'Perlambat' Seks saat Gugup agar Dia Puas

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 30 Mei 2024
'Perlambat' Seks saat Gugup agar Dia Puas

Pentingnya untuk memperlambat permainan agar dia puas. (Foto: Unsplash/Nathan Dumlao)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Reaksi alami seseorang ialah bersikap tergesa-gesa saat merasa gugup. Berbeda dengan seks, jangan jadi salah langkah saat merasa gugup dengan mempercepat pemainan. Seks harus dilakukan dengan lambat untuk memberikannya kepuasan.

Sejumlah pria boleh jadi merasa gugup saat bercinta karena takut tidak bisa membuat pasangannya puas. Padahal, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi Jill Whitney mengatakan terburu-buru dalam bercinta malah akan menambah rasa cemas.

“Rasa gugup mungkin membuat Anda terburu-buru melakukan hubungan seks. Namun, terburu-buru bisa membuat Anda lebih cemas dan hal itu kurang menyenangkan bagi orang lain,” kata Whitney, seperti dikutip dari askmen, Rabu (29/5).

Menurut Whitney, sejatinya perempuan tidak bisa langsung fokus melakukan penetrasi. Berbeda dengan pria yang siap melakukan penetrasi kapan saja. Perempuan membutuhkan banyak rangsangan untuk mengeluarkan pelumas alami nan dapat memperlancar gesekan antara Mr.P dan Miss V saat penetrasi.

Baca juga:

Makan Berlebihan Ganggu Kualitas Seks

“Perempuan membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan pria untuk siap melakukan penetrasi. Luangkan waktu Anda dan tunggu sampai dia benar-benar siap, sampai ia merasa panas dan tidak bisa menunggu lagi," tambahnya.

Untuk membawanya ke titik itu, penting untuk melakukan semua sesi pemanasan secara perlahan dan perhatikan reaksinya. Whitney menyarankan agar pria gemar mengeksplorasi titik-titik sensitif perempuan untuk menemukan pusat kenikmatannya.

"Jika Anda fokus pada kesenangannya, Anda akan begitu sibuk membangun kegembiraan Anda sendiri dari kegembiraannya sehingga Anda tidak punya waktu untuk merasa cemas," tutupnya. (ikh)

#Seks #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Bagikan