Persaingan Keras, Pengamat Sarankan Bank Digital Pakai Jurus ini Agar Tetap Merdeka

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 19 Agustus 2023
Persaingan Keras, Pengamat Sarankan Bank Digital Pakai Jurus ini Agar Tetap Merdeka

Tantangan ke depan perusahaan bank digital adalah menangkap perubahan selera pasar. (Foto: Contentro)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

BANK digital mewarnai industri perbankan Tanah Air dalam tujuh tahun terakhir. Tercatat, 13 bank digital berdiri dalam kurun itu.

Bank-bank digital itu didirikan oleh perusahaan bank, perusahaan layanan jasa keuangan, dan perusahaan teknologi finansial.

Prof. Agus W. Soehadi, ahli pemasaran sekaligus Wakil Rektor I Universitas Prasetiya Mulya, menyebut kemunculan banyak bank digital bermula dari pandemi beberapa waktu lalu.

"Terjadi shifting perilaku nasabah, dari yang semula mengandalkan layanan bank di kantor cabang, kini mereka sudah terbiasa menggunakan layanan perbankan digital," ujarnya dalam diskusi Industrial Talk yang digelar Master Program Prasetiya Mulya di Jakarta, pekan lalu (9/8), seperti tersua dalam keterangan resmi kepada Merahputih.com.

Setelah pandemi berakhir, kebiasaan menggunakan bank digital bertahan. Masyarakat menyukai layanan ini. Mereka menganggap bank digital lebih efisien, tak perlu mengantre, jam operasional panjang, tersedia di mana saja dan kapan saja selama telepon seluler nasabah terhubung internet.

Membaca kebiasaan baru ini, pemain baru pun bermunculan sehingga bakal menambah sengit persaingan. Terlebih, populasi generasi muda melek teknologi sangat besar. Mereka berpotensi menjadi nasabah bank kemudian hari.

Menyikapi ketatnya persaingan antar antar-bank digital maupun layanan digital bank konvensional, perusahaan pun putar otak mencari strategi agar bisa bertahan dan tak kehilangan nasabahnya.

"Tantangan ke depan perusahaan bank digital adalah menangkap perubahan selera pasar. Ini titik kritisnya," ujar Agus.

Baca juga:

Lirikan Investor Berburu dan Suntik Modal Bank Digital

bank digital
Keputusan atas suatu produk atau layanan tidak lagi bergantung pada pemangku kebijakan di perusahaan, melainkan pada selera konsumen. (Foto: Pexels/Ono Kosuk)

Menurutnya, keputusan atas suatu produk atau layanan tidak lagi bergantung pada pemangku kebijakan di perusahaan, melainkan pada selera konsumen.

Agus memprediksi layanan bank digital akan mirip satu sama lain pada akhirnya. Dengan kondisi demikian, bank harus memikirkan strategi untuk membuat nasabah bertahan.

“Cara lama seperti membakar uang untuk memberikan promosi atau benefit tertentu kepada nasabah sudah tidak terlalu efektif, dan tidak terlalu baik bagi keberlanjutan bisnis.”

Karena itu, kemampuan perusahaan menangkap selera pasar saja tidak cukup. Kejelian itu perlu diterjemahkan dalam bentuk inovasi layanan dan produk.

Saat ini, kata Agus, bank-bank digital masih berkompetisi dengan menghadirkan ekosistem layanan dan produk yang lengkap demi memenuhi kebutuhan setiap segmen konsumen.

Ke depannya, menurut Agus, inovasi perbankan digital perlu diarahkan kepada layanan dan produk yang lebih terpersonalisasi. Sehingga nasabah pun akan merasa bank sangat memahami kebutuhan mereka. “Hal ini yang membuat nasabah akan loyal.”

Bank digital lebih mungkin melakukannya ketimbang bank konvensional. Sebab bank digital bisa bergerak lebih luwes dan lincah dalam berinovasi dengan dukungan teknologi informasi. Apalagi saat ini ada teknologi kecerdasan buatan yang bisa dimanfaatkan untuk menganalisa perilaku konsumen.

Agus mencontohkan beberapa layanan dan produk terpersonalisasi yang bisa dikembangkan bank. Misalnya investasi yang disesuaikan dengan kondisi keuangan nasabah.

Bisa juga semacam pengingat atau notifikasi atas transaksi rutin setiap nasabah, atau sistem perencanaan keuangan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan personal setiap nasabah.

“Dengan begitu nasabah akan mendapatkan pengalaman yang lebih lengkap dan sesuai dengan profil mereka masing-masing.”

Bhimo Wikan Hantoro, Direktur Digital dan Operasional PT Bank Raya Indonesia Indonesia Tbk, sependapat dengan Agus. Menurut Bhimo, bank digital perlu memikirkan strategi akuisisi konsumen yang tepat.

Baca juga:

Uang Masyarakat di Bank Digital Tumbuh 8 Ribu Persen

bank digital
Bank digital harus menghadirkan layanan dan produk yang sangat terpersonalisasi bagi para nasabahnya. (Foto: Pexels/Alesia Kozik)

“Di perusahaan kami, hal terpenting adalah biaya untuk akuisisi konsumen ini harus jauh lebih rendah dibanding dengan customer lifetime value (CLV) kami.”

CLV adalah indikator untuk menentukan nilai dari pelanggan sebuah perusahaan. Artinya, tiap investasi yang dikeluarkan untuk mengakuisisi konsumen harus menghasilkan penggunaan produk secara organik tanpa didorong oleh gimmick marketing yang berlebihan.

Bhimo mencontohkan sejumlah inovasi di bank digital Bank Raya seperti aspek costumer journey alias pengalaman nasabah saat menggunakan aplikasinya.

Bhimo juga meyakini bank digital harus menghadirkan layanan dan produk yang sangat terpersonalisasi bagi para nasabahnya.

“Bank harus membuat nasabah merasa nyaman setiap kali berinteraksi dengan kami, baik melalui aplikasi atau saluran lain. Cara membuat nyaman mereka adalah dengan menyediakan layanan yang memahami kebutuhan setiap nasabah.”

Sementara itu, Head of Customer Engagement di PT Bank Jago Tbk, Lena Chow, menekankan kehadiran bank digital meningkatkan literasi masyarakat tentang layanan keuangan.

Dia juga menyebut bank digital punya tantangan. Salah satunya adalah bagaimana bank digital memperluas penetrasi kepada masyarakat.

“Kunci utama untuk memperluas penetrasi ini adalah dengan memperbanyak pengguna ponsel pintar terlebih dahulu.” (dru)

Baca juga:

Bank Swasta Dorong Transaksi Trade Finance dengan Blockchain

#Agustus Sebangsa Panjat Sosial
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Fashion
Kick Avenue Gandeng Jenama Lokal Mejeng di HypeQuarters 
Misi dari kolaborasi ini ialah bisa membawa jenama lokal ini ke kancah internasional.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Agustus 2023
Kick Avenue Gandeng Jenama Lokal Mejeng di HypeQuarters 
Fun
Tips Mengatur Keuangan dengan Metode 50/30/20
Perhitungan 50/30/20 adalah salah satu cara yang efektif agar kamu bisa mengalokasikan bujet bulanan
P Suryo R - Rabu, 30 Agustus 2023
Tips Mengatur Keuangan dengan Metode 50/30/20
Tradisi
Toko Roti Sidodadi hingga Sam Bimbo Raih Anugerah Budaya Kota Bandung 2023
Sepuluh insan budaya Kota Bandung meraih penghargaan pada Anugerah Budaya Kota Bandung 2023.
P Suryo R - Rabu, 30 Agustus 2023
Toko Roti Sidodadi hingga Sam Bimbo Raih Anugerah Budaya Kota Bandung 2023
Fun
JAKARTA DANCE MEET UP 2023 Mengolah Kreativitas Baru Anak Muda di Seni Tari
JDMU bertujuan memfasilitasi dan merangkul komunitas tari di Jakarta, serta memberikan ruang apresiasi dan edukasi terhadap seni tari.
Hendaru Tri Hanggoro - Minggu, 27 Agustus 2023
JAKARTA DANCE MEET UP 2023 Mengolah Kreativitas Baru Anak Muda di Seni Tari
Fun
Chummy Tummy Ajak Anak Berkreasi di 'Coloring Chumpetition'
Anak-anak menyambut antusias ajang yang digelar untuk kali pertama ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 Agustus 2023
Chummy Tummy Ajak Anak Berkreasi di 'Coloring Chumpetition'
Fun
Seluk-Beluk Indonesia Arena, Stadion Indoor Multifungsi
Indonesia Arena menjadi salah satu venue indoor terbaik di Asia dan sudah sesuai standar FIBA.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 Agustus 2023
Seluk-Beluk Indonesia Arena, Stadion Indoor Multifungsi
Lifestyle
Generasi Muda, Saatnya Ambil Peran dalam Kampanye #pikirindulu
Generasi muda diajak kritis sebelum mengonsumsi dengan memikirkan dampak atas produk yang mereka pilih
Dwi Astarini - Kamis, 24 Agustus 2023
Generasi Muda, Saatnya Ambil Peran dalam Kampanye #pikirindulu
Fun
Targetkan Generasi Muda, Aplikasi Investasi Emas Digital
Generasi muda masih kurang investasi emas.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 24 Agustus 2023
Targetkan Generasi Muda, Aplikasi Investasi Emas Digital
ShowBiz
Festival Film Internasional Busan akan Rayakan Kebangkitan Industri Film Indonesia
Film-film Indonesia akan tayang di Festival Film Internasional Busan 2023.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 23 Agustus 2023
Festival Film Internasional Busan akan Rayakan Kebangkitan Industri Film Indonesia
Indonesia
Terowongan Bawah Laut di IKN Mulai Dibangun Tahun Depan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) mengungkapkan pembangunan terowongan bawah laut atau immersed tunnel di IKN Nusantara dimulai pada tahun 2024.
Mula Akmal - Rabu, 23 Agustus 2023
Terowongan Bawah Laut di IKN Mulai Dibangun Tahun Depan
Bagikan