Perlombaan Macapat Semarakkan HUT Ke-265 Yogyakarta

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 06 Oktober 2021
Perlombaan Macapat Semarakkan HUT Ke-265 Yogyakarta

Perlombaan Macapat di Kota Yogyakarta. (Foto: MP/Pemkot Yogyakarta)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Perlombaan seni macapat (tembang puisi Jawa) kembali digelar untuk menyemarakkan HUT ke-265 Kota Yogyakarta. Kompetisi ini berlangsung pada 4-7 Oktober 2021 di Pendopo Ndalem Ngabean, Jalan Ngadisuryan No 6, Keraton Yogyakarta.

Gelar macapat ini rutin diagendakan setiap tahun oleh Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta.

Kapala Seksi Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Ismawati Retno mengatakan, walau dilaksanakan dengan prokes ketat, antusiasme warga tahun ini cukup tinggi. Ini terlihat dari adanya peningkatan jumlah peserta dibandingkan tahun lalu.

Baca Juga:

Macapat Satu Suro Bikin Bule Jatuh Hati

"Perlombaan tahun ini mengusung tema 'Mahargya Ambal Warsa Kaping 265, Projo Ngayogyakarta', 7 Oktober 1756 – 7 Oktober 2021”, jelas Ismawati di Yogyakarta, Selasa (05/10).

Sebagian besar peserta yang ikut adalah para seniman. Mereka mengikuti perlomban turut menggunakan busana Gagrak Ngayogyakarta ala seniman macapat Kota Yogyakarta lengkap dengan blangkon di kepala.

Di ruang pendopo bernuansa klasik Jawa, para seniman Macapat melantunkan panembromo. Seperangkat gamelan Jawa Slendro Pelog, ditabuh oleh para wiyaga mengiringi lantunan tembang yang dilagukan empat-empat atau memiliki jeda pada setiap empat suku kata.

Para pembaca macapat di Keraton Yogyakarta. (MP/Teresa Ika)
Para pembaca macapat di Keraton Yogyakarta. (MP/Teresa Ika)

Para seniman macapat menembangkan sebelas tembang macapat yakni Dhandhanggula, Sinom, Durma, Pangkur, Asmaradana, Kinanthi, Mijil, Megatruh, Gambuh, Maskumambang dan Pocung, dengan silih berganti dan dilantunkan dengan khidmat.

Ismawati melanjutkan, seniman yang tergabung dalam Paguyuban Macapat Kota Yogyakarta ini menyesuaikan situasi saat ini dengan tembang yang mereka bawakan. Beberapa turut melantunkan lirik lagu tentang situasi pandemi dan juga tentang perayaan HUT Kota Yogyakarta.

"Para seniman macapat Kota Yogyakarta ini tanggon atau selalu tangguh dalam menghadapi situasi. Mereka terus kuat dan pantang menyerah dalam melestarikan budaya macapat. Begitupula mereka tuwuh, memiliki kemampuan dan semangat untuk terus menghidupkan tembang macapat di kalangan masyarakat Kota Yogyakarta,” lanjut Ismawati.

Baca Juga:

Mengangkat Kembali Macapat Sebagai Warisan Budaya Jawa

Pada kesempatan tersebut juga dihadirkan praktisi seniman sastra macapat seperti Ratun Untoro, Muhammad Bagus Febriyanto, Slamet Nugroho, serta KMT Wasitohadibroto.

Ketua Paguyuban Macapat Kota Yogyakarta KMT Projosuwasono mengatakan bahwa macapat adalah wujud karya seni, sebagaimana seni suara atau vocal. Di dalam macapat terdapat aturan-aturan yang harus diperhatikan dan tidak boleh ditinggalkan, seperti: pupuh, titi laras, gatra, wilanganing wanda, dan pedhotan.

“Tembang macapat ini keberadaanya dimulai sejak jaman Kerajaan Demak. Dahulu diciptakan oleh para ulama atau para wali sebagai sarana menyebarkan agama Islam,” pungkas dia. (Patricia Vicka/Yogyakarta)

Baca Juga:

Pemkot Yogyakarta Aktifkan Kembali Mobil Drive Thru e-KTP

#Sejarah Tembang Macapat #Yogyakarta #Budaya Jawa
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Prabowo memerintahkan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyurati para bupati dan wali kota terkait dengan arahan tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Indonesia
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Teramati 4 kali awan panas guguran ke arah barat daya (Kali Krasak) dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Tradisi
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Makam Raja Imogiri atau Pajimatan Imogiri dibangun oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo pada 1554 Saka atau 1632 Masehi.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Tradisi
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Hingga kini, tradisi memakamkan raja keturunan Mataram di kompleks permakaman ini masih dilakukan.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Indonesia
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Siap memberangkatkan jemaah calon haji mulai 2026.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Fun
5 Prompt AI Foto Adat Jawa: Cara, Inspirasi Pose, dan Tips Agar Hasil Realistis
Dapatkan hasil yang tampak realistis dan tetap mempertahankan keindahan budaya Jawa dengan prompt yang tepat.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 01 Oktober 2025
5 Prompt AI Foto Adat Jawa: Cara, Inspirasi Pose, dan Tips Agar Hasil Realistis
Indonesia
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Stabilitas di daerah menjadi fondasi penting bagi kelancaran kehidupan masyarakat, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Indonesia
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
KAI Daop 6 Yogyakarta telah melayani 219.400 penumpang selama long weekend Maulid Nabi.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
Indonesia
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Indonesia
GEMFest 2025 Berhasil Menyulap Kesenian Gamelan Jadi Gemerlap dan Kekinian
Gamelan Ethnic Music Festival (GEMFest) 2025 digelar pada 22-23 Agustus. Acara ini mempertemukan musik gamelan dan seniman kenamaan.
Soffi Amira - Sabtu, 23 Agustus 2025
GEMFest 2025 Berhasil Menyulap Kesenian Gamelan Jadi Gemerlap dan Kekinian
Bagikan