muncul menjelang Pilpres 2019.

"Kami ingin demokrasi yang sejuk. Berbeda pendapat biasa, ada yang mau ganti presiden, ada yang pertahankan presiden. Ya monggo silakan, biar rakyat yang menentukan," ujar pensiunan jenderal bintang tiga ini.
"Kita mau ganti nahkoda kapal, kita mau ganti bupati, kita mau ganti kepala sekolah, itu biasa. Mengganti pejabat biasa, enggak usah dibikin heboh. Ini adalah negara yg dewasa," kata Prabowo menambahkan.
Prabowo mengaku sudah mengenal lama Neno sebagai seorang pejuang perempuan, aktivis serta budayawan. Ia turut prihatin dengan beberapa kejadian yang diduga untuk mengintimidasi Neno.
Sebelum ditolak di Batam, mobil perempuan yang aktif mengampanyekan ganti presiden pada Pilpres 2019 itu diduga dibakar oleh orang tak dikenal beberapa waktu lalu. Mobil Neno terbakar di halaman depan rumahnya.
"Saya kaget sekali mobilnya dirusak di depan rumahnya. Kemudian beliau kemarin di Batam, beliau mau jalankan haknya sebagai warga negara, hak menyatakan pendapat," pungkas Prabowo.
Neno mendapat penolakan dari masyarakat saat hendak ke luar dari Bandara Hang Nadim, Batam. Neno pun harus tertahan sejak Sabtu (28/7) hingga Minggu (29/7) dini hari. Namun, Neno mengaku mobil yang ditumpanginya sempat dilempari batu saat menuju ke hotal.
Neno dan kawan-kawan tetap melanjutkan kegiatan deklarasi #2019GantiPresiden pada Minggu paginya. Ia mengaku sangat antusias dengan semangat warga Batam yang tetap menggelar deklarasi agar Indonesia memiliki pemimpin baru tahun depan meski mendapat tekanan dan persekusi dari pihak lawan.
Namun, acara deklarasi yang baru berjalan satu jam itu sudah diminta berhenti oleh aparat. Akibatnya sempat terjadi keributan antara relawan yang dimpimpin oleh pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Batam, Abu Ghaza dengan aparat.(Pon)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Gubernur Anies Ngeyel, Ketua KASN Ancam Lapor Presiden Jokowi
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Prabowo Undang Tokoh Gerakan Nurani Bangsa ke Istana, Romo Magnis Datang Nyaris Telat

Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo: Tunggu Waktunya

Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Copot Sri Mulyani hingga Budi Arie, Pengamat Duga Prabowo Mau Lepas 'Warisan' Jokowi

Pakar Nilai Menteri Baru Harus Berhati-hati dalam Berkomunikasi dan Fokus Pada Program 'Quick Wins'

Dinilai Mengejutkan, IPR Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Fokus pada Ekonomi dan Politik Hukum

Arahan Prabowo untuk Anggota DPR Fraksi Gerindra: Harus Mawas Diri dan Jaga Ucapan serta Perilaku

Legislator Gerindra Malam Ini Kumpul di Kertanegara, Akses Jalan Depan Rumah Prabowo Ditutup untuk Umum

Profil Mukhtarudin yang Dilantik Jadi Menteri P2MI, Gantikan Posisi Abdul Kadir Karding

Profil Irfan Yusuf, Cucu Hasyim Asy'ari yang Dilantik Jadi Menteri Haji dan Umrah
