Bisnis

Perluasan Panel Bantu Pengiklan Jangkau Audiens yang Tepat

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Kamis, 23 Maret 2023
Perluasan Panel Bantu Pengiklan Jangkau Audiens yang Tepat

Perluasan panel di seluruh nusantara menunjukkan komitmen berkelanjutan Nielsen. (Foto: Unsplash/Jonas Leupe)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BERKAT investasi signifikan dari Nielsen, jumlah pemirsa TV linear di perkotaan Indonesia akan tumbuh dari 58,9 juta menjadi 130 juta. Peningkatan substansial ini merupakan hasil dari perluasan panel Nielsen di seluruh Jawa, Sumatra, dan pusat populasi lainnya, yang banyak di antaranya kurang terwakili atau tidak terwakili sama sekali sebelumnya.

Hal ini menguntungkan semua pemangku kepentingan, perluasan panel di seluruh nusantara menunjukkan komitmen berkelanjutan Nielsen untuk menumbuhkan dan mendukung industri media Indonesia.

“Di negara sebesar dan beragam seperti Indonesia, sangat penting bagi stasiun TV untuk dapat menunjukkan kekuatan dan nilai jangkauan mereka di berbagai audiens, dan kami senang membantu mereka melakukannya," kata Presiden Nielsen Asia Arnaud Frade, dalam siaran pers yang diterima Merahputih.com.

Baca juga:

Nielsen Tambah Jumlah Pengukuran Penonton Indonesia

Perluasan Panel Jadi Keuntungan Bagi Para Pemangku Kepentingan
Pengukuran audiens yang lebih baik juga akan sangat menguntungkan pengiklan. (Foto: Unsplash/Erik Mclean)


Selain memungkinkan stasiun TV untuk menunjukkan dengan lebih baik jumlah audiens mereka yang sebenarnya, pengukuran audiens yang lebih baik juga akan sangat menguntungkan pengiklan.

"Pengiklan sekarang dapat lebih yakin dari sebelumnya bahwa pesan mereka menjangkau audiens yang tepat, di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, sangat meningkatkan ROI dan kepercayaan secara keseluruhan dalam industri," kata Nielsen Asia Managing Director Aaron Rigby.

Baca Juga:

Survei Nielsen: Televisi Jadi Saluran Iklan Pilihan Brand

Perluasan Panel Jadi Keuntungan Bagi Para Pemangku Kepentingan
Pengiklan sekarang dapat lebih yakin dari sebelumnya bahwa pesan mereka menjangkau audiens yang tepat. (Foto: Unsplash/Nicolas J Leclercq)

Peningkatan jumlah panel Nielsen mencerminkan keragaman populasi dan kebiasaan menonton di Indonesia. Selain itu, kini semakin banyak temuan menarik yang tersedia di area dengan populasi yang lebih kecil. Selain perluasan pengukuran dilakukan di seluruh Jawa, peningkatan panel di Sumatera menunjukkan jika pulau tersebut adalah pulau pecinta film, sedangkan pemirsa Sulawesi lebih memilih serial TV.

Investasi Nielsen terbaru dalam pengukuran audiens Indonesia ini, mengikuti peningkatan industri terkemuka sebelumnya, termasuk transformasi pengukuran digital dan penambahan Sistem Identitas Nielsen untuk Pengukuran Iklan Digital, Digital Ad Ratings (DAR).

Berbagai peningkatan ini didukung dengan pengumuman tentang peningkatan representasi pemirsa TV linier sebesar 120 persen. Hal ini juga melihat Indonesia berada di posisi yang semakin siap untuk Nielsen ONE.

Nielsen mengukur kepemirsaan TV melalui Nielsen Panel, yang terdiri dari lebih dari 12 ribu rumah tangga di seluruh Indonesia, menggunakan perangkat yang disebut Peoplemeter. Perangkat ini terhubung ke televisi di rumah-rumah tersebut. Mereka yang menonton televisi menggunakan remote control untuk memberi tahu Peoplemeter siapa yang menonton dan apa yang sedang ditonton. (and)

Baca Juga:

Nielsen: Pembeli Online Bertumbuh Dua Kali Lipat di 2020

#Bisnis
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Lifestyle
'Summarecon Discovery', Pengalaman Visual Perjalanan 50 Tahun Bisnis Properti
Summarecon Discovery menampilkan perjalanan lima dekade perusahaan properti Indonesia ini.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
'Summarecon Discovery', Pengalaman Visual Perjalanan 50 Tahun Bisnis Properti
Indonesia
Sosok Hans Patuwo yang Jebolan Universitas dan Perusahaan Ternama di AS, Calon ‘Orang Nomor Satu’ di GoTo
Pengangkatan akan diajukan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 17 Desember 2025.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
Sosok Hans Patuwo yang Jebolan Universitas dan Perusahaan Ternama di AS, Calon ‘Orang Nomor Satu’ di GoTo
Indonesia
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
BRIN menyoroti ketidaksesuaian antara produk yang dikembangkan startup dengan kebutuhan masyarakat sebagai faktor utama.
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Oktober 2025
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
Indonesia
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Dengan peluang yang sangat potensial, ajang tahunan ini menjadi magnet bagi pelaku usaha waralaba dan kemitraan.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Indonesia
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
Dharma Jaya mencatat lonjakan bisnis 190 persen sambil menjaga ketahanan pangan.
Soffi Amira - Jumat, 03 Oktober 2025
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
ShowBiz
‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Perusahaan makanan berebut menggandeng megahit Netflix tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
 ‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Lifestyle
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
John Elkann dan saudara-saudaranya, Lapo dan Ginerva, akan membayar 183 juta euro atau sekira Rp 3,53 triliun kepada otoritas pajak Italia.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Indonesia
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Kopdes adalah program besar yang mahal dan berisiko, sehingga pemerintah perlu test the water dengan melakukan piloting
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Indonesia
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Sejalan dengan itu, kinerja operasional KAI terus menunjukkan tren perbaikan yang konsisten dan berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Indonesia
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Prancis dan Indonesia dapat memberi sumbangan yang baik kepada stabilitas geopolitik dan geo ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Bagikan